Salah seorang peneliti dari Jepang (Nobuhiro Aizawa, Ph.d) berkunjung ke Kabupaten Bantaeng, Jum'at (14/07). Saat ini dirinya menjabat sebagai Peneliti pada Institute Developing Economies Japan External Trade Organization, Inter-disciplinary Studies Center. Yang mana dikhususkan pada bidang Politik untuk Wilayah Asia Tenggara.
Dalam kunjungannya ke Bantaeng disambut Bupati Bantaeng (Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr) di Rumah Jabatan Bupati Bantaeng. Hadir sekaligus mendampingi siang itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Bantaeng (H. Asri Sahrun Said).
Nobuhiro Aizawa rencananya berada di Bantaeng hingga Sabtu besok. Dan berharap bisa mengkaji beberapa hal terkait keberhasilan Bantaeng keluar dari daerah tertinggal sejak 9 tahun silam. Lulusan Department of Integrated Sciences for Global Society itu hendak belajar bagaimana tata kelola Pemerintahan mampu berkolaborasi dengan masyarakat Kabupaten Bantaeng.
Dibenarkan Asri Sahrun Said, "Beliau berkunjung untuk mengkaji Bantaeng dalam bidang Pertanian, Pemerintahan dan dari sisi pengelolaan sampah. Selain itu Mr. Nobuhiro ini sangat ingin mengetahui sosok Nurdin Abdullah sebagai pemimpin yang berhasil memajukan Kabupaten Bantaeng."
Rasa ingin tahunya tentang Bantaeng berbekal kepopuleran sosok Nurdin Abdullah. Bupati pertama di Indonesia bergelar Profesor itu diketahuinya amat dikenal di Jepang. Bahkan sebagian besar negara di belahan Asia Tenggara pada khususnya.
Dari catatan Tim AMBAE, Nobuhiro Aizawa dengan salah satu bukunya "Ethnic Chinese and the State:The Chinese/China Problem in Suharto's Indonesia" mendapat kesempatan melakukan peninjauan lapangan. Diantaranya destinasi wisata Pantai Marina Bantaeng dan Balla Lompoa Bantaeng sebagai salah satu situs budaya yang menjadi saksi kejayaan Bantaeng di era Kerajaan. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H