Mohon tunggu...
Amar Nabaul Haqqi
Amar Nabaul Haqqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu komunikasi jurusan Manajemen Dakwah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relasi Anak dan Orangtua dalam Keluarga

15 Mei 2023   16:26 Diperbarui: 15 Mei 2023   20:22 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga merupakan elemen penting yang sangat diperhatikan Al-Qur'an, hal itu dapat dipahami karena dari keluargalah cikal bakal generasi yang akan menjadi sebuah bangsa itu terlahir dan tegaknya syari'at. Al-Qur'an sebagai rujukan terpenting dalam pendidikan keluarga, pendidikan putra putri mereka. Al-Qur'an mengatur apa itu etika secara internal keluarga. Misalnya etika seorang anak kepada orang tua, orang tua untuk anak-anak, orang tua, remaja, istri terhadap suami dan sebaliknya.

Islam sangat memperhatikan urusan berbakti kepada orang tua. Berbakti kepada orang tua merupakan amal baik yang memiliki tingkatan yang sangat tinggi. Dalil yang menunjukkan perintah berbakti kepada orang tua beriringan dengan perintah beribadah kepada Allah yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya.  Surah Al-Isra ayat 23-24 merupakan bagian dari Al-Qur'an yang membahas tentang pentingnya berbakti kepada kedua orang tua dan dijelaskan mengenai larangan anak berkata kasar. Kita sebagai anak diwajibkan bertutur kata yang mulia kepada orang tua.

Dalam QS. Al-Isra ayat 23 Allah berfirman:

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

artinya: "Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."

{وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ} Terdapat kata قَضٰى dalam ayat ini yang mengandung makna perintah. Maksud dari penggalan ayat ini, Allah swt telah menetapkan perintah-Nya kepada hamba-hamba-Nya untuk tidak menyembah selain kepada-Nya, karena tiada yang patut disembah selain Allah dan tiada sekutu bagi-Nya. Lalu Allah swt juga menyebutkan dalam perintah-Nya {وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ} yakni Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk berbuat baik kepada kedua orangtua dan tidak mendurhakai keduanya. Sering sekali kata "ihsan" ini tersambung dengan kata وَالِدَيْنِ yakni berbakti kepada kedua orangtua. Karena betapa pentingnya perintah Allah terkait hal ini dan bukan dalam ayat ini saja, akan tetapi banyak di surat-surat lain yang sering muncul kalimat tersebut. Alasan Allah swt memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orangtua yakni sebagai berikut:

  • Kasih sayang dan usaha orangtua tercurah kepada anaknya
  • Anak adalah belahan jiwa orangtua
  • Pendidikan anak adalah tanggungjawab orangtua
  • Orangtua penyebab adanya anak namun Allah adalah penyebab pertama

Selanjutnya pada penggalan ayat tersebut terdapat kalimat {اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا} maksudnya salah satu dari keduanya ataupun kedua-duanya sudah mencapai umur yang lansia. sebagaimana yang telah disebutkan alasan untuk berbakti kepada kedua orangtua diatas, maka dari itu sebagai anak harus berbalas budi atas perbuatan mereka yang telah merawat dan mendidik dengan penuh kasih sayang kepada anaknya. Janganlah kalian untuk meninggalkan orangtua apalagi sampai menitipkan orangtua di panti asuhan. karena mereka akan merasa tak berharga dan diperlakukan tidak manusiawi. Perlakukanlah seperti apa yang telah mereka lakukan agar mereka merasa berharga. lalu kelanjutan dari penggalan tersebut Allah berfirman {فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا} yakni Allah swt memerintahkan untuk tidak mengeluarkan perkataan yang buruk kepada kedua orangtua, meskipun kata "ah" pun yang merupakan perkataan buruk yang paling ringan itu tidak diperbolehkan. Karena perkataan tersebut sebagaian dari bentuk perkataan yang membangkang. Dan jangan pula untuk membentak kepada keduanya, yakni meninggikan suara terhadap orangtua. Karena perlakuan tersebut tidak mencerminkan akhlak yang baik. Rasulullah saw mengajarkan kepada umatnya untuk berakhlakul karimah/ akhlak yang mulia. Sebagaimana Nabi saw bersabda dalam hadisnya (إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلاَقِ) sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Lalu dilanjut dengan penggalan ayat {وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا} yakni bertutur kata yang baik dan lemah lembut kepada keduanya, serta berlaku sopan santun dengan perasaan penuh hormat dan memuliakannya.

Allah swt berfirman dalam QS. Al-Isra ayat 24

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ

artinya: "Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua (menyayangiku ketika) mendidik aku pada waktu kecil.""

{وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَة} yakni hendaknya seorang anak untuk merendahkan dirinya dalam menghadapi keduanya yang sudah berusia lansia. Karena semakin tua usianya, semakin kembali pula sifat kekanak-kanaknya. Maka dari itu sebagai anak wajib untuk merawat kembali orangtua sebagaimana mereka telah merawat kita. Dalam penggalan ayat tersebut terdapat kata جَنَاحَ yang artinya sayap. Maksudnya ialah orangtua sebagai tulang punggung seorang anak dan tanggungjawab bagi orangtua untuk anaknya, maka ketika dihadapan orangtua seorang anak harus merasakan aura kejiwaan dan kasih sayang kedua orangtua terhadap anaknya, sehingga timbul akan rasa hormat, patuh, dan memuliakan. Menaati apa yang diperintahkan oleh orangtua selama perintah itu tidak bertentangan dengan syariat Islam dan tidak lupa untuk selalu mendoakan kedua orangtua dimanapun berada baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Sebagaimana dalam lanjut penggalan ayat tersebut{وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ} dan ucapkanlah "wahai tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua (menyayangiku ketika) mendidik aku pada waktu kecil."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun