Setiap orang pernah mengalami masa “gelap gulita” dalam hidupnya. Entah karena kehilangan orang yang dicintai, masalah dalam kesehatan, gagalnya pencapaian hidup yang telah diusahakan dengan sepenuh jiwa, dan sebagainya.
Seperti halnya buku, film yang baik adalah makanan bagi jiwa yang sedang gulita. Dengan membaca, kita belajar menghayati, memahani, menelusuri apa yang menjadi pemikiran, perasaan dan keinginan dari penulis yang disajikannya pada kita.
Imajinasi kitalah yang akan membantu merealisasikannya dalam pikiran. Maka referensi dan pengalaman hidup kita akan turut membantu mewujudkan realitas maya yang dihasilkan dari membaca.
Sehingga imajinasi akan terbentuk berbeda pada orang yang memiliki segudang pengalaman hidup dibanding yang kurang memiliki wawasan. Seliar dan se-absurd realita yang diciptakan pikiran, sepenuhnya menjadi hak prerogatif pembaca.
Mengapa film juga bisa menjadi makanan bagi jiwa?
Tentu saja, jika yang kita pilih adalah film-film yang memberikan pembelajaran hidup. Film-film yang menginsipirasi para penontonnya untuk berbuat yang sama dengan yang ditayangkan dalam film tersebut.
Sebagai ibu dan juga pernah menjadi guru, film menjadi salah satu alat untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan pada anak dan siswa tanpa terasa membosankan dan bersikap menggurui.
Film yang menciptakan cerita indah tentang perjuangan hidup, tentang cinta pada apa yang dijalankan, tentang sejarah, tentang misteri, tentang kebersamaan, persahabatan, tentang hidup. Semua itu menjadi materi pembelajaran dan bekal hidup bagi anak-anak kita.
Tak hanya film baru, banyak film di tahun-tahun sebelumnya yang juga “worth it” untuk dinikmati karena bagusnya pesan yang disampaikan. Jadi, kita tak perlu terpaku hanya pada bioskop untuk menonton film.
Banyak film-film bagus yang bisa kita nikmati melalui saluran yang berbeda. Salah satunya melalui tayangan streaming Mola TV. Salah satu film indah yang bisa kita nikmati adalah “The Music of Silence”.
Film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton karena merupakan film biografi dari salah satu penyanyi opera terbaik dunia, Andrea Bocelli, yang mengalami kebutaan sejak kecil karena penyakit glukoma.