[caption caption="Sekelompok kaum muda berkirim ucapan Ulang Tahun dengan berselfie dan mengirimkannya melalui media sosial."][/caption]
Satu hingga dua dasawarsa yang lalu, insan di bumi ini masih bergelut dengan kartu ucapan. Sebuah media yang kerap digunakan untuk berkirim ucapan, antara lain ketika seorang teman atau keluarga merayakan Hari Kelahiran atau Ulang Tahunnya. Demikian halnya ketika menyambut Tahun Baru Masehi, Tahun Baru Islam, Hari Natal, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha dan perayaan lainnya.
Saat itu, pengirim mengandalkan lembaga Pemerintah bertitel Pos dan Telekomunikasi untuk mengirimkan kartu ucapan miliknya. Butuh waktu berhari-hari hingga kartu ucapan tiba di tujuan. Tak jarang haru rela menunggu hingga berbulan-bulan. Bahkan sebagian di antaranya harus kembali lagi ke pengirim. Dengan berbagai alasan dan kendala.
Saat ini cukup menghitung detik saja, ucapan yang tak jauh beda telah tiba pada si penerima. Bahkan banyak pihak dapat melihat dan mengetahuinya. Tergantung dari manajemen privasi yang mengaturnya. Untuk dapat disaksikan banyak orang, cukup dengan privasi publik. Namun jika ingin dilihat dan dibaca oleh penerima tertentu saja, maka pengirim diarahkan untuk mengatur privasi pengiriman pada mode private atau khusus.
Media sosial seperti Facebook, WhatsApp, LINE, Instagram, Yahoo! Messenger, Google+, BBM, Path, Pinterest merupakan beberapa pilihan menarik digunakan untuk memenuhi kebutuhan berkirim dan menerima ucapan. Pilihan lebih private dapat memanfaatkan media Email, SMS, MMS, Video Call dan lain sebagainya. Tulisan, foto, video maupun audio akan segera dikirim dan diterima dalam waktu yang cukup singkat atas bantuan internet yang mendekatkan segalanya antara satu dengan yang lain.
Di masa lalu, ucapan yang dikirim dengan manual mengalami berbagai kendala. Saat ini pun masih saja ditemui kendala disana sini. Namun jauh berbeda kondisi dan indikator kendalanya. Sebut saja jaringan internet sebagai pendukung utama terhadap interaksi ini, kerap bermasalah khususnya di negara-negara berkembang. Betapa tidak, kapasitas bandwith serta infrastruktur internet yang tidak sehebat di negara maju harus dipahami dan dimaklumi secara cermat para Netter.
Seiring perkembangan dan kemajuan dunia internet (dunia maya), banyak manfaat dirasakan. Terutama dalam hal berinteraksi dengan orang lain walaupun pada waktu yang berbeda serta jarak yang sangat jauh sekalipun. Semoga manfaat berinternet dapat serta merta diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Menerapkan pada hal-hal positif serta menjadi pedoman berkreasi dan berkemajuan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H