Mohon tunggu...
Shita Rahmawati Rahutomo
Shita Rahmawati Rahutomo Mohon Tunggu... Penulis - Corporate Communication, Corporate Secretary, Public Relation, ex jurnalis, akademisi, penulis, blogger, reviewer.

a.k.a Shita Rahmawati or Shita Rahmawati Rahutomo, corporate communication, public relation, officer, penulis, gila baca, traveler, blogger, cooking addicted, dreamer, social voluntary, akademisi, BRIN Awardee.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

(KPK) Pindang Serani, Makanan Wajib Saat ke Jepara

13 Mei 2016   11:43 Diperbarui: 13 Mei 2016   11:52 1562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pindang serani, makanan khas laut dari Jepara Foto dari Foto dari SemarangPos.com

Shita Rahmawati, Pindang Serani, Jepara

Setiap kali pulang ke kampung halaman, tanpa diminta, karena sudah tahu apa makanan yang paling saya rindukan saat pulang, Ibu biasanya selalu menyediakan makanan khas Jepara yaitu Pindang Serani.

Pindang Serani adalah sejenis sup ikan berkuah bening dengan bahan utama ikan segar. Cocok jadi makanan pembuka sebelum makan besar atau saat pagi hari jadi brunch. Rahasia kelezatan Pindang serani terletak pada pemilihan bahan utamanya, yaitu ikan laut. Ikan harus segar, karena itu mempengaruhi kualitas dan kelezatan kaldu. Ikan yang cocok digunakan sebagai bahan pindang serani adalah ikan yang dagingnya lembut, bertekstur kenyal, memiliki lemak (yang membuat kuah kaldu menjadi gurih) dan minim duri. Contohnya ikan sri menganti dan badong (jenis ikan premiumnya), bawal putih, kerapu, bandeng (sayang banyak duri, hati-hati saat menyantapnya tapi kuahnya gurih), kakap merah, tengiri, ya…minimal ikan kembung. Jangan lupa dibersihkan jerohannya dulu, agar kuah yang dihasilkan bening.

ikan-badong-jpg-573555895497733705e2d1dc.jpg
ikan-badong-jpg-573555895497733705e2d1dc.jpg
Memasak pindang serani itu sebenarnya mudah. Tinggal cemplang-cemplung. Tapi tangan peraciknya itu menentukan rasa sedap dari masakan ini. Dibumbui dengan kunyit bawang merah, bawang putih, cabe keriting merah, merica secukupnya, seiris kunyit untuk menghilangkan amisnya ikan, diuleg sampai halus lalu ditumis hingga berbau harum lalu dimasukkan air. Tunggu sampai mendidih lalu dicemplungin rempah-rempah seperti daun jeruk, serai, irisan belimbing wuluh (bisa diganti tomat hijau atau merah), cabai rawit utuh (cabai rawit setan yang diris-iris lebih mantap bagi penuka rasa pedas) lalu masukkan irisan ikan segar. Gunakan api kecil agar rasa kaldu keluar. Nah ketika kaldu bergabung dengan sari kunyit membentuk minyak berwarna kuning di kuah nah,..di situlah kelezatan pindang serani sudah terasakan. Kalau sudah matang, taburi daun bawang. Rasanya sedaaap!

Masakan ini cocok jadi teman nasi hangat yang masih kebul-kebul. Hm…..lezatnyaaaaa….! Rasanya dominan asin, pedas, asam, segaaar! Karena berbahan dasar ikan, dan direbus dijamin aman untuk kesehatan anda.

Jika kebetulan sedang berkunjung ke Jepara, karena memang ingin mengeksplorasi kota ukir Jepara, atau tempat singgah saat mau ke Taman Nasional Karimun Jawa, anda dapat menemukan masakan pindang serani ini di warung-warung makan pinggir jalan yang menjual seafood atau warung tenda kaki lima. Salah satu yang terkenal terletak di sebelah kanan pasar Ratu ( pasar Jepara Satu) . Sudah lama tidak ke sana, tapi sekitar 15-20 ribu semangkuknya. Atau warung dekat Stadion Kamal Junaidi. Tukang becak biasanya tahu tempatnya. Atau jika mau praktis, ada restoran dekat pantai Kartini La Marina yang menyajikan pindang serani fresh from the oven. Anda pesan, baru dibuatkan. Jadi rasa lebih mantap tapi harga tentu saja lebih mahal.

Jika dari Pantai Kartini Jepara, anda bisa gunakan ojek atau becak dan minta mengantarkannya ke lokasi yang membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk motor atau 20 menitan untuk becak. Berikan upah yang sepadan ya, kasihan mamang becaknya kalau terlalu rendah ditawar.

menikmati pindang serani di pantai Empu Rancak, Jepara. Foto by Shita R
menikmati pindang serani di pantai Empu Rancak, Jepara. Foto by Shita R
Kalau anda punya waktu lebih lama tinggal di Jepara, jangan lupa ke Pantai Empu Rancak. Butuh 30-45 menit naik mobil sampai ke lokasi. Ada petunjuk jalan yang cukup jelas untuk diikuti. Pantai ini berpasir putih, berombak tenang dan masih alami. Jadi sambil menunggu makanan dimasak, anda bisa bermain dulu di pantai menikmati  angin sepoi atau selfie dan anak-anak bisa bermain pasir. 

Di sana banyak rumah makan yang menyediakan makanan sea food segar. Di antaranya yang terkenal RM Mbak Yanti. Mereka menyediakan berbagai jenis ikan, kepiting dan rajungan (musiman), udang, kerang atau cumi-cumi. Request masakan apapun mereka bisa. Digoreng kipas, ditempura, asam manis, bumbu padang, tinggal bilang. Semuanya jos gandos!! 

Anda tinggal pilih ikannya, ditimbang perkilonya, harga ditentukan dari jenis ikan, lalu anda tinggal request ikan mau dimasak apa. Mereka tak menghitung jumlah orang, tapi dari berat ikan, berapa nasi yang dibutuhkan dan minuman apa yang dipesan. jadi cukup terjangkau. Rata-rata sekitar 50-75 perorang kalau dipukul rata. Tapi worthed lah. Biasanya bagian kepala, ekor dan tulang-tulang dimasak jadi pindang serani karena lebih sedap mencari dan menyesap daging di sela-sela tulang ikan dan kepalanya, dibanding daging ikan gelondongan. Nah, bagian badan bisa dibakar atau digoreng lalu dicocol pakai sambal terasi yang mak yoooss..! Tambah kelapa muda sebagai pelengkap. Makannya di gazebo sambil menikmati pemandangan pantai dan angin sepoi-sepoi semilir yang membuat mata mengantuk saat sudah kenyang. Kebiasaaan.....

Begitu dihidangkan, makan pindang serani pedas bisa langsung membuat badan berkeringat. Dipadukan  dengan ikan bakar bumbu sambal kecap, lalap. Makannya bareng-bareng anggota keluarga atau teman pasti makin sedap. Jangan lupa berwelfie dulu sebelum makan, eh.... berdoa dulu ding biar makanannya barokah. Jadi...nikmat mana lagi yang kamu dustakan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun