Sebenarnya aku jarang nonton sepak bola secara penuh sampai selesai. Apalagi Piala Dunia 2018 kali ini bersamaan dengan Lebaran dengan agenda mudik yang menguras konsentrasi dan Pilkada serentak yang banyak menyita perhatian dan membuat media social dipenuhi status terkait Pilkada dengan segala printilannya.
Apalagi saat Jerman tim jagoanku keok secara dramatis dari oppa-oppa Korea. Haduh.. nyeri hati dan membuat makin malas mengikuti perkembangan piala dunia. Tapi hari ini pas libur, ditemani si Kakak, kopi panas dan tentunya snack kesayangan kita semua .."jangan nonton bola tanpa kacang garuda" ...., kita semangat menonton pertandingan Piala Dunia 2018 hingga akhir.
Di awal permainan Argentina bermain lebih apik dengan strategi yang terarah. Beberapa kali serangan Perancis berhasil dipatahkan Argentina. Namun tindakan kasar yang dilakukan salah satu pemain Argentina, membuat Antoine Griezman (yang senyumnya manis sekali ^_^ ) mendapat kesempatan  tendangan penalty dan kiper muda Armani gagal membaca arah bola sehingga menghasilkan gol pertama bagi Perancis. Stadion pecah oleh keriuhan supporter Perancis.
Menjelang berakhirnya babak pertama, tendangan Di Maria yang cantik dari jarak jauh berhasil menyamakan kedudukan. Keeadaan 1:1! Ini membuat pertandingan jadi makin panas. Argentina sempat unggul 2 : melalui gol Gabriel Mercado di menit 46. Terlihat supporter Argentina yang semuala ekspresinya tegang menjadi ceria lagi. Tertawa lebar. Harapan menang membesar. Ganti supporter Perancis yang menjadi lebih kalem.
Tapi mental Les Bleus kali ini patut dipuji. Mereka terlihat cool menghadapi tindakan-tindakan provokatif Argentina. Pelatih Didier Deschamps terlihat berganti strategi di paruh ke dua sehingga pola permainan Perancis berubah. Mereka lebih agresif tanpa melupakan pertahanan lini belakang. Sehingga pada menit ke 57 Pavard berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2 : 2. Permainan pun makin panas.Â
Sodok-sodokan, tarikan, jegalan pun terjadi. Beberapa kartu kuning dikeluarkan Mas Wasit. Lalu Kylian Mbappe bocah umur 19 tahun itu terlihat mendominasi layar televisi. Berlari meliuk-liuk ke sana ke mari sepenuh hati. Dasar masih belia ya...tentu saja tak terdengar nafas ngos-ngosan di sana. Beda dengan Messie yang mulai uzur. Dengan pembawaan yang cool macam kulkas  dua pintu pembawa kesejukan tapi bikin panas hati para pemain Argentina. Beberapa serangannya berpeluang mencipta gol yang membuat Argentina makin grogi.
Wajah Mbappe yang passionate pada permainan bola membawa tubuhnya yang tinggi tegap itu berlari ke pertahanan lawan berkali-kali diselingi senyum yang manis. Berbeda dengan wajah Messi yang mulai terlihat putus asa (kenapa ya...orang berbakat itu penampilannya juga menawan? Hal ) ini masih jadi misteri. Dengan penampilan coolnya itu ia membuahkan 2 gol di menit 64 dan 68. Benar-benar pertandingan yang menyaingi dramatisnya drakor. Â
Dua gol berturut-turut itu membuat supporter Argentina terlihat  "anteng" di bodi tapi pasti geronjalan di hati macam truk bawa batu di jalan berlubang. Sinar mata mereka mulai redup. Pertahanan Perancis yang rapi akibat kerjasama tim yang bagus membuatserangan Argentina mentah. Harapan terjadinya perpanjangan waktu pupus sudah. Detik demi detik permainan jadi mulai terasa panjang bagi Perancis sehingga membuat lengah. Satu gol Sergio Aguero di menit ke 90+3 menit membuat score tak terlalu jauh, sedikit menghibur hati supporter Argentina yang loyal. Â
The charming Mbappe dipastikan akan segera  menjadi mega star yang diramalkan ke depan akan sering menghiasi halaman berita bola dan berita hosip pastinya karena para perempuan cantik akan mrubunginya. Semoga Mbappe bisa memanaje dirinya dengan baik untuk fokus pada karir bola. Satu hal lagi.....pundi-pundi Mbappe dari jadi model iklan akan melambung. Begitupun transferan bernilai fantastis pasti telah menunggunya. Apakah besarannya akan mengalahkan nilai transfer Messi? Well...just wait and see!
Ini tulisan perdana tentang bola.