Mohon tunggu...
Muhammad Amar Hussein Bahreisj
Muhammad Amar Hussein Bahreisj Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

PC Gaming Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Pupuk NPK dan PGPR (Plant Growth-Promoting Rhizobacteria) terhadap Tanaman Kedelai

20 Juni 2023   22:50 Diperbarui: 7 Juli 2023   11:25 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis : Muhammad Amar Hussein Bahreisj dan Sundahri FAPERTA UNEJ

email : sundahri.faperta@unej.ac.id

Tanaman kedelai (Glycine max) adalah sebuah tanaman budidaya yang termasuk dalam keluarga polong-polongan (Fabaceae). Kedelai adalah jenis tanaman legum yang memiliki biji sebagai hasil panen utamanya. Tanaman ini memiliki batang tegak dengan tinggi rata-rata antara 1 hingga 1,5 meter. Daunnya tersusun secara menyirip dengan tiga helai daun kecil yang disebut trifoliate. Kedelai merupakan tanaman yang 

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kedelai dapat terhambat oleh kekurangan nutrisi di tanah, yang dapat mengakibatkan rendahnya produktivitas dan kualitas hasil panen. Tanaman kedelai membutuhkan nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium untuk tumbuh dengan baik. Dosis pupuk NPK yang tepat dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi, tetapi penggunaan dosis yang terlalu tinggi berpotensi mencemari lingkungan. Penggunaan PGPR (Plant Growth-Promoting Rhizobacteria) sebagai teknologi dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman kedelai. PGPR bekerja melalui mekanisme seperti fiksasi nitrogen, pelarutan fosfat, solubilisasi kalium, serta peningkatan penyerapan dan efisiensi penggunaan nutrisi oleh tanaman. Penggunaan PGPR juga dapat meningkatkan kapasitas penyerapan dan retensi air oleh tanah, sehingga meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman kedelai. 

PGPR memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan tanaman dan meningkatkan ketersediaan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman kedelai. Ketika PGPR hidup di rizosfer, mereka dapat menghasilkan senyawa organik, asam organik, atau enzim yang membantu melarutkan nutrisi yang terikat dalam tanah. Ketika dosis pupuk NPK diberikan bersamaan dengan aplikasi PGPR, interaksi antara PGPR dan tanaman akan meningkatkan ketersediaan nutrisi. Senyawa yang dihasilkan oleh PGPR membantu melarutkan nutrisi dalam tanah sehingga lebih mudah diakses oleh akar tanaman. Dengan ketersediaan nutrisi yang lebih baik, tanaman kedelai dapat memanfaatkannya untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Pupuk NPK umumnya diberikan sebelum atau pada saat penanaman. Pengaplikasian pupuk NPK sebelum penanaman memungkinkan nutrisi tersedia di tanah sebelum tanaman ditanam. Namun, beberapa pupuk NPK juga dapat diberikan secara bertahap selama masa pertumbuhan tanaman sesuai dengan kebutuhan tanaman dan rekomendasi lokal. Pemberian PGPR dapat dilakukan pada beberapa tahap pertumbuhan tanaman kedelai, tergantung pada instruksi produsen atau rekomendasi lokal. Beberapa aplikasi PGPR dapat dilakukan saat penanaman atau setelah penanaman untuk membantu tanaman berakar dengan baik dan memfasilitasi penyerapan nutrisi. Selain itu, aplikasi PGPR juga dapat dilakukan selama periode pertumbuhan aktif tanaman, seperti pada saat pembentukan polong dan perkembangan biji, untuk meningkatkan kualitas hasil panen.

Pengaplikasian NPK (nitrogen, fosfor, dan kalium) dan PGPR (Plant Growth-Promoting Rhizobacteria) pada tanaman kedelai memiliki dampak yang beragam dan luas terhadap pertumbuhan, perkembangan, hasil panen, dan kualitas biji. Pemberian pupuk NPK yang tepat memberikan nutrisi penting bagi pertumbuhan vegetatif tanaman kedelai, seperti pembentukan daun yang kuat, pengembangan akar yang sehat, dan pertumbuhan batang yang kokoh. Selain itu, unsur NPK juga berperan dalam proses vital seperti fotosintesis, respirasi, dan metabolisme tanaman. Pemenuhan nutrisi ini memungkinkan tanaman kedelai untuk mengalami pertumbuhan yang optimal dan menghasilkan polong dengan ukuran yang lebih besar serta jumlah yang lebih tinggi. Di sisi lain, penggunaan PGPR sebagai tambahan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi tanaman kedelai. PGPR memiliki kemampuan untuk meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam tanah melalui mekanisme seperti fiksasi nitrogen, pelarutan fosfat, solubilisasi kalium, serta peningkatan penyerapan dan efisiensi penggunaan nutrisi oleh tanaman. Selain itu, PGPR juga dapat memproduksi senyawa-senyawa organik, seperti hormon pertumbuhan, enzim, dan asam amino, yang berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan, perkembangan, dan kualitas biji tanaman kedelai. 

Selain dampak positifnya terhadap pertumbuhan dan hasil panen, penggunaan PGPR juga memiliki manfaat dalam meningkatkan ketahanan tanaman kedelai terhadap stres lingkungan, seperti kekeringan, kelebihan kelembaban, dan serangan patogen. PGPR dapat meningkatkan sistem pertahanan tanaman, menghasilkan senyawa antimikroba, serta meningkatkan efisiensi penggunaan air oleh tanaman, sehingga membantu tanaman kedelai bertahan dan tumbuh dengan baik dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Secara keseluruhan, penggunaan kombinasi NPK dan PGPR pada tanaman kedelai merupakan pendekatan yang holistik dan berpotensi meningkatkan produktivitas, kualitas, serta ketahanan tanaman kedelai dalam menghadapi tantangan lingkungan dan mencapai hasil panen yang lebih baik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun