Mohon tunggu...
Shita Rahmawati Rahutomo
Shita Rahmawati Rahutomo Mohon Tunggu... Penulis - Corporate Communication, Corporate Secretary, Public Relation, ex jurnalis, akademisi, penulis, blogger, reviewer.

a.k.a Shita Rahmawati or Shita Rahmawati Rahutomo, corporate communication, public relation, officer, penulis, gila baca, traveler, blogger, cooking addicted, dreamer, social voluntary, akademisi, BRIN Awardee.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Ada Cinta Dalam Setiap Produk Toyota

23 Juni 2015   11:35 Diperbarui: 7 Juli 2015   04:19 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

cinta adalah salah satu kekuatan terbesar manusia untuk bermimpi,

untuk bergerak,

untuk mengadakan perubahan 

Hari Rabu, tanggal 10 Juni Kompasiana mengajak para Kompasioners mengadakan acara "Kompasiana Visit Toyota TMMIN 1 Sunter". Dari 90 peserta yang mendaftar terpilih berdasarkan seleksi 20 orang sebagai peserta termasuk saya, alhamdulillah senang sekali rasanya. Acara dimulai dengan daftar ulang, pembagian kaos dan topi Toyota, serta snack. Lalu masuk ke dalam bus pariwisata menuju lokasi. Alhamdulillah. Muka-muka peserta cerah berseri penuh antusias.

Singkat cerita, kami tiba di lokasi TMMIN disambut ramah para petinggi dan bagian humas. Pak Turmudi, lulusan Teknik Kimia UGM tahun 1983 yang menjabat sebagai Executive General Manager TMMIN, Pak Eko Djatmiko  turut hadir menyambut para kompasioner begitupun Mbak Bianca, Corporate Planning yang ramah, menjelaskan banyak informasi yang berkaitan dengan perkembangan pabrik Toyota TMMIN dan segala pernak-pernik di dalamnya. Mereka menemani kami sepanjang acara kunjungan ke pabrik TMMIN Sunter ini.

Baru pertama kali inilah saya mengunjungi pabrik otomotif. Penasaran dan bersemangat mengikuti seluruh kegiatan. Terbayang saat nanti di depan kelas bercerita pada para siswa seperti apa sih TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia )itu?

Sampai di TMMIN kami menuju kantor yang bersih, lengang, adem karena AC dan teratur rapi. Begitupun kamar mandinya. kering dan bersih karena seperti kita tahu, wajah sebuah institusi bisa kita lihat dari bagian belakangnya. Kami digiring menuju auditorium untuk acara pengenalan company profile Toyota. Di sinilah kita tahu perbedaan TMMIN dan Toyota Astra. Kalau TMMIN khusus menangani produksi, maka Astra bergerak di bidang penjualan. Setelah menerima banyak penjelasan panjang kali lebar di auditorium sampailah saat makan siang tiba. Jreng..jreng...! Waktunya makaan! Kantinnya bersih mbak Sis dan Mas Bro. Makanan tersususn rapi di rak-rak stainless steel tinggal milih di antara 2 menu. Kami makan siang bersama para karyawan untuk lebih mengakrabkan diri.

Sebelum menuju pabrik kami diingatkan banyak hal. Seperti ketika berjalan harus selalu di sebelah kiri tangga, sambil memegang hand rail. Tangan dilarang dimasukkan ke dalam saku. Pertama saya pikir karena pihak pabrik kuatir jika ada pekerja yang "mengutil" suku cadang-suku cadang kecil tapi ternyata karena saat tangan kita di saku ketika terjatuh kita tak bisa reflek mencari pegangan. Nah lo! Selain itu, jika menyeberang jalan harus di area zebra cross dengan terlebih dahulu memberi tanda jari bahwa kondisi jalan sudah aman. Kita juga dilarang menggunakan HP sambil berjalan karena mengurangi tingkat self awareness. Kalau ketabrak dolly atau kepentok rak-rak kokoh yang terbuat dari besi kan lumayan sakitnya. Jika terima telepon harus berdiri diam. Satu lagi, di pabrik sudah dibuat jalur hijau sebagai tanda aman untuk dilalui. Jadi pergerakan manusia dan mesin diatur dengan rapi untuk meminimalisisr terjadinya kecelakaan kerja. Keren ya?

Begitu bersemangat humas TMMIN memberi penjelasan proses pembuatan mesin Toyota. Kami menjelajah daerah produksi spare part hingga bagian pengetesan untuk melihat ada tidaknya cacat lalu melakukan pengepakan mesin sebelum  dimasukkan ke dalam trailer dan berlayar menuju negara tujuan. Sementara untuk tujuan pasar domestik, mesin di bawa ke Karawang untuk dilakukan assembly.

Setelah menjelajah pabrik TMMIN dan membaca hal-hal tentang Toyota di situsnya, mengetahui budaya kerjanya, perlakuan perusahaan terhadap karyawannya, karakteristik produknya, kegiatan CSRnya, dan masih banyak lagi. Ketika merenung akan menulikan review, akhirnya saya sampai pada kesimpulan, jika selalu ada cinta dalam setiap produk Toyota. Kok bisa kayak judul film gitu? Ya bisalah. 

Penasaran? Berikut beberapa alasan, mengapa ada cinta dalam setiap produk Toyota

Toyota tercipta dari rasa cinta anak terhadap orang tuanya

Saiichi Toyoda adalah seorang ahli mesin. awalnya ia melihat ibunya yang menggunakan pemintal benang tradisional saat menenun kain. Sebagai anak yang berbakti, Sakichi Toyoda (1867-1930)  ingin mempermudah pekerjaan ibunya.  maka lahirlah mesin pintal manual namun sudah mengunakan listrik. Hingga akhirnya Toyoda memperbaiki ciptaannya dan memproduksi mesin pintal otomatis dan lebih besar. Mesin produksi Toyoda inilah yang membuat industri tekstil mereka berkembang pesat. Toyoda memindahkan pabriknya ke Tokyo untuk memperbesar usaha, namun mesin tenun buatannya ternyata tidak begitu sukses di pasaran karena buat pengusaha teksil skala kecil, mesin itu terlalu mahal sementara untuk industri tekstile skala besar besar dan tingkat produksi mesin itu terasa nanggung, jadi mereka tetap mengandalkan mesin tekstile impor yang bisa memproduksi dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat meski mesin tersebut harganya jauh lebih mahal. Akhirnya Sakichi mengembalikan basis produksinya ke daerah asalnya.

Haluan berubah ketika Kiichiro Toyoda (1894-1952)  yang merupakan anak Saiichi Toyoda mencintai bidang mesin otomotif. Setelah melakukan perjalanan ke Eropa dan Amerika, Kiichiro Toyoda terinspirasi untuk membuat obil karena ia melihat Jepang belum mampu memproduksi mobil sendiri, masih menggantungkan dari impor Amerika dan Jerman seperti Chevrolet, Ford dan Volk Wagen.

Kiichiro Toyoda lalu membeli mobil-mobil buatan Amerika itu untuk dibongkar dan dipelajarinya mesin dan spare partnya satu persatu dengan tekun. Rasa cinta pada ilmu pengetahuan dan teknologi itu yang membuatnya belajar secara otodidak mekanisme mesin-mesin mobil dengan tekun dan penuh semangat.

Sebagai ayah, Saiichi Toyoda yang melihat potensi besar anaknya tak mau bersikeras memaksa Kiichiro untuk meneruskan usaha tekstil. Sakichi menyadari bahwa tiap orang memiliki passion yang terkadang tak bisa diterima orang terdekat sekalipun. Istri Sakichi pun memilih meninggalkannya karena kegilaannya pada penemuan-penemuan mesin yang membuat keluarga mereka di awal usah ekonominya menjadi tidak stabil. Menilik dari pengalaman pribadinya, akhirnya Sakichi memilih mempercayai anaknya untuk membuka usaha baru, yaitu industri otomotif. Maka lahirlah mobil generasi pertama, Toyoda model AA lahir pada tahun 1936 yang merupakan produk perbaikan dari pabrikan Amerika Chevrolet. Mobil Toyoda dibuat sesuai prototype chevrolet dengan mesin yang lebih kecil untuk menekan biaya produksi dan penghematan bahan bakar mengingat Jepang memang tidak memiliki sumber daya alam untuk mendukung industri otomotif. Semua bahan baku diimpor dari negara lain. Produk pertama ini diterima dengan baik oleh konsumen Jepang dan membuat usaha otomotif mereka berkembang pesat.

Walaupun pada tahun 1945 Jepang hancur luluh lantak dibom Amerika Serikat dan kalah dalam Perang Dunia II namun Toyota mampu survive dan bangkit dengan cepat menjadi raksasa otomotif dunia. Tak dapat disangkal jika Toyota memberikan sumbangan besar bagi perkembangan pertmbuhan ekonomi Jepang saat masa resesi ekonomi dan bahkan pada perkembangan selanjutnya Jepang menjadi negara industri ke dua terbesar di dunia setelah Amerika.

Toyota Cinta Inovasi

Orang Jepang dikenal sebagai konsumen yang rewel dan menginginkan produk dengan standar kualitas tinggi. Mereka juga menginginkan layanan sebelum dan purna jual yang baik dari produsen. Jika produsen tak mampu memenuhinya, siap-siap terlibas oleh para pesaing. Makanya kita bisa lihat perusahaan-perusahaan Jepang memiliki manajemen yang bagus. Apalagi didukung budaya dan filosofi Jepang yang mencintai kesederhanaan, inovasi tiada henti, kedisiplinan, kepercayaan tinggi yang disertai dengan keindahan. Bahkan Steve Jobs pun terilhami budaya Jepang saat ia menciptakan produk-produk Apple (dicuplik dari buku "Life's Design,Pidato Wisuda Steve Jobs di Standsford University th 2015 menjelang masa terakhir hidupnya)

Jika ingin tetap survive di dunia bisnis, semua perusahaan harus selalu berinovasi. Toyota tak pernah berpuas diri dalam mengembangkan produknya. Mereka memakai jasa konsultan untuk mengembangkan budaya kerja yang baik berdasar nilai-nilai budaya Jepang bernama monozukuri dan Kaizen. Monozukuri berarti dalam membuat sebuah produk harus selalu melakukan perbaikan terus menerus dari hal-hal terkecil untuk menghasilkan produk yang lebih baik. Kaizen dapat diartikan sebagai perbaikan yang terus menerus mulai dari skala yang kecil dalam jangka waktu yang pendek.

Dapat kita lihat di TMMIN Sunter, perbaikan apa saja yang sudah dilakukan Toyota untuk mempermudah alur pekerjaan para pekerja. Contohnya, saat pengeleman menggunakan lakban sebelumnya pekerja harus memutari produk yang dilakban.itu menyebabkan postur tubuh harus terus mem bungkuk menyebabkan kelelahan dan waktu yang lebih lama. Maka didiskusikan bersama untuk mencari jalan keluar, maka ditemukan solusi. Mereka menciptakan alat untuk mengangkat mesin tersebut sebatas posisi paling nyaman, sehingga pekerja tak perlu membungkuk dan mesin tersebut dibuat yang berputar untuk melakban bukan lagi.  Lebih efisien kan? satu contoh lagi, ada bagian produksi dimana pekerja harus menekan sekrup kecil dengan menggunakan kekuatan ibu jari dan telunjuk. Jika hanya 10 baut sehari tentu tak terlalu bermasalah tapi jika ribuan? Dijamin kapalan tangannya dan perut pun menjadi kram karena terlalu banyak mengeluarkan tenaga untuk menekan dan dibtuhkan waktu yang lebih lama saat pekerja kelelahan. Setelah didiskusikan akhirnya tercipta alat untuk menekan baut tersebut dengan menggunakan tenaga mesin. Pekerja tak perlu repot, tenaganya lebih irit dan waktu yang diperlukan pun lebih sedikit. Terjadi efisiensi kerja kan? Lalu setiap efisiensi waktu dihitung dengn rinci, dan itu mengurangi beban kerja dan jumlah pekerja. Setiap pengembangan baru diterapkan dan dihargai. Ini yang membuat karyawan terus bersemangat melakukan perbaikan dalam pekerjaan mereka. Dari perbaikan kecil itulah jika dihitung jumlahnya akan menjdi besar.

Setiap prestasi pekerja di TMMIN dihargai. Setiap penemuan baru oleh para pekerja akan diapresiasi manajemen. Bukankah setiap orang senang ketika usahanya dihargai dengan layak? Toyota tahu betul hal ini.

Toyota adalah perusahaan yang visioner. Selalu mengikuti trend dunia dan selalu berusaha menciptakan produk-produk baru yang ramah lingkungan dan merupakan perbaikan dari produk-produk sebelumnya. BBM merupakan bahan bakar utama mesin mobil saat ini, maka Toyota mengembangkan mesin mobil berbahan dasar listrik, plug in hybrid dan fuel cell. Beberapa inovasi yang dilakukan untuk membuat mobil lebih dengan alur energi lebih efisien dengan cara mengurangi ukuran mesin serta meningkatkan efektivitas transmisi mobil.  Juga mengurangi bobot kendaraan dan mengembangkan ban yang memiliki rolling resistence lebih sedikit serta mengatur pengedaran energi dengan integrasi teknologi penghemat bahan bakar seperti charge control dan idling stop.

Semakin konsennya individu-individu terhadap isu penyelamatan lingkungan dan pengurangan gas karbon, maka Toyota berkomitmen untuk membuat mobil-mobil yang hemat energi seperti mobil Hybrid Toyota Prius dan Toyota Scion Hybrid. Yang terbaru, paling gres,...saat ini Toyota sedang mengembangkan mobil teknologi hydro. Mobil berbahan dasar air. Amazing kan?

Bayangkanlah jika di masa depan nanti semua mobil yang berlalu lalang di seluruh dunia berbahan dasar air. Mka tak ada lagi polusi, semua pohon tumbuh sehat, hijau dan rimbun, udara bersih, penduduk tak terserang penyakit ISPA, tak ada lagi perang antar negara yang mengorbankan jutaan nyawa untuk memperebutkan minyak bumi, dan tentunya tak akan eksislah mafia bbm di Indonesia :). Ini harapan saya. Semoga mobil Hydro segera dapat diproduksi secara massal dengan harga terjangkau karena saya juga pecinta lingkungan. Wah... saya daftar tuh buat beli satu.

Toyota Cinta Pekerjanya

Ketika mengunjungi pabrik TMMIN Sunter saya bisa melihat kalau kesejahteraan karyawan sangat diperhatikan di sini. Ketika memasuki lokasi pabrik, terdapat Oasis, yaitu ruang istirahat para pekerja yang dibuat dengan cantik dan nyaman. Baru kali ini saya lihat ada pabrik yang di dalamnya terdengar gemericik air mancur. Bisa menjadi terapi buat jiwa yang lelah bekerja bukan? Ada juga ruang pertemuan Asakai (kalau tidak salah istilahnya) di tiap bagian di mana pemimpin dan anak buahnya setiap pagi meluangkan waktu untuk membicarakan masalah yang terjadi untuk didiskusikan dan untuk diselesaikan. Kondisi pabrik juga selalu dievaluasi agar nyaman untuk bekerja. Tak ada asap hitam, sisa oli berceceran atau kabel yang bersliweran yang bisa membuat kita tersandung atau tersetrum jika kulit kabelnya terkelupas digigit tikus. Dolly, alat pengangkut barang berjalan hilir mudik untuk mengantarkan barang ke tempat yang diperlukan. Lantai-lantai ditandai dengan rapi untuk memisahkan masing-masing fungsinya. Ini dilakukan untuk menciptakan atmosfir kerja yang nyaman, teratur dan aman. Lantai bersih agar mudah mendeteksi jika terjadi kesalahan. Semua itu dilakukan untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas karyawan.

Kenyamanan saat bekerja juga diperhatikan. Untuk menciptakan atmosfer kerja yang nyaman, dipasang atap transparan di beberapa bagian untuk penerangan alami sekaligus mengurangi konsumsi listrik dan banyak exhaust dipasang untuk mengalirkan angin agar udara tetap sejuk padahal ini di Sunter loh yang terkenal panasnya gilaaaa.

Pembaca, perhatikan gambar paling atas, lantai berwarna hijau itu adalah karpet-karpet lunak sebagai bantalan kaki  agar pekerja yang lama berdiri tidak cepat lelah. Pabrik juga tidak bising karena banyak bukaan dan peredam kebisingan hingga kami tak perlu saling berteriak saat bicara. Dan ketika melihat ke arah atap, amboi... tak ada sarumah laba-laba satupun yang bersarang di sana. Karena tempat yang bersih akan membuat tempat kerja nyaman dan mengurangi kecelakaan kerja. Di langit-langit pabrik terdapat sebuah peribahasa dari Jepang dengan tulisan besar-besar "Dibutuhkan pikiran yang baik untuk menghasilkan produk yang baik". Artinya,......dengan menciptakan kondisi nyaman untuk bekerja dan jaminan kesejahteraan karyawan yang baik (susah kerja kan kalau di rumah anak istri tak punya makanan atau sedang dikejar-kejar debt collector untuk bayar hutang?) maka akan menciptakan pikiran yang baik dan fokus bekerja sehingga menghasilkan produk yang baik pula. Toyota sangat menyadari itu. Mereka memanusiakan manusia. Betapa saya berharap banyak perusahaan Indonesia belajar budaya Toyota ini.

 Toyota juga memperhatikan kesehatan jiwa dan raga para pekerja. Ada mushola yang bersih dan terpisah untuk lelaki dan wanita,ada ruang laktasi untuk para ibu menyusui, ada juga ruang merokok untuk yang masih jadi ahli hisap hmm.... :) ini lebih untuk menghindari asap rokok menyerang orang yang tidak merokok sepertinya. Saat kami diajak menuju kantin untuk makan siang, ada tampilan dua menu yang bisa dipilih para pekerja untuk makan siang. Hari itu nasi timbel dan gudeg jogja jadi menu pilihan lengkap dengan buah dan kerupuk, khas makanan orang Indonesia. Ada juga Lemon tea dingin, kopi, dan jus jeruk yang bisa dinikmati tanpa batasan, asal tidak dibuang-buang. Ruang kantin juga nyaman dan bersih.

Jika hari sudah sore, jam kerja usai maka para karyawan bisa berolahraga untuk menyehatkan badan. Ada hal olah raga yang sangat besar di mana terdapat lapangan futsal, tempat bermain bilyar, sepeda, dan dojo buat yang berlatih karate. ada minimarket, juga saung untuk mengobrol menikmati angin senja yang sepoi-sepoi.  Juga sebuah masjid yang besar untuk melaksanakan salat. 

Iseng saya bertanya pada para karyawan, adakah kutu loncat di Toyota? Mereka menggeleng sambil tersenyum bangga. "Rata-rata kami merasa betah bekerja di sini dan baru keluar saat kami pensiun." Ya pantaslah...saya juga sepertinya bakalan betah jika dimanjakan kesejahteraannya sebagai karyawan begini. Jadi mupeng jadi karyawan Toyota nih. Pak Petinggi Toyota,..adakah lowongan untuk saya? hihi..

Toyota Cinta Konsumennya

Sebelum meluncurkan sebuah produk Toyota selalu melakukan survey dan percobaan berulang-ulang sebelum diluncurkan ke pasar. Makanya rata-rata produk Toyota pasti sukses di pasaran. Kijang dalam berbagai versi yang legendaris itu, Avanza yang menjangkau lebih banyak konsumen kels menengah, Fortuner yang mewah, gagah dan lega, Toyota Rush yang keren dan sporty, Corolla yang berpuluh tahun launching dengan berbagai type. Semua diterima pasar dengan baik. Kenapa? Karena Toyota mengenali dulu konsumennya sebelum membuat produk.

Semua orang sudah paham bahwa produk Toyota itu handal, mesin awet dan tidak rewel, perawatan mudah, suku cadang pun lebih terjangkau. Itu sebabnya harga used car pun selalu bagus. Di TMMIN akhirnya kami tahu bahwa Toyota memegang prinsip teguh 3 hal saat proses produksi dan assembly yaitu : 

1. tidak membuat cacat, jika ada cacat pada mesin atau spare part yang diproduksi, proses langsung dihentikan, dicari penyebab dan solusinya agar kecacatan tidak diteruskan pada produk selanjutnya

2. tidak melanjutkan cacat, produk yang cacat tidak akan pernah diteruskan pada konsumen

3. tidak menerima cacat, ini lebih ditujukan pada suppliers yang di Indonesia jumlah mencapai sekitar 300-400 perusahaan pendukung, untuk tetap menjaga mutu kendaraan yang dihasilkan. 

Untuk apa semua itu dilakukan? Untuk menjaga kualitas produk Toyota dan tetap menjaga kepercayaan konsumennya. Itulah sebabnya banyak orang Indonesia yang jika sudah memakai Toyota tak mau beralih ke merk lain, mereka hanya beralih type mobil saja, disesuaikan dengan kebutuhan. Toyota memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kebutuhan dan keinginan konsumennya. Salah satunya yang menjadi legenda adalah Toyota Kijang dari msih model kotak saat pertama kali dilunjurkan. Toyota Kijang LGX, Toyota kapsul Krista sampai Kijang Innova.

Kijang sukses di Indonesia karena Toyota menyadari bahwa orang Indonesia rata-rata cinta keluarga dan menginginkan mobil yang bisa mengangkut seluruh anggota keluarga dengan nyaman. Maka iklan Kijang yang ada "Ayah,..Ibu,..ada A'a,..Teteh... Uwak...Abah...Ninih..bla..bla..." Masih kita ingat sampai sekarang kan?  Yang segenerasi dengan saya maksudnya. Juga iklan si Ayah membawa bak mandi ke dalam mobil Kijang buat mandi dan main bebek karet kuning dengan Adi anaknya, siapa yang akan lupa?"

Baru-baru ini Toyota juga meluncurkan iklan yang sangat menyentuh hati dan membangun kedekatan dengan realita konsumennya. Tentang hubungan ayah dan anak perempuannya. Bagaimana Toyotasetia  menemani si anak dari saat ia masih bayi, jadi balita, tumbuh jadi ABG yang labil emosinya hingga menikah dan punya anak. Saya terharu melihatnya. Jadi ingat Bapak di rumah, karena kami memiliki hubungan yang akrab. Mau lihat? Ini dia link iklannya

https://www.youtube.com/watch?v=Me1GIDy-U9g

Menjelang Lebaran, Toyota juga membuat program yang diperuntukkan untuk para konsumen. Ada diskon 25% untuk semua check dan perbaikan Toyota selama bulan Ramadhan ini. Untuk info lebih lanjut silahkan lihat di situs Toyota www.toyota.co.id . Sebagaimana kita ketahui, sebelum dibawa pulang mudik ke kampung halaman, banyak persiapan yang harus dilakukan.  Karena mudik di Indonesia seperti pergi berperang. Perjalanan panjang, lama dan mengusras tenaga, emosi dan pikiran. Harus mempersiapkan banyak oleh-oleh, bekal duit yang banyak selama perjalanan dan buat bagi-bagi ke saudara, stamina fisik yang prima, kesabaran seluas samudera dan tentu saja mesin mobil yang bandel selama di perjalanan akibat seringnya terjadi kemacetan di sepanjang jalur Pantura. Jika sampai kendaraan bermasalah di jalan kan kita ga bisa bilang,... "begitu saja kok repot..!"

Toyota Cinta Lingkungan

Ga percaya? Mau lihat buktinya?

Toyota punya kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Toyota memperoleh penghargaan dari Kementrian Lingkungan Hidup pada tahun 2014 melalui program CSRnya yaitu menyelenggarakan Toyota Eco Youth, lomba penelitian dan pemanfaatan lingkungan bagi siswa SMA. Toyota Eco Youth menjadi wahana pendidikan lingkunga yang  bertujuan untuk pengembangan perilaku berwawasan lingkungan yang bertanggung jawab baik untuk individu maupun kelompok baik genersi sekarang maupun mendatang.

Tahun 2011, melalui program Car for Tree, Toyota menyisihkan sebagian hasil penjualan mobilnya untuk membangun Toyota Eco Island di Taman Impian Jaya Ancol bekerja sama dengan PT.Pembangunan Jaya. Taman seluas 1,5 H di kawasan pantai itu ditanami berbagai jenis pohon asli habitat pantai seperti bakau dan sentigi. Diharapkan masyarakat dapat belajar tentang kesadaran pelestarian lingkungan dari tempat ini.

Selain itu, ketika kami makan di kantin TMMIN Sunter, sissa-sisa makanan tidak dibuang ke tempat sampah tapi dibuat menjadi pupuk organik yang digunakan untuk menyuburkan pohon-pohon di sekitar pabrik. Dan bagi masyarakat sekitar yang ingin mendapatkan pupuk itu pun, deengan senang hati TMMIN akan memberikannya,tapi untuk keperluan sendiri ya, bukan untuk dijual lagi.

Di TMMIN Sunter tempat sampah juga dapat dengan mudah kita temukan di setiap sudut ruang kantor maupun pabrik dan semua sudah terbagi atas sampah organik, anorganik dan barang-barang yang bisa direcycle seperti botol plastik, botol kaca dll. 

Toyota juga telah mewadahi individu-individu yang peduli lingkungan untuk menggunakan mobil yang ramah lingkungan seperti Toyuta Prius dan Tyota Scion. Aktor kondang sekelas Tom Hanks bukannya tak mampu membeli mobil-mobil luxurius dan super mahal seperti kuda jingkrak yang cc nya super besar tapi juga super boros bahan bakar, tapi ia memilih menggunakan Toyota Prius Hybrid yang tidak menghasilkan polusi dan menggunakan listrik sebagai tenaga penggeraknya. Semata-mata karena kesadaran Tom Hanks untuk turut berperan serta memelihara lingkungan. Kini Tom Hanks menggunakan Toyota Scion yang juga lebih ramah lingkungan. Ah seandainya saya miliuner, saya juga bakalan milih Toyota Prius daripada mobil-mobil merah, kuning, hijau ngejreng yang sedang menjadi trend di kalangan selebritis meski berplat nomer bodong.

Di pabrik Karawang, limbah pabrik juga diolah terlebih dulu sebelum dikategorikan aman dan bisa dibuang ke sungai. Sebagai bukti, tempat hasil akhir pengolahan limbah, digunakan sebagai kolam ikan untuk membuktikan bahwa limbah air yang diproduksi aman bagi kehidupan dan tidak mengakibatkan pencemaran sungai. Bagi perusahaan-perusahaan yang concern terhadap lingkungan hidup seharusnya pemerintah memberikan apresiasinya. Salut buat Toyota!

Demikianlah cerita  tentang Kunjungan para kompasioner ke Toyota Motor Manufacturing Indonesia Sunter. Saya sih berharap bisa membawa siswa-siswa saya ke TMMIN Sunter atau ke Plant karawang sekalian sambil melihat mobil Innova dan Fortuner dirakit di sana pasti akan sangat menarik, biar mereka bersemangat belajar dan berpikir jauh ke depan.  Biar para generasi muda ini belajar budaya kedisiplinan, tanggung, jawab, kerja keras dan kebersihan. Sampai jumpa di acara visit yang lainnya. Salam Kompasiana!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun