Hidup berdampingan dengan sampah tentu bukan hal yang asing lagi bagi kita. Sampah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu barang, baik organik maupun non organik, baik industri atau domestik (rumah tangga), baik yang terurai ataupun tidak terurai. Sampah sendiri juga ada yang berbentuk padat ataupun semi padat.
Indonesia juga merupakan negara yang banyak menghasilkan sampah. Bahkan, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Peringkat ini tentu bukan peringkat yang baik di mata dunia. Menjadi negara dengan urutan kedua penghasil sampah plastik terbesar di dunia membuktikan bahwa, negara Indonesia masih belum maksimal mengurangi serta mendaur ulang sampah-sampah plastik.
Menurut kejarmimpi.id, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan bahwa produksi sampah nasional mencapai 175.000 ton per hari. Dengan angka tersebut, rata-rata satu orang penduduk Indonesia menyumbang sebanyak 0,7 kg sampah setiap harinya. Tentu bukan angka yang sedikit untuk sekumpulan sampah yang diproduksi tiap harinya. Jika dihitung dalam skala tahunan, Indonesia menghasilkan sampah kurang lebih 64 juta ton.
Edukasi masyarakat terhadap pentingnya memilah dan membuang sampah pada tempatnya dirasa masih kurang maksimal. Bukan hanya itu penerapan dalam kehidupan sehari-hari pun juga masih jarang dilakukan. Beberapa masyarakat masih malas untuk memilah sampah sesuai dengan kategorinya yaitu organik dan anorganik. Walaupun telah disediakan berbagai tempat sampah yang telah difungsikan untuk memilah sampah organik maupun anorganik, masyarakat justru kurang peduli dengan adanya pemilahan sampah ini.
Rasa peduli pada masyarakat terhadap lingkungan masih sangat kurang. Ini dapat dibuktikan dengan banyaknya sampah yang terdapat di lingkungan sekitar kita. Mulai dari lingkungan kelas, lingkungan sekolah, hingga lingkungan masyarakat. Salah satu tempat yang kerap dijadikan "tempat sampah umum" adalah sungai. Padahal membuang sampah di sungai dapat menimbulkan penumpukan sampah yang dapat memicu terjadinya banjir ketika curah hujan tinggi. Selain dapat memicu terjadinya banjir, tumpukan sampah di sungai juga dapat menimbulkan bau yang sangat tidak enak dan dapat memicu perkembangan sarang nyamuk di sekitar sungai yang bisa menimbulkan berbagai penyakit.
Sebagai masyarakat di era modern seharusnya kita sudah semakin paham tentang pentingnya memilih dan membuang sampah pada tempatnya. Tidak hanya itu sampah-sampah juga dapat didaur ulang sesuai dengan kategorinya masing-masing. Dengan mengurangi penggunaan sampah plastik sebagai wadah, kita juga membantu mengurangi tingginya angka penghasilan sampah plastik.
Oleh karena itu, mulai saat ini kita perlu menerapkan pentingnya memilah dan membuang sampah pada tempatnya. Hal ini bertujuan agar di masa mendatang sampah-sampah ini tidak menjadi bencana untuk kita dan juga dapat menjadi ladang kreativitas masyarakat untuk mendaur ulang sampah-sampah tersebut.
Sumber :
https://indonesiabaik.id/infografis/indonesia-darurat-sampah-plastik