Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

USAID Tutup Usia di Bantaeng

28 April 2017   19:27 Diperbarui: 28 April 2017   19:42 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lima tahun mengeksplore Kabupaten Bantaeng dengan sejumlah kegiatan, akhirnya tutup usia pada Kamis siang (27/04). Salah satu bentuk kerja sama yang sukses dilaksanakan di daerah ini yakni Pemilihan Fasilitator Daerah. Fasilitator tersebut selanjutnya turut memberi andil terhadap pelaksanaan kegiatan di daerah lain di Indonesia.

"Kami fasilitator jarang ada di Bantaeng. Sebagian waktu kami berada di sejumlah daerah di Indonesia seperti NTB bersama dengan fasilitator lainnya." ungkap Syafruddin (Guru SMP Negeri 2 Bissappu Kabupaten Bantaeng).

USAID Prioritas terlaksana sebagai salah satu bentuk kerja sama yang terjalin antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat. Keberadaannya di Indonesia amat membantu dalam meningkatkan kualitas pendidikan, baik terhadap guru maupun bagi anak didik. Di Bantaeng sendiri, USAID hadir melalui MoU antara yang ditanda tangani sejak 5 tahun silam.

Jalin kerja samanya terangkai melalui keterlibatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng dan beberapa sekolah yang menjadi mitra USAID Prioritas di daerah ini. Sekolah mitra dimaksud antara lain SDN No. 7 Letta, SD Inpres Pullauweng, SD Inpres Tappanjeng dan SD Inpres Lasepang.

Keuntungan lain melalui USAID Prioritas melalui integrasi modul USAID Pembelajaran dan MBS yang menunjang sekolah memperoleh piala Adiwiyata. Fasilitator USAID terpilih menjadi fasilitatot nasional dan sekolah model. Bahkan Fasilitator USAID menjadi Kepala Sekolah dan Pengawas berprestasi pada tingkat provinsi.

Demikian halnya telah terbentuk sekolah model Pengembangan Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Bantaeng berkat USAID Prioritas. Dua sekolah itu adalah SDN No. 7 Letta dan SD Inpres Tappanjeng.

Sementara pada anak didik mampu memperlihatkan perilaku belajar positif berkat demonstrasi praktik yang baik oleh guru dalam pembelajaran. Di sisi lain terjadi peningkatan signifikan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam kegiatan pembelajaran dan perbaikan lingkungan sekolah. "Partisipasi orang tua dan masyarakat mencapai 67% hingga tahun 2016. Dibanding tahun 2012 hanya sekitar 14%." urai Fadiyah (USAID)

Berakhirnya Program USAID Prioritas di Bantaeng ditandai dengan digelarnya seremonial penutupan di Balai Kartini Bantaeng. Dihadiri Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng (Basri. B), Ketua Dewan Pembina Pendidikan Kabupaten Bantaeng (H. Ahmad Karim), Pengurus PGRI Kabupaten Bantaeng serta para Kepala Sekolah dan guru dari seluruh sekolah mitra.

Layaknya sebuah perpisahan meninggalkan banyak cerita dan kenangan. Fadiyah menawarkan transaksi gagasan seiring berakhirnya Program USAID Prioritas di Kabupaten Bantaeng. Harapan terbesarnya agar program positif ini tetap berlanjut meski tanpa kehadiran USAID. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng diharapkan memfasilitasi terwujudnya keingingan guru-guru.

Di tempat sama digelar pameran. Cukup sederhana namun penuh kreatifitas. Pameran dimaksud menampilkan karya para guru dan siswa dari sekolah mitra Program USAID Prioritas. (AMBAE)

salam #AMBAE

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun