Kabupaten Luwu Timur (Lutim) yang resmi berdiri 3 Mei 2003 diharapkan dapat menyamai Kabupaten Bantaeng. Terkait kebersihan daerah yang merupakan hasil pemekaran Kabupaten Luwu Utara itu, hingga saat ini sudah dianggap optimal. Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Lutim ingin sesuatu yang lebih seperti Bantaeng yakni Piala Adipura yang hingga kini sudah tujuh kali diraih.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lutim (Kamarullah Rahman) ajak 3 orang Lurah dan 14 Kepala Desa berkunjung ke Bantaeng. "Kunjungan kami ke Bantaeng untuk mempelajari pengelolaan sampah pada khususnya. Kita ketahui bersama bahwa Bantaeng benar-benar bersih dan berhasil mengelola sampah dengan baik. Apa yang bagus disini akan kita terapkan disana dengan menyesuaikan kondisi daerah kami. Meskipun kami anggap daerah kami sudah optimal dalam mengelola sampah." jelas Absar (Kepala Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lutim).
Rombongan yang berjumlah 22 orang itu diterima Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantaeng (H. Abdullah Taibe) didampingi jajarannya antara lain Sekretaris Dinas LH, para Kepala Bidang, Fajar Bohari dan Andriadi serta Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantaeng (H. Subhan). Prosesi penerimaan dikemas dengan makan malam di Gedung Pengawasan SDKP Kabupaten Bantaeng (22/08). Rabu besok rombongan dijadwalkan mengunjungi beberapa lokasi pengolahan dan pengelolaan sampah di Bantaeng seperti TPA yang oleh Tim Penilai Adipura diyakini terbaik di Sulawesi Selatan.
Tentu menjadi tantangan tersendiri bagi kedua daerah dalam mengelola sampah agar tidak bertumpuk dan menjadi biang penyebaran penyakit bagi masyarakat. Kabupaten Bantaeng dengan sebaran 8 Kecamatan dibutuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan. Semua itu berawal dari program "Jum'at Bersih, Sabtu Menanam" yang dicanangkan Bupati Bantaeng (H. M. Nurdin Abdullah) di awal kepemimpinannya.
Sementara Luwu Timur memiliki 11 Kecamatan yakni Kecamatan Malili, kecamatan Angkona, Tomoni, Tomoni Timur, Kalena, Towuti, Nuha, Wasponda, Wotu, Burau dan Mangkutana. Semoga hal-hal positif yang dimiliki Bantaeng benar-benar dapat diadopsi dan diterapkan di Lutim. Sehingga kebersihan dan keindahan Bantaeng dapat menyebar hingga seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H