Mohon tunggu...
Shita Rahmawati Rahutomo
Shita Rahmawati Rahutomo Mohon Tunggu... Penulis - Corporate Communication, Corporate Secretary, Public Relation, ex jurnalis, akademisi, penulis, blogger, reviewer.

a.k.a Shita Rahmawati or Shita Rahmawati Rahutomo, corporate communication, public relation, officer, penulis, gila baca, traveler, blogger, cooking addicted, dreamer, social voluntary, akademisi, BRIN Awardee.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ayo...Upgrade Skill Secara Holistik di Masa Ramadhan!

3 April 2023   16:00 Diperbarui: 3 April 2023   16:04 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah hadist Nabi Muhammad SAW (meski sanadnya lemah) menyatakan "Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negeri China........" 

Tentu nabi tidak sembarangan memilih nama negara sebagai referensi umat muslim saat itu ( di sekitar abad ke-7) untuk bergerak maju. Belajarlah pada yang terbaik meski tempatnya sangat jauh dan budayanya berbeda. Saat Islam dalam proses berkembang, China saat itu  adalah negara maju kosmopolitan, dengan jumlah penduduk mencapai 80 juta jiwa, dan telah menemukan teknik cetak kayu, maju secara ekonomi dan kebudayaan, penguasa jalur sutradan perdagangan, memiliki stategi perang yang jitu karena berhasil memperluas wilayah taklukan, dan mampu menahan gempuran dari negara-negara sekitar  (sumber Wikipedia). Meski jaman terus berganti hingga saat ini China tetaplah salah satu negara adidaya dunia. 

Waktu terus berputar, jaman bergulir dan trend berubah. Kini semua teknologi berubah dengan cepat. Rheinald Kasali dalam bukunya Disruption menyatakan perusahaan (dan juga manusia) harus terus upgrade kemampuannya dalam menghadapi tantangan jaman. Jika engkau menolak perubahan siap-siap terdisrupsi sebagaimana Nokia sebagai salah satu contoh perusahaan besar yang harus menerima pelajaran pahit ini. Rhenald menyebut mereka yang menolak perubahan akan mati dan musnah seperti dinosaurus. Lalu apakah kita mau menjadi dinosaurus? Besar, lamban dan tertinggal lalu mati dan hilang. Tentu tidak kan?  Karenanya nabi kembali menyemangati umat muslim untuk terus upgrade diri tanpa memandang usia, "Belajarlah hingga ke liang lahat." Artinya setiap saat kita harus upgrade diri menjadi pribadi yang lebih baik. Upgrade yang dimaksudkan bukan hanya upgrade skill, pendidikan dan pengetahuan saja, tetapi juga upgrade kepribadian dan keimanan apalagi saat Ramadhan ketika pintu surga dibuka selebar-lebarnya dan keberkahan tertebar di seantero dunia. Bukankah manusia terdiri dari sisi jasmani dan spiritual?  Jika ragamu sehat akan mempengaruhi kesehatan jiwa begitupun sebaliknya, jiwa yang sehat akan menunjang kesehatan raga. Itulah sebabnya kita perlu memahami diri sendiri sehingga mampu mereview apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan kita. Upgrade terhadap apa yang kita perlukan untuk jiwa raga kita. Bangunlah jiwanya bangunlah raganya sebagaimana harapan WR Supratman pada manusia Indonesia dalam lagu kebangsaan Indonesia raya. Semakin seseorang mampu mengenali dirinya sendiri, semakin tepat ia menentukan upgrade yang dibutuhkannya. 

Nah,...meski saat ini bulan puasa dengan kondisi lapar haus dan lemes, tidak boleh menyurutkan langkah kita untuk terus mengupgrade diri, betul tidak?  Sepertiku saat ini, aku memetakan upgrade diri apa yang aku butuhkan selama Ramadhan. Pertama, aku ingin mengupgrade keimananku. Keimanan seseorang naik turun itu wajar tapi jika kita mengelilingi diri dengan terpaan konten-konten religi otomatis mengingatkan diri untuk tetap dekat dengan Tuhan. Karena itu aku rajin membaca buku tentang ajaran agama dan mengikuti kajian Islami secara online melalui youtube, instagram dan reels yang banyak memuat konten ajaran agama. Untuk hal ini aku rajin mengikuti kajian yang dibawakan Ustad Adi Hidayat karena beliau selalu memberi dasar dan dalil yang kuat terkait perkara ibadah, peningkatan kualitas pribadi dan mendasarinya pada Al Qur'an dan Sunnah Nabi. Khusus di bulan Ramadhan ini salah satu link yang saya suka dari Ustad Adi Hidayat adalah  Kurikulum Ramadhan Nabi. Di sisi lain terkait menjaga kesehatan tubuh agar tetap prima (maklum..sudah bukan remaja harus bisa menjaga diri dengan baik hehe)  dengan mengkonsumsi makanan yang halal dan thoyib juga memanfaatkan rempah dan tanaman-tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh, saya mengikuti kajian dr Zaidul Akbar salah satunya tentang Menjadikan Bulan Ramadhan Lebih Istimewa . Ada juga akun tiktok yaitu Zulhendry Felix,Phd yang banyak memberi pencerahan terkait konsumsi makanan yang baik untuk tubuh berdasar bahasan akademik karena beliau selalu menggunakan hasil penelitian dan jurnal dalam pembahasannya di tiktok yaitu Pentingnya mengurangi gula sebagai konsumsi karena berdampak negatif bagi kesehatan tubuh. 

Selain itu, aku juga mengikuti tiga komunitas yang tujuannya sama-sama mengupgrade skill dan pengetahuan tentang marketing, memiliki bisnis sendiri dan kepenulisan. Ketiganya melalui jalur daring (online) dan sesekali bertemu secara luring. Di komunitas menulis aku sudah menghasilkan tiga buku antology lho.....horeeeee.....plok..plok...buatku, ini sebuah pencapaian diri ya... walaupun bukan pertama kalinya tulisanku diterbitkan tapi cukup senang karena mengasah kembali skill menulis yang lama vakum. Kalian tahu kan semakin lama seorang penulis tidak berkarya maka kecenderungan mengalami writer's block akan semakin besar. Ketiga buku antology ini berisi tentang berbagai pengalaman saat masih mengajar, terkait harapanku di tahun 2023 dan menceritakan kembali "luka" yang pernah kita alami sebagai bagian dari penyembuhan diri. Seperti Pak Habibie yang berusaha menyembuhkan depresi atas kehilangan Istri tercinta Ibu Ainun Habibie, aku pun menggunakan menulis sebagai healing theraphy. Di komunitas bisnis aku sedang berusaha memperluas koneksi dan membangun bisnis dari nol sambil belajar pada para pebisnis yang sudah sukses. Doakan semoga lancar dan sukses ya...amiin YRA. Menyenangkan sekali kan, saat kita memiliki mimpi dan harapan yang ingin diraih karena itu membuat hidup makin menggairahkan. 

Upgrade Skill masak dengan komunitas baking sambil buka puasa Dokumentasi pribadi
Upgrade Skill masak dengan komunitas baking sambil buka puasa Dokumentasi pribadi

Secara luring aku juga baru saja mengupgrade skill memasak dengan bertemu para ibu-ibu yang hobby masak dalam acara Buka Puasa dan Masak Bersama yang disponsori oleh sebuah perusahaan elektronik. Menyenangkan mendapat ilmu baru dalam suasana yang menyenangkan, wajah-wajah baru yang segar dan bertemu koki cakep hahaha..yang terakhir itu bonus tambahan sih ..hihi... Pulangnya dapat hadiah menang kuis lagi, menyenangkan bukan? Ke depan sih aku punya mimpi juga bisa menerbitkan buku resep masakan otentik Jawa dalam kemasan luxurious yang bisa menjadi koleksi atau hadiah. Sekarang sih masih mimpi tapi berusaha kuwujudkan dengan penuh semangat. Aku memang ingin sekali menjadi bagian dari tim kreatif yang mempromosikan gastronomy Indonesia ke luar negeri karena makanan Indonesia itu asli...enak-enak semua! Kalian tahu nggak, kalau Indonesia memiliki 5700 jenis masakan dari Sabang sampai Merauke?  Informasi ini  kuperoleh dari hasil wawancaraku dengan Ibu Prof. Dr. Moerdijati Gardjito M.Si pakar Gastronomi dan guru besar UGM untuk penelitian tesisku. Dan lihatlah..sebagian besar makanan Indonesia pasti enak karena kaya akan bumbu dan rempah-rempah serta bahan pangan berkualitas tinggi sehingga menjadi masakan yang sangat lezat. Tak heran kan kalau rendang, rawon, pisang goreng, martabak manis, somay dll menduduki tahta tinggi terpilih sebagai makanan terlezat dalam berbagai kategori? 

Ada satu skill lagi yang sedang kupelajari melalui daring. Meningkatkan kualitas  materi konten sosmedku dengan mengupgrade skill editing video, pengambilan angle foto yang bagus, pengambilan gambar yang lebih berbicara tapi estetis, pemilihan kata pemancing agar video kita menimbulkan penasaran yang lihat. SEO dll.  Nah..ini juga sedang kupelajari. Aku sedang mencari jalan supaya bisa belajar secara luring langsung praktek saja pada mentor cuma...... biasanya biayanya memang lebih mahal sih. 

Ibuku pernah protes, "Wong kok senengane sinau wae..mending golek duit sing akeh.." Memang sih aku juga heran kenapa suka banget, terutama pas belajar di bangku kuliah terus diskusi sama dosen atau si pemateri gitu kayak nerit dendritku itu bersorak gembira menciptakan euphoria kegembiraan yang luar biasa. Apa ini bagian dari pelampiasanku karena menikah muda dan mengurus anak di usia muda? Bisa jadi sih..untungnya sekarang masih sehat dan masih bisa mengikuti perkembangan teknologi ya walau tak secepat Generasi Z dan Generasi Alpha yang memang born to be digital person alias digital native seperti teori Marc Prensky. Ga apa-apalah....yang penting kita masih bisa mengikuti perkembangan jaman. 

Itu kegiatan upgrade skillku selama Ramadhan kalau kalian bagimana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun