Mohon tunggu...
Achmad Maulana
Achmad Maulana Mohon Tunggu... -

aku copet. Jauh di mata dekat di dompet

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bukan Kreatif, Cuma Peka

28 November 2012   03:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:34 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mencari tahu tentang definisi kreatif memang sulit. Ga ada yang tau pasti definisi kreatif. Ada yang bilang kreatif itu sikap, ada yang bilang juga kreatif adalah kemampuan mencari solusi yang diluar otak. Tapi apa benar? Emang ga ada yang salah tentang semua definisi itu. Semua orang punya definisi kreatif menurut versi mereka masing-masing.

"Terus yang di bilang kreatif itu gimana sih?"

Menurut gw pribadi, yang dibilang kreatif itu kemampuan peka terhadap sekitar. Apapun itu, dari hal yang sepele sampai yang besar, dan ketika dijadikan karya akan menggugah hati orang banyak.

Pernah gw mendengar cerita tentang seorang copywriter  yang sangat luar biasa kreatif. Jadi ceritanya si copywriter ini lagi jalan-jalan, lalu ga sengaja dia bertemu seorang pengemis yang buta. Orang sangat banyak berlalu-lalang di depan pengemis itu, tapi tak satupun yang menghiraukan keberadaan pengemis itu.

Kemudian si copyriter ini tergugah hatinya, ia menghampiri pengemis itu untuk memberi sumbangan. Tak hanya itu, tanpa disangka ia mengambil sebuah papan dan membuat tulisan untuk sang pengemis. Ia menulis "Terimakasih Tuhan kau telah menciptakan dunia yang indah beserta orang-orang yang ramah. Andai aku bisa melihat unuk memeluk mereka satu per satu". Lalu ditinggalkanlah papan itu di depan pengemis itu.

Keesokan harinya si copywriter ini kembali lewat jalan yang sama, dan ia mendapati pemandangan berbeda disana. Ia menemukan kini banyak orang-orang yang menyumbang utuk si pengemis. Mereka tergugah dengan tulisan di papan yang ia buat kemarin. Efek yang luar biasa bukan, mengubah empati orang melalui sesuatu dari hasil kepekaan terhadap orang lain.

Lau ada contoh lain yang ga kalah kreatif. Semua orang pasti kenal dengan brand Aqua . Perusahaan air minum  yang merupakan pionir terciptanya air minum dalam kemasan. Jika kita lihat, sebenarnya mereka hanya menjual hal yang sepele, air putih. Awalnya mereka sempat diragukan produk mereka ga akan laku. Sebab orang berpikiran, untuk apa air putih di jual, toh air putih melimpah ruah, tinggal buak kran lalu dimasak jadilah air matang untuk bisa diminum dan lain-lain. Secara logika untuk apa membayar hanya untuk sekedar air putih. Tapi kenyataan berbicara lain. Tengok saja sekarang ini, mereka menjadi perusahaan air minum dalam kemasan terbesar dan tersukses, bahkan sudah banyak yang mengikuti  bisnis seperti Aqua.

Lalu kenapa Aqua bisa sukses? Kembali lagi, karena mereka peka. Mereka peka tehadap kebutuhan orang-orang. Memang benar sumber air sangat banyak, tapi untuk menjadi air yang bisa diminum butuh proses panjang.  Bayangkan saja jika sedang berada di luar rumah lalu ingin minum.Masa iya kita harus pulang, lalu masak air, baru bisa minum.  Penelitian mengatakan kita bisa bertahan tanpa makan, tapi kita tidak bisa hidup tanpa minum. Aqua memberi solusi untuk kita bisa minum kapan saja dimana saja. Aqua menawarkan solusi yang hebat, mereka menjual air minum dalam kemasan yang siap diminum. Sangat memudahkan bukan walaupun hanya hal sepele. Ini bukti mereka menhasilkan sesuatu yang kreatif dari hasil kepekaan.

Sebenarnya jika ditelaah lebih dalam, masih banyak contoh-contoh lain yang tercipta dari hasil kepekaan. Kreatif itu bukan seperti hal-hal besar yang kita bayangkan selama ini. Bukan tentang bisa membuat benda canggih, bukan tentang bisa melukis indah, buka tentang jago mendesign atau bukan tentang bisa membuat video dengan efek-efek dahsyat. Kreatif adalah sebuah kepekaan yang jika diaplikasikan bisa menggugah hati orang banyak. Jika kita peka, maka kita bisa menjadi orang yang kreatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun