Mohon tunggu...
Amarendra AbimaneshCC
Amarendra AbimaneshCC Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta Jurusan Hubungan Internasional

Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta Jurudan Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diplomasi Pertahanan Indonesia-Australia dalam Comprehensive Partnership di Bidang Keamanan Maritim

10 Juni 2023   04:33 Diperbarui: 10 Juni 2023   04:36 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hubungan bilateral Indonesia dan Australia dalam perkembangan geopolitik kedua negara dengan memperhatikan aspek diplomasi pertahanan, khususnya bidang keamanan maritim. Indonesia dan Australia adalah dua negara yang berada di kawasan Asia Pasifik. Sebagai negara yang bertetangga dan memiliki hubungan yang kuat berdasarkan faktor geografis dan sejarah, dinamika hubungan kedua negara tersebut dipengaruhi oleh perubahan politik pada masing-masing negara. Memiliki budaya dan tradisi yang berbeda, Indonesia dan Australia saling berbagi tujuan yang sama. Lebih dari itu, sebagai negara yang berdaulat, Australia menghormati keutuhan wilayah dan persatuan Indonesia.

Menurut Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2014, hubungan diplomatik Indonesia dan Australia sering mengalami pasang surut yang berdampak pada kerjasama pertahanan kedua negara. Menyikapi hal tersebut, Indonesia berusaha meningkatkan komunikasi melalui jalur diplomatik untuk menetralisasi situasi dan selanjutnya membangun kembali hubungan ke arah yang lebih harmonis. Melihat posisi Indonesia dan Australia yang berdekatan secara geografis, menjadi sangat penting secara geopolitik bagi kedua negara ini untuk menjalin hubungan bilateral dan berkontribusi menciptakan stabilitas dan perdamaian kawasan. Sedangkan dalam Defence White Paper Australia, Australia melihat Indonesia sebagai tetangga dekat oleh karena itu hubungannya dengan Indonesia menjadi sangat penting. Terlebih dilihat dari faktor ekonomi Indonesia yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat sehingga menyajikan peluang untuk membangun kesejahteraan bagi kedua negara. Di sisi lain Indonesia dan Australia juga berbagi berbagai kepentingan keamanan bersama.

Republik Indonesia dan Australia telah menjalin kemitraan komprehensif semenjak 4 April 2005 yang dituangkan melalui suatu dokumen resmi bernama Joint Declaration on Comprehensive Partnership between Australia and the Republic of Indonesia dan ditandatangani oleh Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI periode 2004-2014) dan John Howard (Perdana Menteri Australia periode 1996-2007). Hubungan ini merupakan salah satu pencapaian tertinggi dalam hubungan diplomasi Indonesia dan Australia, dan mencerminkan interaksi tingkat tinggi antara kedua negara di kawasan Asia Pasifik.

Lingkungan strategis Indonesia dan perspektif Indonesia terhadap Australia bahwa Indonesia memandang Australia sebagai negara mitra strategis di segala bidang. Pemerintah Indonesia menyadari bahwa di bidang ekonomi, Australia merupakan pangsa pasar yang potensial. Di sisi pertahanan Australia merupakan sekutu utama Amerika Serikat, sehingga hal ini memberikan manfaat besar dalam kerjasama pengamanan di wilayah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Selain itu melihat letak geografis wilayah kedua negara yang bertetangga dekat, maka segala kebijakan Australia akan mempengaruhi dan berimplikasi langsung bagi Indonesia. Sehingga apabila hubungan kedua negara tidak dapat berjalan harmonis, maka berbagai permasalahan akan terus muncul tanpa ada solusi yang saling menguntungkan kedua negara.

Perspektif dari Australia, Australia memandang Indonesia strategis. Menurut Kementerian Pertahanan, ada beberapa hal penting yang harus digaris bawahi dalam memahami pandangan Australia terhadap Indonesia, yaitu letak geografis Indonesia yang sangat strategis bagi kepentingan Australia. Australia merupakan benua yang terletak paling selatan sehingga jalur perdagangannya sebagian besar melalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), kunci komunikasi alur laut (SLOC) Australia dan rute penerbangan Australia melalui Indonesia. Kedelapan, intalasi minyak dan gas alam lepas pantai proyek North West Shelf yang diekspor ke Tiongkok dan Jepang melalui selat-selat di kepulauan Indonesia dan Indonesia sebagai negara ke empat dengan penduduk terbanyak di dunia, dengan beragam etnis, udaya serta agama, membuat Autsrlia memiliki kepentingan dalam menjalin persahabatan dan menjaga stabilitas keamanan di Indonesia. Kelima, Indonesia merupakan salah satu pangsa pasar strategis bagi perdagangan Australia. Pada tahun 2050 Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan populasi terbanyak ke empat di dunia sehingga akan membawa perekonomian negara menjadi lebih besar pula.

Dalam hubungan Indonesia dengan Australia, Kementerian Pertahanan Australia menyatakan bahwa dengan pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan pengaruh regional dan global. Selama periode yang sama, dan sepadan dengan pertumbuhan ekonominya, Indonesia mungkin akan menjadi negara dengan anggaran pertahanan terbesar di Asia Tenggara. Australia dan Indonesia berbagi banyak kepentingan keamanan bersama, termasuk perbatasan maritim bersama, komitmen untuk memerangi terorisme, mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan kami dan bekerja untuk memperkuat arsitektur keamanan regional.

Implementasi comprehensive partnership dalam kerjasama Indonesia -- Australia dapat terlihat dari kerjasama bilateral yang mencakup seluruh bidang serta kerjasama kedua negara dalam forum internasional. Bidang kerjasama yang paling menonjol adalah bidang kejahatan transnasional, dimana Indonesia -- Australia menjalin hubungan erat dalam pemberantasan terorisme dan penanganan migrasi ilegal. Di samping itu, interaksi antar masyarakat kedua negara dalam hal pendidikan dan pariwisata juga berjalan intensif dan frequent. Comprehensive partnership memiliki konsekuensi bahwa kerjasama bilateral antara kedua negara dilakukan secara menyeluruh dan meliputi hampir atau seluruh bidang. Artinya bahwa kerjasama bilateral kedua negara tidak hanya mengenai unsur-unsur yang dirasa strategis saja, namun pula mencakup berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, keamanan dan pertahanan serta sosial dan budaya.

Diplomasi pertahanan Indonesia - Australia Secara umum perbedaan antara diplomasi pertahanan lama dengan diplomasi pertahanan yang baru menurut Andrew Cottey adalah jika diplomasi pertahanan yang lama menggunakan mengembangkan realpolitik untuk melawan musuh, diplomasi pertahanan yang baru mengembangkan perjanjian dengan negara lawan potensial, mendukung demokrasi, tata kelola pemerintahan yang baik dan HAM, serta memungkinkan negara untuk berhadapan dengan masalah keamanannya sendiri.

Sebagai kesimpulan, dapat dikatakan bahwa Dinamika hubungan bilateral Indonesia -- Australia yang naik turun adalah konsekuensi dari kedua pemerintah yang lebih terfokus pada dinamika bilateral mereka. Fokus yang sempit ini membuat Australia dan Indonesia mengabaikan bahwa Indonesia dan Australia benar- benar berbagi berbagai prioritas yang sama dalam konteks regional. Memfokuskan kembali dari perbedaan bilateral menuju kesamaan kepentingan regional adalah salah satu jalan terbaik menuju hubungan Australia-Indonesia lebih stabil dan tangguh. Sebagai middle powers dalam tatanan regional, Australia dan Indonesia memiliki kepentingan bersama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik. Hal tersebut dapat dilihat atau di akui oleh para pemimpin kedua negara salah satunya dengan peningkatan kerjasama sejak pernyataan kedua negara sebagai comprehensive partnership melalui Joint Declaration on Comprehensive Partnership between Australia and the Republic of Indonesia tahun 2005.

Dengan terwujudnya comprehensive partnership maka diplomasi pertahanan pun sudah berjalan dengan baik karena berbagai aktivitas diplomasi pertahanan dapat diwujudkan dalam kerangka comprehensive partnership ini. Diplomasi pertahanan di bidang maritim dapat terlihat dari komprehensifnya berbagai perjanjian, serta kerjasama militer di bidang maritim, baik yang bersifat bilateral juga latihan militer yang bersifat multilateral yang diikuti Indonesia -- Australia yang bertujuan untuk meningkatkan stabilitas kawasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun