Mohon tunggu...
Amaranggana Ratih Mradipta
Amaranggana Ratih Mradipta Mohon Tunggu... Lainnya - history graduates, bachelor of literature

culture, culinary, events and travel enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Solo International Performing Arts (Day 1)

15 September 2022   13:34 Diperbarui: 15 September 2022   13:40 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampil Banjarmasin (source: instagram.com/portraitnow)

Solo International Performing Arts (SIPA) hari pertama asik banget, pembukaannya begitu meriah dan antusiasme masyarakat dengan adanya pementasan besar lagi setelah pandemi juga tinggi. Kali ini saya berkesempatan untuk hadir pada hari pertama dari pementasan SIPA. Saya mengambil kereta komuter dari stasiun Yogyakarta pukul 14.40 langsung menuju stasiun Solo Balapan. Acara dimulai pukul 19.00 di Benteng Vastenburg. Saya menghabiskan waktu di rumah teman kuliah saya di belakang stasiun Solojebres. Sayangnya, kereta komuter dari Yogyakarta menuju Palur belum ada pada setiap jadwal, sehingga saya harus turun di stasiun Solo Balapan. Cuaca di Solo sejak siang hujan deras, namun sudah mulai reda pada sore hari, sehingga acara bisa berjalan dengan lancar. Pada hari pertama SIPA ini akan ada tujuh penampilan, termasuk penampilan dari icon SIPA 2022, yaitu mas Rianto, seniman lengger lanang. 

Oiya, sebelum memasuki venue kursi penonton, ada berbagai stand jajanan, sehingga penonton pun bisa membeli makanan dan minuman terlebih dahulu sebelum duduk. Tentu saja saya dan teman-teman saya jajan dulu, kami jajan telur gulung dan berbagai aneka dimsum, juga tidak lupa es teh. Namun karena sehabis hujan, kursi penonton jadi cukup basah, karena dudukan pentonton dari spons, jadi begitu saya duduk merembeslah ke celanan saya. Namun untungnya teman saya membawa tisu. Panggung berada di sebelah barat bangunan benteng Vastenburg, khusus untuk penonton VIP masuk dari pintu barat, namun penonton biasa seperti saya dan teman-teman saya masuk melalui pintu timur. Tiket SIPA ini dibeli secara online dan gratis, namun ketika di lokasi, saya tidak dimintai scan dari tiket saya. Jadi kenapa harus beli tiket ya? atau mungkin untuk membatasi jumlah penonton?

Pembukaan SIPA 2022 berlangsung sangat meriah, penonton diberikan satu batang kembang api dan dinyalakan saat pembukaan berlangsung. Meriah kembang api disuarkan ke langit, saya dan teman-teman saya sampai takjub, speechless, dengan berbagai sajian kembang api. Penampilan pertama dibuka oleh mas Rianto, penampilannya memang tidak pernah mengecewakan. Penampilan kedua hadir dari Garuda Taekwondo, ini menarik sekali karena tidak hanya penampilan taekwondo yang hobinya mematahkan kayu-kayu sambil salto, namun juga diselingi dengan dance lagu Korea. Penampilan ketiga adalah penampilan favorit saya dari India, Pooja Bhatnagar. Saya memang bukan penyuka film Bolywood pada khususnya, namun saya sedari dulu sangat suka dengan kain-kain dari India. Mewah, warna-warni dan elegan, itulah tiga kata yang bisa saya berikan kepada penampil dari India. Meskipun saya dan teman-teman saya tidak mengerti bahasa dan ceritanya, namun kami terkagum-kagum oleh koreografi dan kostumnya yang begitu indah.

Penampil India (source: instagram.com/portraitnow)
Penampil India (source: instagram.com/portraitnow)

Penampilan keempat adalah penampilan dari Banjarmasin, nah ini juga favorit saya. Ceritanya adalah sebuah kain yang dijadikan sandang yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Saya pikir penampilan dari Kalimantan Selatan akan bernuansa Dayak, namun ternyata ini lebih Melayu dengan doa-doa Islami. Penampilan selanjutnya baru dari Kalimantan Tengah yang sarat akan budaya Dayak Ngaju, saya terpukau dengan bulu-bulu aksesori tiara dari Dayak. Selanjutnya adalah penampilan dari Bali, sejujurnya saya dan teman-teman saya menantikan penampilan yang 'Bali banget', namun ternyata Bali menampilkan tarian kontemporer dari Bang Art Dance Company. Penampilan terakhir ini cukup membuat saya dan teman-teman saya bergoyang, adalah dari Gondang Sumut Universitas Negeri Medan. 

Penampil Banjarmasin (source: instagram.com/portraitnow)
Penampil Banjarmasin (source: instagram.com/portraitnow)

Di akhir acara, salah satu dari teman saya hendak mewawancarai mas Rianto, karena memang skripsinya mengenai lengger lanang. Jadi saya pun berkesempatan untuk foto dengan mas Rianto. Orangnya sangat ramah dan down to earth. Teman saya pun memberikan kesaksian serupa, mas Rianto ketika dimintai bantuan untuk wawancara, teman saya malah langsung diajak ke rumahnya. Saya sangat puas akan SIPA hari pertama ini. Sayangnya saya hanya bisa menonton di hari pertama saja, padahal di hari kedua dan terakhir akan ada lebih banyak pementasan dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura dan bahkan Brazil. Mudah-mudahan tahun depan SIPA akan diadakan lagi dan saya pun bisa mengikuti dari awal sampai akhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun