Â
Kecurigaan KPK atas dugaan korupsi di kasus pajak Bank BCA sia-sia. Pasalnya intervensi atas pengusutan kasus pajak Bank BCA berhasil. Melalui upaya praperadilan yang dilancarkan Hadi Poernomo mampu mematikan langkah KPK, pengusutan kasus pajak Bank BCA skak mat. KPK kehilangan tajinya atas penanganan kasus ini. Korupsi pajak Rp 375 miliar yang dilakukan Bank BCA mulus, BCA tak akan diganjar hukuman atas perbuatannya. Penyalahgunaan wewenang yang dilakukan hadi Poernomo selaku Dirjen Pajak saat itu seolah-olah justru dilindungi hukum.
Bagaimana tidak, Pengadilan Jakarta Selatan mengabulkan praperadilan Hadi Poernomo. Jika diikuti jalannya persidangan seharusnya peluang besar ada di tangan KPK. Kumpulan troli berisi bukti korupsi pajak yang dilakukan BCA dan Hadi diacuhkannya.
Segala bukti soal ditemukannya indikasi gratifikasi (baca : KPK Temukan Gratifikasi BCA ke Hadi Purnomo) di rekening Hadi, pertambahan harta kekayaan Hadi yang mencurigakan berupa rumah di Los Angeles dan harta Rp 38,8 (baca : Lahan di Los Angeles, Harta Rp 38,8 M. Harta Hadi dari Gratifikasi Petinggi BCA?), dan bukti-bukti yang merujuk pada keterlibatan petinggi BCA dalam memuluskan permohonan pajak Bank BCA tidak terungkap (baca : Komisaris BCA, Otak Penggelapan Pajak BCA).
Faktor utama yang mengakibatkan lolosnya BCA dari jerat hukum adalah kedekatan pemegang saham Bank BCA dengan penguasa negeri ini. Anthonny Salim sebagai salah pemegang saham BBCA sudah menjadi rahasia umum jika dikabarkan dekat dengan PDIP, Partai yang pada periode pemerintahan saat ini memegang kendali.
Salim adalah pendana utama kampanye Jokowi pada Pilpres 2014 lalu, selain itu pada era pemberian bantuan melalui skema BLBI, Megawati yang kala itu menjabat juga menganak emaskan Bank BCA. Jadi tidak heran jika BCA tidak tersentuh hukum. Sampai detik ini pada kasus pajak Bank BCA sendiri, BCA akibatkan kerugian atas negara mencapai Rp 2 triliun. Belum lagi di skema BLBI BCA sudah rugikan negara hingga ratusan triliun.
Pertanyaan saya, sampai kapan negeri ini mau disedot habis oleh BCA?
Sumber :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H