Beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan adanya berita gempa bumi dengan kekuatan 8,8 yang disusul tsunami setinggi 20 meter di pantai Cilacap, Yogyakarta sampai ke Jawa Timur.Â
Kabar ini mengagetkan masyarakat terutama yang tinggal di pesisir selatan Jawa. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan pernyataan agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh berita yang beredar.Â
Namun masyarakat juga dihimbau agar tetap waspada dengan upaya mitigasi
Mitigasi merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi resiko bencana dengan cara peningkatan kemampuan dan penyadaran menghadapai ancaman bencana
Seperti yang kita ketahui bahwa megathrust sering kali dihubungkan dengan istilah gempa. Ya gempa, namun dalam hal ini masih banyak masyarakat yang salah mengartikan bahwa megathrust itu sebagai gempa besar, padahal bukan
Menurut Dr. Daryono, S.Si, M.Si selaku (Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG)Â
"Gempa megathrust dipahami sebagai suatu gempa yang sangat besar dan menimbulkan kerusakan tsunami yang dahsyat, apalagi beredar kabar akan terjadi dalam waktu dekat ini. Pemahaman seperti ini tentu saja kurang tepat" dilansir dari laman detik.com(26/09/2020)
Tsunami itu terjadi apa bila ada gempa besar di kawasan megathrust, seperti yang telah diberitakan oleh ilmuwan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Mengungkap bahwa potensi tsunami di Selatan Pulau Jawa setinggi 20 meter
Sebetulnya megathrust sudah bukan hal yang lazim lagi dalam peristiwa bencana alam, namun masyarakat masih menganggap ini merupakan sesuatu hal yang baru.Â