[caption caption="dikutip dari tabloid Bintang karya Akrom Sukarya"][/caption]
Assalamualaikum wr wb
Apa kabar mbak Risty dan Mas Stu? Semoga kalian berdua selalu dirahmati Allah SWT. Kebetulan hampir dua minggu libur membuat saya punya kesempatan banyak untuk menonton televisi. Kebetulan saat pulang kampung dan di luar hujan, iseng-iseng saya nyetel infotainment yang isinya ngrasani para selebriti. Kadang ngrasani orang itu memang sedep padahal tahu kalau itu tidak baik.
Lalu,..saya lihat di situ, ada Mbak Risty dan Mas Stu lagi duduk di sidang cerai di Pengadilan agama. Pembawa acara menjelaskan bahwa Mbak Risty bersikeras untuk bercerai sementara Mas Stu bersikeras untuk mempertahankan rumah tangga kalian yang bahkan belum seumur jagung siap panen itu. MasyaAllah,... hati saya perih melihatnya.
Saya tidak punya kapasitas untuk membenarkan atau menyalahkan tindakan kalian. Masing-masing orang punya nilai sendiri apa yang dianggapnya sebagai kesalahan fatal yang tak perlu diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan lagi.
Mas Stu memang telah berbuat kesalahan fatal, (yang disebutkan media) bertindak kasar pada anak tirinya dan membuat mbak Risty merasa dibohongi karena ketika masih pedekate sikapnya baiiiik sekali pada Aksayna. Jadi kemarin sikap itu palsu? Sekedar usaha untuk merebut hati supaya mau dijadikan istri? Yah,.. kalaupun saya juga yang berada di pihak Mbak Risty juga pasti sakit hati anak kita disakiti dan kita merasa dibohongi.
Tapi Allah itu sungguh Maha Pengampun, sebesar apapun kesalahan yang pernah kita lakukan selama tobatnya tobat Nasuha, berjanji bersungguh-sungguh untuk memperbaiki diri dan tak mengulang kesalahan yang sama Allah pasti mengampuni. Jika Tuhan pemilik jagat raya yang Maha diatas segala Maha itu bisa mengampuni,... mengapa tidak memberi kesempatan yang sama pada suami untuk memperbaiki sikapnya? Memaafkan sepenuh hati,.. mencoba berkhusnudlon dan memberinya kesempatan untuk memperbaiki diri untuk menjadi suami dan ayah yang lebih baik lagi? Bukankah Stu terlihat menyesali perbuatannya dan berkali-kali mencoba bertemu untuk menjalin komunikasi lagi dengan istri dan anaknya?
Mbak Risty tahu,... di luar sini, dalam kehidupan nyata yang jauh dari gambaran sinetron Indonesia, begitu banyak tragedi rumah tangga yang tak terekspos di media?
Berapa banyak para suami yang melakukan perselingkuhan berkali-kali?
Berapa banyak suami yang melakukan KDRT berkali-kali,..membuat istrinya harus kehilangan gigi, patah tulang dan remuknya harga diri?
Mengabaikan anak istri berkali-kali, lalu kembali pulang tanpa beban dan rasa bersalah?