Mohon tunggu...
Shita Rahmawati Rahutomo
Shita Rahmawati Rahutomo Mohon Tunggu... Penulis - Corporate Communication, Corporate Secretary, Public Relation, ex jurnalis, akademisi, penulis, blogger, reviewer.

a.k.a Shita Rahmawati or Shita Rahmawati Rahutomo, corporate communication, public relation, officer, penulis, gila baca, traveler, blogger, cooking addicted, dreamer, social voluntary, akademisi, BRIN Awardee.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Pindang Patin, Santapan Lezat dan Sehat

31 Agustus 2018   16:20 Diperbarui: 31 Agustus 2018   16:19 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kualitas makanan yang kita konsumsi akan mempengaruhi kesehatan kita. Di era modern yang penuh dengan godaan makanan lezat dan tampilan yang menarik tapi penuh dengan kandungan gula dan lemak membuat orang jadi malas eksplore bahwa banyak makanan Indonesia, terutama yang tradisional yang tak kalah sedap dan lezat tapi juga sehat.

Dari seluruh daerah di nusantara ini banyak ragam makanan khas yang menggugah selera. Salah satunya Pindang Patin Lampung ini. Bahannya sehat. Ikan patin kandungan lemaknya jauh lebih kecil dari daging putih dan merah, harganya lebih terjangkau, tidak mengandung kolesterol dan lebih mudah dicerna. Selain itu proteinnya juga tinggi. 

Apalagi tekstur daging ikan patin sangat lembut dengan duri yang tidak banyak. Beda dengan ikan bandeng yang membuat kita harus lebih hati-hati mengkonsumsinya. Kalau bisa, pilihlah ikan patin sungai daripada patin tambak yang terkadang bau tanah jika cara menanganinya saat panen salah.

Pindang Patin merupakan makanan khas Lampung juga di Palembang. Rasa ikan yang lunak  sangat mudah dilepaskan dari durinya saat masuk ke mulut kita. Tinggal mulut menggoyang perlahan melepaskan daging dari duri. Yummy...... banget, Selain itu metode pemasakannya yang direbus sangat sesuai untuk manusia dewasa yang harus mulai memperhatikan asupan lemak jenuh.

Selain sehat Pindang Patin juga gampang cara masaknya. Bisa dibuat pemula. Dan segaaar...... rasanya campur-campur. Asam, pedas, agak manis, menerbitkan air liur. Cocok dimakan di hari panas. Mau mencoba?

Ini bahan dan caranya

Bahan :

  1. 1 kg ikan patin. Siangi cuci bersih potong potong  lalu beri perasan air jeruk nipis sebentar biar hilang amisnya
  2. Bumbu yang dihaluskan :
  3. Bawang putih 2 siung besar
  4. Bawang merah 8 siung besar
  5. Cabai merah keriting 10 buah
  6. 1 ruas kunyit

Bumbu Iris

  1. Tomat hijau besar 2 iris bagi 4
  2. Belimbing wuluh 6 buah iris-iris
  3. Tomat merah besar 1 iris 4 bagian
  4. Bumbu Tabur dan bumbu geprek
  5. 10 cabe setan yang kuning sampai merah
  6. Laos digeprek, 3 mata asam jawa, 2 tangkai sereh digeprek
  7. Daun salam 6 lembar, gula merah iris secukupnya, 1 sdm gula pasir, sedikit terasi  dan garam
  8. Taburan : Daun Kemangi segar

Cara

  1. Dididhkan 1 liter air, masukkan bumbu uleg sampai bau langu hilang.
  2. Masukkan bumbu tabur dan bumbu geprek.
  3. Masukkan ikan patin kecilkan api. Tunggu sampai minyak kaldu keluar. Api kecil akan mengeluarkan kaldu ikan. Tunggu sampai ikan matang dan bumbu meresap serta air berkurang jumlahnya
  4. Koreksi Rasa. Masukkan kemangi lalu angkat. Kalau kita membumbuinya dengan pas tak perlu ditambahi MSG. Tambahkan sedikit gula dan garam jika merasa rasanya kurang pas.
  5. Tuang kuah dalam mangkuk besar setelah ikan disusun dengan cantik. 
  6. Taburi daun kemangi segar dan potongan tomat merah. Kalau suka pedas, cabe utuhnya bisa digerus pakai sendok jadi kuahnya makin pedas, Huaaaah......
  7. Siap jadi teman makan nasi di siang hari. Syedaap....!

Photo dan resep Pindang Patin by Shita Rahutomo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun