Mohon tunggu...
Amar Amir S Nahdi
Amar Amir S Nahdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fisip Uhamka

Mohon bimbingannya

Selanjutnya

Tutup

Diary

Remaja, Masa Indah Jembatan Masa Depan

19 April 2022   06:29 Diperbarui: 13 Juli 2022   16:58 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Achmad Dani Hilmansyah atau biasa di panggil oleh teman-teman dekatnya dengan nama sapaan Dani, ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. 

Ayahnya merupakan seorang lulusan dari salah satu universitas ternama di Jakarta dan keluarga besar nya memiliki sebuah toko grosir di daerah Depok yang sudah dijalankan oleh keluarganya lebih dari 30 tahun lamanya. 

Dani merupakan seseorang yang memiliki perawakan dengan badan besar dan memiliki rambut ikal yang cenderung menjadi kriting atau kribo saat berambut panjang.

Kesibukannya setelah lulus dari sekolah adalah membantu bisnis keluarganya, sebelumnya ia merupakan lulusan smp dan salah satu pesantren, selama di pesantren ia sudah memiliki beberapa hafalan juz. 

Setelah lulus dari SMP dan pesantren nya, Dani melanjutkan sekolahnya di Man 1 Bogor dengan harapan sekolah Man 1 Bogor merupakan salah satu sekolah favorit yang dapat menjadikan batu loncatan ke sebuah universitas ternama. Saat sekolah mungkin Dani tidak begitu mencolok dengan kepintarannya, akan tetapi Dani tetap bersaing dengan teman-teman sebayanya.

Pengalaman di masa sekolah menengahnya tidak begitu berjalan lurus saja, akan tetapi semua berjalan dengan normal layaknya siswa remaja . Dani cenderung lebih mudah bersosialisasi dengan banyak orang, dengan begitu ia memiliki banyak teman. 

Lalu tiba saat Dani berada di kelas 3 SMA, yang mana dani harus memutuskan untuk melanjutkan hidupnya. Saat bersekolah dahulu Dani hanya memiliki dua pilihan, dimana ia harus melanjutkan pendidikannya untuk kuliah atau bekerja.

Pilihan yang tentu saja harus di perhatikan,karena menyangkut masa depan. Dani pun berpikir melanjutkan pendidikan seni di Bandung yaitu Institut Seni Budaya Indonesia. Akan tetapi keinginan dani melanjutkannya harus pupus karena satu dan lain halnya yang sangat mendadak pada saat itu

Hal ini dikarenakan Dani merupakan satu-satunya anak lelaki pada keluarganya, yang mana Dani berperan penting membantu bisnis keluarganya di kala ayahnya sedang berada pada pekerjaan lainnya.

Setelah mendapatkan penolakan tersebut Dani mencoba untuk melakukan tes masuk universitas ternama di dekat daerahnya. Namun setelah waktu yang lama Dani lebih memilih untuk meneruskan bisnis keluarganya, alasan pilihan Dani untuk tidak melanjutkan kuliah pula masih menjadi rahasia yang tidak ingin diluapkan . 

Akan tetapi teman-temannya tetap menerima dan tidak mempertanyakannya. Entah saat apa yang membuat Dani memilih pilihan tersebut, tetapi Dani sudah membuat pilihan yang bijak bagi dirinya serta keluarganya. Dani terlihat lebih bahagia ketimbang saat dia di suruh memilih dua pilihan sulit untuk melanjutkan hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun