DI BALIK GAYA HIDUP SEORANG JURNALIS
Mungkin sebagian seluruh masyarakat sudah mengetahui tentang profesi jurnalis yang sudah jelas mencari dan memburu berita di setiap adanya masalah yang hangat terjadi dan baru-baru ini muncul dipermukaan. Dari Sabang sampai Marauke mereka terbagi dan sudah dengan jobdesk nya masing-masing ditugaskan dalam hal mencari berita, mungkin sebagian orang sudah mengenal dengan yang namanya jurnalis. Di mana pun ada kejadian yang muncul di permukaan pasti disitu ada seorang jurnalis yang siap untuk memberitahu kepada khalayak tentang apa yangsedang terjadi pada saat kejadian maupun yang pada saat itu muncul. Maka dari itu jurnalis adalah seseorang yang harus siap siaga entah terjadi kapan saja adanya pemberitaan atau masalah yang muncul ia harus siap. Sebagian orang menilai tentang profesi jurnalis yang memandang sebelah mata mulai dari cara ia memposisikan dirinya sebagai orang yang netral, serta kedekatan dengan orang-orang penting yang semau mereka untuk melakukan hal apa saja dengan menyogok sana-sini dan membuat seorang jurnalis bingung untuk menempatkan diri mereka di tempat yang aman.
Terlepas dari itu seorang jurnalis harus bisa menjaga pendapat mereka agar tidak goyah terkena yang namanya suap. Seorang jurnalis pantas dikatakan cerdas apabila mereka pandai bergaul dengan siapa pun dan kalangan manapun. Harus juga mengetahui tentang hal apapun baik dari segi informasi yang hangat maupun sejarah yang sudah terjadi pada masa lampau. Jaman sekarang melihat seorang jurnalis itu pandai berpenampilan dari segi manapun, mulai dari cara ia berpakaian serta memantaskan dirinya serapih mungkin. Lebih dari itu setiap harinya mereka bertemu dengan public figure dan berkecimpung di dunia entertainment dan disitu mereka bersentuhan langsung dengan public figure ataupun dengan orang-orang penting lainnya. Banyak sekali seorang jurnalis yang dekat dengan public figure mulai dari urusan pekerjaan ataupun urusan lainnya, yang sangat di sayangkan dan mendapat resiko yang tinggi oleh sang jurnalis adalah ketika ia memberitakan yang jelas-jelas benar untuk diberitakan kepada khalayak tetapi yang diberitakan tersebut adalah orang penting yang mempunyai kekuasaan di tempat yang selama ini ia bekerja, contohnya saja dengan salah satu film pendek yang berjudul “dibalik frekuensi” film tersebut menceritakan tentang bagaimana hak sebagai jurnalis yang bebas berpendapat untuk memberitakan apa saja entah itu si pemilik media tersebut maupun orang yang sangat berpengaruh sekalipun.
Semua orang bisa menjadi seorang jurnalis asalkan ia mempunyai wawasan yang luas dan update informasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Seorang jurnalis adalah seorang yang bisa mengambil keputusan bulat terhadap suatu masalah dengan cara ia memandang, serta bertukar pikiran dengan sesama jurnalis lainnya yang sama-sama mengetahui tentang permasalahan yang hangat-hangatnya terjadi contohnya saja dengan kasus Gubernur Banten Ratu Atut yang sangat hangat dibicarakan belakangan ini dengan kasus suap pilkada Lebak dan kasus suap terhadap ketua Mahkamah Konstitusi yaitu Akil mochtar. Tidak hanya itu, banyak seorang jurnalis yang kini mengambil alih sebagai public figure contohnya saja Jeremy Teti yang sudah mempunyai nama di salah satu stasiun televisi nasional ia mencoba beralih ke dunia entertainment sebagai host di acara televisi yang tidak kalah terkenalnya. Banyak sekali profesi jurnalis yang sekarang beralih ke dunia entertainment akibat pergaulan dan gaya hidup mereka yang bisa di katakan gaul, bisa berinteraksi dengan lawan jenisnya dan bisa menambah pamor untuk dirinya sendiri akibat sering bergaul dengan artis-artis yang sudah biasa bekerja sama dengan dirinya.
Ada juga public figure yang beralih menjadi jurnalis dengan alasan beda dan menyenangkan dengan pekerjaan sebagai jurnalis yang selalu bersentuhan dengan masyarakat sekitar. Profesi sebagai jurnalis sangatlah gampang apabila adanya acara-acara besar dan resmi untuk melakukan liputan, kebanyakan seorang jurnalis pada masa kini yang bertugas masih berumur muda dan fresh karena yang di butuhkan oleh sang jurnalis adalah kreativitas yang tinggi serta perubahan yang amat signifikan yang di berikan oleh seorang pemuda. Kita lihat saja di suatu acara televisi, kebanyakan yang berperan penting membuat acara tersebut adalah kaum muda mulai dari tim kreatif sampai tim lainnya mereka semua masih fresh dan berperan penting dalam memikirkan suatu acara yang dikemas sedemikian menarik dan khalayak bisa menyukai acara tersebut contohnya saja dengan acara lawak yang hingga saat ini acara tersebut masih berada di ratting terbanyak di tonton oleh sebagian masyarakat Indonesia. Acara tersebut semakin popular ditambah alunan music dangdut koplo yang menarik khalayak untuk setiap harinya ingin menonton acara tersebut, serta para public figure yang masih muda membawakan acara yang sudah mempunyai nama dikalangan stasiun televisi swasta lainnya. Disinilah banyak sekali yang menginginkan dirinya sebagai jurnalis, karena profesi tersebut sangatlah menyenangkan dan bisa menempatkan dirinya di berbagai lingkungan disekitarnya mulai dari pergaulan dengan sesama pubik figure ataupun bisa saja bergaul dengan para pejabat yang sebelumnya disuruh untuk meliput kegiatan kesehariannya terlepas dari aktivitas pekerjaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H