Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 di Kabupaten Bantaeng ditandai dengan upacara pengibaran bendera merah putih, Sabtu (28/10). Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup), Bupati Bantaeng (Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr). Selaku Irup, dirinya dimandat membacakan sambutan tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Imam Nahrawi).
"Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir,” tutur Bung Karno Presiden Republik Indonesia yang pertama seperti disampaikan dalam sambutan tersebut.
Turut hadir pada kesempatan itu unsur Forkopimda, Wakil Bupati Bantaeng (H. Muhammad Yasin), Sekretaris Daerah (Abdul Wahab) dan para Kepala OPD daerah ini. Sementara di jejeran peserta tampak diikuti ratusan anak dari berbagai Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Demikian halnya pemuda yang tergabung dalam organisasi KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).
Di akhir sambutannya, Nurdin Abdullah titipkan pesan agar pemuda Bantaeng harus berani. "Kita harus berani. Anak-anakku sekalian merupakan aset daerah, aset bangsa yang menjadi harapan kita semua. Jadikanlah Sumpah Pemuda sebagai hari tonggak sejarah Bantaeng lebih kuat menuju Indonesia lebih sejahtera. Kita boleh beda pakaian, beda suku, beda agama tapi persatuan jadi modal kita." tambahnya.
Bupati bergelar Professor ini mengapresiasi anak dan pemuda Bantaeng yang mengenakan pakaian adat dari seluruh wilayah Indonesia. Berdiri di belakang pembaca Ikrar Sumpah Pemuda, menambah keceriaan peringatan Hari Sumpah Pemuda di Alun-alun Pantai Seruni Bantaeng. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H