Mohon tunggu...
Muammar Ziaul Haq
Muammar Ziaul Haq Mohon Tunggu... Lainnya - ASN yang mendukung pemerintahan yang sah. Muslim yang menghormati kamu minoritas.

Learn from yesterday Live for today Hope for tomorrow

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ingin Dipercaya dengan Hal Besar? Mulailah dengan Hal Kecil!

3 Mei 2020   10:34 Diperbarui: 7 Mei 2020   10:17 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hilangnya Kesadaran

Virus COVID-19 hingga mencapai Bulan Ramadhan kali ini belum juga ada indikasi akan mereda. Sejak awal pertama kali pandemi ini diberitakan, jujur sudah berhasil membuat saya lelah berasa gusar, bukan secara fisik namun secara batin. Hal itu dipengaruhi karena campur aduk antara rasa emosi, enek, dan sebal mencuat ketika menengok media.  

Berita, YouTube, Social Media tidak henti-hentinya membahas hal hal perihal politisasi, konspirasi, saling menyalahkan dan mencaci maki. Ibarat sedang terjadi kebakaran, bukannya menyelamatkan para korban yang ada dan mencari usaha untuk memadamkan api, kita malah dipaksa untuk menyibukan diri dengan mencari pelaku dari kebakaran tersebut tanpa menyadari korban dalam kebakaran itu sudah tewas semua. 

Pada dasarnya semua itu tergantung pada masing masing pribadi kita untuk memilih berita yang kita konsumsi. Masing masing dari kita sudah selayaknya untuk menginstropeksi diri akan dampak dari pemberitaan di media. 

Bagaimana hasil pemberitaan tersebut, apakah memberikan optimisme dan harapan? atau malah membuat kita semakin takut atau malah membenci salah satu pihak? Sadarilah bahwa propaganda murahan tersebut dibuat hanyalah dibuat untuk memuluskan suatu kepentingan! 

Waktu dan tenaga kita akan terbuang percuma jika kita menyibukan diri dengan menyalahkan Anies Baswedan hingga Jokowi, mengupas tuntas siapa yang menyebarkan virus corona yang katanya buatan manusia , atau menyimak perseteruan antara Presiden Donald Trump dengan World Health Organization (WHO) dan China yang saling ngotot tidak mau mengalah. 

Nyatanya hal "besar" dan "penting" tersebut lebih menarik untuk digoreng media karena hidangan itulah yang laku keras di pasaran. Hal tersebut kita lakukan ditengah kita terus menyambat seraya merasa bosan menjalani kegiatan sehari-hari pasca diberlakukan kebijakan Work From Home (WFH) dengan rutinitas marathon film, main game sampai bodoh, atau rebahan tanpa batas sambil ngemil.

Urgensi di Tengah Wabah

Dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19 sudah absolut dan sangat mencolok, terutama ketika kita melihatnya dari segi ekonomi. Jika keadaan masih terus berlanjut dan tidak ada upaya dari kita untuk berubah, bukan tidak mungkin lagi Chaos perekonomian akan terjadi kembali di Indonesia. Sering kali kita mengeluh bosan ingin berbuat apa hingga kita menutup mata dan telinga terhadap realita nyata di sekitar kita. 

Masih banyak masyarakat yang saat ini sedang berjuang sambil menangis menahan lapar, kalang-kabut kesana kemari supaya anaknya bisa makan. Bahkan hal tersebut dilaluinya dengan belum makan setelah berhari-hari, berminggu minggu bahkan berbulan bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun