Mohon tunggu...
Ahmad Aurangzeb
Ahmad Aurangzeb Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Seorang pemuda yang memiliki hobi berolahraga seperti tenis meja, sepak bola, dan lain-lain, juga suka mengikuti media esport

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Optimalisasi Pengelolaan Sampah dengan Teknologi SIG di Wilayah Perkotaan

25 September 2024   21:31 Diperbarui: 25 September 2024   21:31 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengoptimalan pengelolaan sampah (Sumber : Freepik.com)

Optimalisasi Pengelolaan Sampah dengan Teknologi SIG di Wilayah Perkotaan

Artikel yang ditulis oleh Suherman, et al (2024) dalam Jurnal Sistem Informasi menyoroti peran penting Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam pengelolaan sampah, khususnya pada Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS). Penelitian ini sangat relevan mengingat masalah penanganan sampah yang kerap dihadapi oleh wilayah perkotaan, seperti Kecamatan Cipocok Jaya. Dengan populasi yang terus meningkat setiap tahunnya, Kota Serang mengalami peningkatan jumlah sampah yang membutuhkan solusi efektif dalam pengelolaannya. Menurut data Dinas Lingkungan Hidup, pertumbuhan penduduk menyebabkan volume sampah meningkat sebesar 5% setiap tahun sejak 2020. Kondisi ini mendorong perlunya inovasi dalam sistem pengelolaan sampah, terutama dalam memastikan lokasi TPS yang strategis, kapasitas yang mencukupi, dan aksesibilitas yang baik bagi masyarakat dan petugas kebersihan.

Melalui pemanfaatan teknologi SIG, artikel ini menekankan bagaimana integrasi antara data spasial dan geografis dapat menghasilkan peta interaktif TPS yang dapat diakses secara real-time. Hal ini tidak hanya memudahkan pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah, tetapi juga memberikan transparansi informasi kepada masyarakat. Penelitian ini menjadi signifikan karena memperkenalkan aplikasi berbasis WebGIS yang memungkinkan masyarakat dan petugas kebersihan untuk mengetahui lokasi TPS terdekat dan memantau statusnya. Dengan aplikasi ini, diharapkan pengelolaan sampah di Kecamatan Cipocok Jaya dapat lebih terorganisir, sehingga mengurangi timbunan sampah di lokasi-lokasi yang tidak semestinya.
Dalam konteks yang lebih luas, implementasi SIG untuk pengelolaan TPS memberikan potensi besar untuk diterapkan di wilayah-wilayah perkotaan lainnya, terutama yang menghadapi tantangan serupa dalam hal pengelolaan sampah.
***
Penelitian yang dilakukan oleh Suherman, et al (2024) menunjukkan bahwa Sistem Informasi Geografis (SIG) memiliki peran kunci dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS). Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Cipocok Jaya, terdapat 16 titik lokasi TPS yang tersebar dengan koordinat yang telah teridentifikasi secara akurat menggunakan teknologi SIG. Salah satu keunggulan dari sistem ini adalah kemampuannya untuk memberikan informasi secara real-time mengenai lokasi, kapasitas, dan status TPS, yang memudahkan petugas kebersihan dalam mengatur rute pengangkutan sampah. Menurut penelitian, setiap TPS di wilayah tersebut memiliki kapasitas penampungan yang bervariasi, dengan rata-rata TPS mampu menampung hingga 20 ton sampah per hari.
Teknologi WebGIS yang digunakan dalam penelitian ini juga menawarkan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses informasi terkait TPS. Sebagai contoh, masyarakat di Kecamatan Cipocok Jaya dapat menggunakan aplikasi ini untuk mencari TPS terdekat dengan memasukkan lokasi mereka, serta memantau apakah TPS tersebut penuh atau masih bisa menampung sampah. Data yang diperoleh melalui SIG memungkinkan dinas lingkungan hidup untuk membuat keputusan yang lebih tepat dalam hal distribusi TPS dan pengaturan rute pengangkutan sampah. Sebelumnya, pengelolaan sampah di Cipocok Jaya sering kali menemui masalah karena kurangnya informasi yang jelas mengenai lokasi TPS dan kapasitasnya. Kini, dengan adanya sistem pemetaan ini, permasalahan tersebut dapat diatasi secara signifikan.

Selain itu, penelitian ini menggarisbawahi bahwa penggunaan SIG dapat menekan biaya operasional dalam pengelolaan sampah. Misalnya, dengan pengaturan rute pengangkutan sampah yang lebih efisien, penggunaan bahan bakar kendaraan pengangkut sampah dapat dikurangi hingga 15% per tahun. Pada tahun 2023, pengelolaan sampah di Kota Serang menghabiskan anggaran sebesar Rp2,5 miliar untuk operasional pengangkutan. Dengan adanya sistem SIG, diharapkan biaya ini dapat ditekan hingga Rp2,1 miliar, yang berarti penghematan sebesar 16% untuk anggaran operasional.

Penelitian ini juga memberikan pandangan bahwa penerapan SIG tidak hanya bermanfaat dari sisi operasional, tetapi juga mendukung upaya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan aplikasi WebGIS yang dapat diakses secara publik, masyarakat bisa memberikan laporan jika menemukan TPS yang penuh atau bermasalah. Ini merupakan langkah besar dalam meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan mereka.
***
Penelitian yang dilakukan oleh Suherman, et al (2024) memberikan kontribusi signifikan dalam upaya meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di wilayah perkotaan melalui penerapan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasilnya, sistem WebGIS yang dikembangkan memungkinkan pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) secara lebih efisien dan transparan. Selain itu, manfaat ekonomi berupa penghematan biaya operasional hingga 16% menunjukkan potensi jangka panjang dari penerapan teknologi ini dalam tata kelola sampah.

Dengan keberhasilan yang dicapai, penelitian ini membuka peluang besar untuk diterapkan di wilayah lain yang menghadapi masalah serupa. Ke depannya, beberapa saran yang diajukan, seperti penambahan fitur notifikasi saat TPS penuh dan kolom komentar untuk laporan masyarakat, dapat semakin meningkatkan fungsionalitas sistem. Selain itu, pengembangan lebih lanjut bisa dilakukan dengan mengintegrasikan teknologi sensor untuk memantau volume sampah secara otomatis, sehingga pengelolaan TPS menjadi semakin efektif.

Kesimpulannya, implementasi SIG dalam pengelolaan TPS memberikan manfaat nyata baik bagi pemerintah daerah maupun masyarakat. Sistem ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga mendukung transparansi, partisipasi publik, dan kebersihan lingkungan yang lebih baik.

Referensi

Suherman, S., Triono Sigit, H., & Aditia, M. (2024). Sistem pemetaan tempat pembuangan sampah sementara menggunakan teknologi sistem informasi geografis. Jurnal Sistem Informasi, 11(2), 21-26. https://doi.org/10.30656/jsii.v11i2.9164  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun