Mohon tunggu...
Amarendra AbimaneshCC
Amarendra AbimaneshCC Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta Jurusan Hubungan Internasional

Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta Jurudan Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Geopolitik Digital Israel-Palestina: Menyebarnya Disinformasi Secara Online

3 Desember 2023   12:10 Diperbarui: 3 Desember 2023   12:10 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Israel dan Palestina/iStock

Rentetan disinformasi, berita palsu, dan misinformasi telah membanjiri media sosial. Akun-akun pro-Israel di media sosial menggunakan istilah "pallywood" untuk menuduh warga palestina memalsukan penderitaan mereka.

Perpaduan antara kata "Palestina" dan "Hollywood", istilah tersebut menyindir bahwa kisah-kisah penderitaan yang datang dari Gaza dibuat atau dibumbui untuk tujuan propaganda.

Tuduhan yang diajukan berkisar dari mempekerjakan pelaku krisis, hingga memalsukan rekaman dan mengeditnya dengan cara yang tidak jujur sehingga tidak menggambarkan kenyataan.

Tuduhan "Pallywood" telah dilontarkan kepada orang-orang Palestina seperti mortir digital yang berusaha menghancurkan kredibilitas mereka.

Para pengkritiknya berpendapat bahwa istilah yang merendahkan ini adalah upaya yang disengaja untuk mendelegitimasi kesulitan nyata yang dialami warga Gaza, dan untuk tidak memanusiakan kehidupan warga Palestina.

Tuduhan "Pallywood" yang menjadi viral selama sebulan terakhir ini telah diperkuat oleh akun-akun resmi yang terhubung dengan Israel, yang memberikan kepercayaan pada teori konspirasi tersebut.

Salah satu klaim tersebut, yang dipromosikan oleh akun resmi Israel X (sebelumnya Twitter), menuduh warga Gaza memasukkan orang-orang yang masih hidup ke dalam kantong mayat. "Mayat-mayat itu tidak bisa menggerakkan kepalanya," tulis akun tersebut, mengutip sebuah video yang memperlihatkan kepala mayat yang diduga bergeser dengan sendirinya ketika seorang pria lain mengatur penempatan kantong mayat.

Akun Israel kemudian menghapus cuitan tersebut, tetapi tidak sebelum postingan itu menerima lebih dari 4 juta tayangan. Tweet lain yang mengutip video tersebut dan secara sarkastik menulis, "Di Gaza, orang-orang hidup kembali. Ini nyata. Hamas merekam keajaiban itu," dipromosikan oleh Komite Urusan Publik Israel Amerika (AIPAC).

Salah satu contoh paling tragis dari fitnah "Pallywood" adalah kematian Omar Bilal al-Banna, seorang anak laki-laki berusia empat tahun yang terbunuh pada 12 Oktober, oleh serangan udara Israel di Zeitoun, Gaza. Di X, unggahan yang mengklaim bahwa tubuh al-Banna sebenarnya adalah boneka yang dibungkus kain kafan telah dilihat jutaan kali, dan sekali lagi disebarkan oleh akun resmi X Israel.

BBC kemudian berhasil menghubungi anggota keluarga al-Banna, serta fotografer yang mengambil gambar jasadnya, dan mengonfirmasi bahwa gambar-gambar tersebut adalah jasad al-Banna, dan bukan boneka.

Seringkali, tuduhan sandiwara "Pallywood" ternyata merupakan rekaman daur ulang dari konflik masa lalu atau peristiwa yang sama sekali tidak terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun