[caption caption="Irma Bule yang tewas setelah dipatuk ular King Cobra di atas panggung, Minggu (3/4/2016). (Foto: Ist/YouTube)"][/caption]aat ini rasanya sudah jamak bahwa para penyanyi dangdut harus punya satu goyangan khas yang menjadi daya jualnya. Zaskia Gotik yang sedang tersandung kasus dan harus keliling berbagai lembaga negara untuk minta maaf, punya goyang itik sebagai andalan. Duo Serigala yang aset depannya luar biasa ukurannya punya goyang drible bahkan Agung Hercules pun punya goyang barble. Kalau Saiful Jamil? Hap... hap sajal
Nah, seperti biasa saat manggung acara hajatan, Irma juga ditemani seekor ular. Meskipun sudah bergelut dengan ular selama tiga tahun untuk mencari nafkah, mungkin Irma tak punya waktu mempelajari jenis ular mana yang aman untuk diajaknya bergoyang. Selama ini Irma menyanyi ditemani ular sanca yang tidak berbisa. Tapi malam itu panitia menyediakan ular king kobra, dan Irma main terima saja. Ia pasti tak sempat browsing dulu di internet jika ular itu jenis yang sangat berbahaya.
Mungkin di luar urusan manggung, waktu ibu tiga anak ini habis untuk mengurus keluarganya, menyiapkan kostum panggung, menghafal lagu dan latihan. Memang tak disebutkan apakah suaminya juga bekerja atau hanya menjadi pengantar Irma ketika show, tapi sepertinya Irma ini tulang punggung keluarga. (Hidup para perempuan yang bekerja untuk keluarga!)
Irma rupanya tidak paham jika jenis ular king kobra yang menemaninya malam itu adalah jenis ular sangat berbisa yang bahkan bisa membunuh seekor gajah dalam waktu singkat! Bisa king kobra bisa membunuh manusia dalam waktu 15 menit saja. Di India, negara yang banyak mengadakan atraksi ular kobra pun telah membuktikan, dari banyaknya kasus kematian yang disebabkan ular ini dalam atraksi. Malam itu, tanpa ngeri Irma Bule tetap bernyanyi dengan si ular.Â
Lagu pertama berjalan mulus. Kobra ditemani pawang ularnya. Pada penampilan ke tiga, si pawang sedang tak di tempat dan Irma bernyanyi lagi dengan si ular tanpa didampingi pawang. Si ular yang sensitif di bagian ekornya, terkejut dan menggigit paha kanan Irma saat tak sengaja terinjak lalu mematuk si penyanyi yang sempat berteriak minta tolong karena digigit.
Panitia pun rupanya tak paham bagaimana cara menangani korban patukan ular berbisa. Mungkin karena lukanya kecil, Irma dikabarkan di belakang panggung masih sempat bercanda dengan teman-temannya. Tidak dijelaskan apakah luka patukan ularnya disobek untuk mengeluarkan bisa ular yang telah masuk, dan apakah 10 cm di atas luka gigitan, pahanya dibebat untuk mencegah penyebaran bisa. Bahkan Irma tidak panik dan tidak segera dilarikan ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
[caption caption="King cobra yang bisa membunuh manusia dalam 15 menit saja (foto by reddit.com)"]
Kobra selain memangsa kadal, tikus, dan binatang melata lainnya mereka juga makan ular berbisa. jadi bayangkanlah kedahsyatan kekuatan racunnya. dan mereka bisa tahan tidak makan berbulan-bulan. Satu induk king kobra bisa menelurkan 80 butir telur yang menetas setelah 80 hari dierami. Penting bagi pemerintah untuk sekali-kali sweeping jika ada penduduk yang mengembangbiakkan ular ini tanpa ijin dan pengawasan pemerintah. pasti berbahaya bagi masyarakat sekitarnya.
Kembali pada kasus Irma, ini adalah kasus yang menyedihkan namun juga konyol. Betapa mirisnya, sekian banyak panitia, pemilik hajat dan penonton tak ada yang paham cara menangani korban patukan ular. Bahkan sang pawang ular sendiri pun sepertinya tak memahami betapa bahayanya gigitan sang ular meskipun, katanya sempat menawarkan menyedot bisa Irma, tapi Irma menolak karena merasa baik-baik saja. Betapa miris kita melihat ini.Â
Pertunjukan menggunakan binatang buas berbahaya tapi tak ada pengamanan sama sekali. Sudah cukuplah rasanya kebodohan seperti ini. Pihak keamanan harus memperketat izin pertunjukan dan benar-benar mempelajari pertunjukan apa yang akan dihadirkan, menimbang akibatnya pada penonton, adakah pihak-pihak yang menjaga keamanan pertunjukan dsb.. Perlu aturan yang lebih tegas dan terinci tentang ijin pertunjukan di Indonesia ini.
Keluarga Irma, terutama ibu dan ke tiga anaknya tentu merasa sangat kehilangan pahlawan ekonomi keluarga ini. Semoga kematiannya membawa dampak pada pengaturan bisnis pertunjukan yang lebih bertanggung jawab.