Mohon tunggu...
Amat Setiawan
Amat Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah mahasiswa program studi jurnalistik, fakultas dakwah dan ilmu komunikasi, universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Simbol Retorika dan Dakwah

14 Juni 2024   18:54 Diperbarui: 14 Juni 2024   18:57 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi Syamsul yakin dan Amat Setiawan (Dosen dan Mahasiswa Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)

Simbol Retorika dan Dakwah

Oleh: Syamsul Yakin dan Amat Setiawan 

Dosen dan mahasiswa Retorika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ikatan retorika dan dakwah begitu dekat. Kalau retorika itu adalah seni berbicara, dakwah secara definitif berarti mengajak dengan cara berbicara. Dakwah yang dilakukan dengan bahasa yang indah akan memesona mad'u. Inilah yang disebut bentuk dakwah bil lisan.

Suatu retorika mengenal komunikasi verbal, baik lisan maupun tulisan. Dalam dakwah, dikenal bentuk dakwah billisan dan bilkitabah (tulisan). Spektrum dakwah tidak hanya menyeru dengan berbicara tapi juga mengajak dengan tulisan.

Berikutnya, retorika mengenal komunikasi nonverbal, baik tatap muka maupun tatap maya, Dalam dakwah, dikenal bentuk dakwah bilhal. Dakwah bilhal bisa secara online bisa juga offline. Dalam retorika, dikenal bahasa tubuh dan gerakan tubuh, itulah yang dalam bahasa dakwah sebagai menyampaikan keteladanan.

Jika retorika berkembang dari seni berbicara menjadi ilmu berbicara, dakwah juga berkembang dari kegiatan agama menjadi kajian agama. Retorika bermula sebagai warisan budaya kemudian berkembang, dakwah juga berkembang jadi ilmu dakwah yang sistematis, logis, dan dapat mengkonfirmasi.

Lalu tujuan retorika adalah menyampaikan pesan secara informatif, persuasif, dan rekreatif, maka pesan dakwah yang terdiri dari akidah, syarjah, dan akhlak dapat disampaikan secara informatif, persuasif, dan rekreatif. Bahkan tujuan retorika dan dakwah, pada batas tertentu, sama-sama edukatif.

Dalam suatu konteks tujuan retorika persuasif, Dakwah memiliki metode dakwah, yakni bilhikmah, ceramah, dan diskusi yang harus disampaikan dengan lemah lembut atau pelan-pelan 

Lalu jika dalam pengembangan retorika disyaratkan menggunakan bahasa baku, berdasar data dan riset, syarat yang sama berlaku bagi dakwah, baik billisan, bilkitabah, dan bilhal. Apalagi kalau menimbang mad'u kian kritis dan rasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun