Mohon tunggu...
Amara Sabila Fitriana
Amara Sabila Fitriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Penulis merupakan seorang mahasiswi semester akhir dari perguruan tinggi Islam yang ada di Kudus.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengenalan Kesenian Reog Wahyu Banteng Kembar Desa Karanganyar oleh KKN-MB 105 IAIN Kudus pada Kegiatan Festival Kesenian Expo UMKM

12 Oktober 2024   02:05 Diperbarui: 12 Oktober 2024   02:19 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi KKN-MB Kelompok 105

Di sebuah hari cerah, di lokasi Festival Kesenian Expo UMKM yang ramai dengan aktivitas artistik dan komersial, tim KKN-MB 105 dari Institut Agama Islam Negeri Kudus siap menampilkan kebudayaan luar biasa dari Desa Karanganyar. Mereka telah dipilih untuk menggelar pertunjukan Reog Wahyu Banteng Kembar, sebuah kesenian tradisional Jawa yang sarat makna spiritual dan estetik.

Reog Wahyu Banteng Kembar adalah salah satu warisan budaya tak ternilai yang masih lestari di Desa Karanganyar. Pertunjukan ini mencakup gerakan ritualistik dan dramatis yang dipentaskan oleh penari-penari profesional. Mereka mengenakan kostum yang megah dan kompleks, lengkap dengan topeng yang menonjolkan ekspresi emosional kuat.

Pertunjukan Reog Wahyu Banteng Kembar ini bukanlah hal baru bagi tim KKN-MB 105. Sebelumnya, mereka telah melakukan survei dan dokumentasi terkait kesenian ini guna memastikan bahwa setiap detail akan sempurna saat performa di atas panggung. Mereka bekerja sama erat dengan masyarakat setempat untuk memahami aspek-aspek esoteris dan rituilistik yang melekat pada pertunjukan ini.

"Festival Kesenian Expo UMKM ini adalah momentum ideal bagi kita untuk mempromosikan kebudayaan kita," kata Ahmad Fathoni, koordinator tim KKN-MB 105. "Melalui Reog Wahyu Banteng Kembar, kita tidak hanya menampilkan kepiawaiannya dalam bidang tarian, tetapi juga menyebarluaskan filosofi dan makna di baliknya

"Akhirnya, pertunjukan Reog Wahyu Banteng Kembar berakhir dengan aplaus hangat dari penonton. Meskipun cuaca sedikit mendung, suasana tetap cerah dan penuh energi. Tim KKN-MB 105 telah berhasil mengekspos kebudayaan Desa Karanganyar kepada umum, serta menunjukkan betapa pentingnya melestarikan warisan budaya kita.Dalam kesimpulan, pengenalan Kesenian Desa Karanganyar Reog Wahyu Banteng Kembar oleh KKN-MB 105 IAIN Kudus pada Kegiatan Festival Kesenian Expo UMKM bukan hanya sekedar pertunjukan; tapi juga representasi dari dedikasi dan cinta terhadap kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Dengan demikian, kebudayaan ini siap untuk terus hidup dan berkembang di generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun