Mohon tunggu...
Shita Rahmawati Rahutomo
Shita Rahmawati Rahutomo Mohon Tunggu... Penulis - Corporate Communication, Corporate Secretary, Public Relation, ex jurnalis, akademisi, penulis, blogger, reviewer.

a.k.a Shita Rahmawati or Shita Rahmawati Rahutomo, corporate communication, public relation, officer, penulis, gila baca, traveler, blogger, cooking addicted, dreamer, social voluntary, akademisi, BRIN Awardee.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengulik Hobby... Cara Asik Mengisi Ramadhan yang Berkah

13 April 2023   15:55 Diperbarui: 13 April 2023   15:56 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari hobby memasak aku berkesempatan bertemu Chef Bara Pattirajawane yang ahli dengan kuliner tradisional dokumentasi Shita R

Berdasar penjelasan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. Meskipun hobi bukanlah pekerjaan utama, Hobi merupakan kegiatan rekreatif, yang dilakukan di waktu luang untuk menenangkan hati dan beberapa hobi mengantarkan pemilik hobi berdampak besar bagi kehidupan seseorang. Dan hobby di bulan puasa berarti hobby yang dilakukan di bulan puasa yang diharapkan bersentuhan dengan kegiatan  religi atau setidaknya, jangan yang menguras energi karena sedang puasa. 

Menurut saya pribadi sih ya....hobi di bulan puasa (dan bisa juga di bulan-bulan lainnya) itu terbagi atas dua golongan yaitu hobby beriman dan tak beriman...he..he..he.. maksudnya hobby yang mendatangkan dampak positif dan hobby yang mendatangkan dampak negatif. Hobby yang mendatangkan dampak positif adalah segala bentuk hobby yang mendatangkan kebermanfaatan bagi pelaku hobby tersebut, baik secara materiial maupun immaterial. Hobby yang berdampak kemanfaatan misalnya olah raga yang membuat tubuh lebih sehat dan bugar serta mendapatkan rasa fit dan segar, membuat tubuh memproduksi hormon serotonin yang mendatangkan rasa senang. Ini bisa mengalihkan stress dan menekan produksi hormon kortisol yang berdampak buruk bagi tubuh. Hormon kebahagiaan mendatangkan rasa bugar, menjalankan kegiatan detoksifikasi melalui keluarnya racun yang mengalir bersama keringat, dan relaksasi yang membuat seseorang dapat tidur lebih nyenyak. Belum lagi kalau olah raganya diiringi musik dan dilakukan bersama banyak orang bisa meningkatkan rasa pertemanan. Karena perasaan kesepian itu juga bisa memicu stress bahkan depresi. Maka,...hindari perasaan kesepian. Bukan berati harus intensif berinteraksi dengan orang lain selama 24 jam tetapi ketika kita punya beban setidaknya kita punya seseornag yang bisa kita percaya dan akan menjadi pendengar yang baik. Bukankah ini hobby yang positif?  Hobby olah raga jika dijalankan secara serius juga bisa menjadi profesi yang menjadi pegangan hidup kita seperti atlet profesional, pelatih, atau pengelola atau manajemen tempat olah raga misalnya. Jadi selain manfaat immaterial juga berpotensi mendapatkan manfaat material alias C.U.A.N. Siapa sih yang ga mau dapat cuan ya kan? Hal yang sama berlaku juga pada hobby di bidang seni, masak memasak, skill tertentu seperti ahli membuat makrame yang membuat seseorang bisa memiliki entitas bisnis di bidang makrame. Ini bahkan ada di kehidupan nyata seorang gadis di Jogjakarta yang omzetnya bahkan sudah Milyar karena hasil makramenya dijual ke luar negeri. 

Nah hobby itu selain mendatangkan cuan juga bisa membuat kita mengeluarkan banyak cuan juga. Misalnya olah raga golf, ini jelas olah raga mahal; dari sewa lapangannya, biaya caddy, peralatannya yang mahal mencapai jutaan hingga ratusan juta, juga busana dan sepatu golf serta asesorisnya tidak ada yang murah. Tetapi golf menurut para penggemarnya yang rata-rata pebisnis menjadi ajang lobby bisnis, politik, dan membuka relasi sosial. Karena dampaknya bisa memperoleh juga proyek bernilai tinggi hingga mugkin puluhan atau ratusan milyar maka bagi pelakunya golf menjadi tidak mahal. Jujur, aku pernah belajar golf dan itu menyenangkan. Ketika melakukan pukulan dan bola melambung tinggi menuju titik sasaran dan bisa dekat dengan target bahkan menciptakan hole in one itu rasanya luarrr biasa.  Tapi itu masa lalu. Duluuuu sekali hehehe....Kalau kondisi sekarang lebih baik memilih hobby yang terjangkau syukur-syukur menghasilkan cuan.  Cuma karena biayanya mahal jadi akhirnya berhenti karena kondisi. 

Berkesempatan short course pastry di Italia dengan Chef daniel. Dokumentasi Shita R
Berkesempatan short course pastry di Italia dengan Chef daniel. Dokumentasi Shita R

Nah di bulan puasa ini ada dua hobby yang secara intensif kulaksanakan hampir setiap hari. Yang pertama hobby saya masak. Masak apapun. Buatku masak itu hobby yang berdampak positif. Pertama masak itu jadi tempat penyaluran hal-hal negatif yang membuat galau. saat tangan sudah menimbang bahan lalu memecahkan telur, mengaduk, memangganggang entahlah,,segala kesedihan, kegalauan itu tak terasa sebesar ketika belum memasak. Energiku terserap untuk fokus menjadikan resep terealisasi menjadi makanan yang lezat. Ah..itu yang keluar adalah hormon kebahagiaan adanya. rasa senang wow..hasilnya bisa seenak ini ya ...aduh senangnya..... bentuknya secantik ini. Terus kadang perasaam pede jadi muncul. Wah..ternyata aku bisa lo membuatnya. Padahal bahan bakunya banyak, caranya bertahap-tahap butuh skill ternyata aku bisa lo bahkan dengan peralatan terbatas memanfaatkan isi dapur. duh ini bahagia yang memupuk self esteem pada diri sendiri. Kebahagiaan berikutnya adalah saat hasil makanan itu kuposting ada yang tertarik lalu bilang, boleh minta resepnya? Ya boleh bangeet. Segala ilmu positif yang kita share kepada orang lain dan itupun bermanfaan bagi seseorang akan menjadi sedekah dan amal jariyah. Hebat ya..belum lagi kita dapat pahala saat hasil makanan kita dinikmati anak-anak, suami (buat yang menikah), atau anggota keluarga lainnya, teman saudara...duh jadi berkah kan buat yang membuat dan menerimanya dengan bahagia? Bukannya berhitung pahala, tapi itu bagian dari hablumminannas yang bisa kita jaga sebagai pengikat silaturahmi kepada sesama. Tak hanya pada sesama saudara muslim tapi juga di luar itu, saudara non muslim. Islam itu rahmatan lil'aalamin. Penebar rahmat di dunia. Tahu kan arti silaturahmi? Menjaga rasa kasih dan sayang terjaga di antara sesama ini juga bagian dari ajaran islamyang harus dipraktekkan. Dan silaturahmi ini ditekankan pada sesama bukan hanya yang seagaman, bahkan pada mahluk hidup lainnya. Dan dari hobby memasak ini kadang alhamdulillah..ada rejeki yang bisa kita dapat sebagai tambahan uang belanja. Kadang diminta buat review makanan, kadang diminta mencoba satu bahan masakan tertentu, kadang menang kuis dapat hadiah dan pastinya tambah pertemanan dan memperluas relasi dan silaturahmi. 

hasil masakanku untuk buka puasa Ramadhan tahun ini. Mengundang selera kan? Dokumentasi Shita R
hasil masakanku untuk buka puasa Ramadhan tahun ini. Mengundang selera kan? Dokumentasi Shita R

Hobby kedua yang kulakukan di masa puasa adalah menulis. Naaah...dari menulispun aku memperoleh banyak sekali kebermanfaatan. yang paling utama, jadi penulis itu otomatis tambah ilmu dan wawasan. Karena untuk menciptakan tulisan yang berbobot dan mencerahkan perlu banyak ilmu, wawasan dan hasil olah pikiran dan imajinasi. Maka kita bisa lihat, penulis yang wawasannya luas, pergaulannya juga luwes dan luas, punya ilmu dan banyak pengalaman serta berprinsip akan menghasilkan tulisan yang dalam. Berdimensi. Memberi kita pencerahan dan inspirasi. Tak cuma menyajikan fakta tapi juga pandangan dan hasil pemikirannya sehingga pembaca akan tergugah untuk berpikir dan seakan menemukan satu jendela baru bernama pengetahuan yang harus ia buka. Keren kan? Lihatlah orang-orang besar, mereka harus memiliki kemampuan menulis yang baik agar pemikirannya yang brilian bisa dibaca orang lain dan tergerak untuk melaksankan isi pikirannya. Soekarno,  Buya Hamka, Ahmad Dahlan, B.J. Habibie, Steve Jobs, Paulo Coelhom Che Guavara, Ibnu Sina, Jalaluddin Rumi, semua ilmum wawasan, kenikakan, keindahan pemikiran mereka itu akan terus abadi menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang yang membacanya yang akan memancing mereka untuk terus dahaga mencari ilmu, meluaskan rasa dan cipta, memiliki pemahaman baru dan akhirnya bertindak menciptakan sebuah kekuatan besar bernama gerakan yang menciptakan sejarah, yang membawa dunia ke arah yang lebih baik. Pemikiran nasionalisme Soekarno mengisnpirasi para pemuda untuk merasa sebagai satu bangsa, bergerak bersama menuju cita-cita Indonesia merdeka. Soekarno menginspirasi banyak anak muda untuk memberikan hal terbaik dari mereka untuk kemerdekaan bangsa. malcom X dengan pemikiran persamaan derajat membakar rasa perjuangan kaum hitam untuk memperbaiki nasibnya di Amerika dan menuntut persamaan hak sebagai warga negara. Nelson Mandela, dengan pemikiran pembebasannya dari apartheid, mengajak rakyak Afrika Selatan kaum pribumi yang diperlakukan semena-mena oleh penjajahnya bangkit untuk menjadi tuan di negaranya sendiri. Semua tulisan kedokteran Ibnu Sina dari ratusan tahun silam mendasari perkembangan ilmu kedokteran yang semakin canggih di era modern saat ini. Lihatlah betapa dahsyatnya saat kita bisa menyebarkan hal-hal positif bagi orang lain yang memperbaiki peradaban dunia. 

Buku antology karyaku bersama teman-teman yang berbagi pengalaman dan pemikiran mengajar. Dokumentasi Shita R
Buku antology karyaku bersama teman-teman yang berbagi pengalaman dan pemikiran mengajar. Dokumentasi Shita R

Meski kita belum sehebat mereka, tapi mari menulis yang membawa kebermanfaatan bagi sesama. Karya yang ketika orang membaca tulisan kita mereka menjadi bahagia, tercerahkan, menjadi lebih bersyukur menjalani hidup, menjadi bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Bukankah itu juga sebuah karya agung bagi kemanusiaan? Makanya..di bulan yang penuh berkah ini kita penuhi dengan beribadah dan berkarya di antaranya melalui hobby yang kami jalani. InsyaAllah karya yang baik akan menyumbangkan hal yang bermanfaat bagi dunia. Selamat berkarya di bulan puasa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun