Mohon tunggu...
Dede Amar Udi Ilma
Dede Amar Udi Ilma Mohon Tunggu... Ilmuwan - International Program For Law and Sharia ( IPOLS )

Pembelajar, Penjelajah, Pencinta Olahraga, Traveler

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Era Milenial Maulid Nabi

9 November 2019   20:25 Diperbarui: 9 November 2019   20:50 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maulid atau Maulud? mana yang benar? mari kita simak bersama. Ketika kita akan membahas sesuatu kita harus sepakat dulu definisinya baru bisa di telaah dengan baik. Sebelum ke tema utama, pada kesempatan kali ini saya sedikit mengulas tentang perbedaan maulid dengan maulud.

Apa pentingnya? Karena, masih banyak orang yang belum tahu perbedaan antara maulid dengan maulud, kadang masih keliru dalam pengucapan, saya merujuk pada ceramah yang dibawakan oleh Ustadz Ali Hidayat tentang perbedaan maulid dengan maulud, Maulid adalah waktu kelahiran sedangkan maulud ialah Nabi yang dilahirkan.

Selanjutnya, pada hari ini tanggal 12 Rabiul awal bertepatan dengan hari sabtu, 9 November 2019 umat islam diseluruh dunia memperingati Maulid nabi atau hari kelahiran nabi Muhammad SAW.

Ingat akan Maulid Nabi ini menandakan bahwa umat islam menghormati kelahiran nabi dengan cara memuliakanya dan kembali mengingat sejarah,perilaku serta  perjuangan beliau dalam berdakwah islam, dihari ini tentunya umat islam haruslah selalu banyak mengingat dan bersholawat kepadanya. Jika berbicara mengenai maulid nabi tidak hanya ungkapan kegembiraan, kita juga seharusnya berintopeksi diri sejauh mana perilaku kita, apakah sudah sesuai dengan ajaran Rosulullah atau bahkan sebaliknya.

Nabi Muhammad di utus ke dunia untuk menyampaikan risalah Allah dan memberikan contoh perilaku-perilaku yang seharusnya dimiliki oleh umat islam sekarang ini, tapi pada kenyataanya justru bertolak belakang, masih banyak manusia yang bertingkai antara sesama umat muslim dan umat lainnya, padahal Rosululah mengajarkan kita untuk saling memaafkan dan menjauhi sifat pemarah, pendendam, karna pada dasarnya orang yang memiliki sifat pendendam lah yang menimbulkan pertingkaian.

Sejenak kita mengkaji apa tujuan kita memeperingati maulid nabi? Apakah untuk menyatukan umat muslim dan menyadarkan akan perilaku terpuji yang harus di contoh dalam kehidupan sehari-hari atau hanya sebatas untuk formalitas?

Berkembang pesatnya teknologi, sangat banyak kita temui berita hoax atau berita palsu yang seakan-akan ingin memecahbelahkan umat islam, apalagi sangat mudahnya untuk diakses. Akibatnya kita hanya bisa menilai tanpa tahu kebenaranya, merasa diri paling benar, menimbulkan rasa kebencian, sampai lupa akan perilaku Rosululah yang seharusnya dicontoh oleh umat islam, dan segala perbuatan yang buruk haruslah dilawan dengan semangat meneladani perilaku Rosulullah.

Era Milenial

Tujuan kita generasi milenial dalam memperingati maulid nabi adalah untuk mengetahui lebih dalam sifat nabi dan diterapkan dalam kehidupan, lebih menyibukan diri mencari ilmu  agar tidak mudah terpengaruh dari pada membaca berita hoax yang hanya akan menimbulkan kekacuan, menerapkan perilaku terpuji Rosululah dalam kehidupan serta menyebarkan semangat perdamaian

Harapan maulid nabi pada kali ini ialah generasi milenial mampu menerapkan perilaku terpuji yang diajarkan oleh Rosululah dan menjauhi pertingkaian, dengan berkembang pesatnya teknologi generasi milenial mampu memanfaatkan media sebagai alat untuk mempersatukan umat islam dan umat lainya.

Semoga Bermanfaat.
Copyright@Amar07

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun