Mohon tunggu...
Amany Balqis El Annisa
Amany Balqis El Annisa Mohon Tunggu... Makeup Artist - Mahasiswa

akun ini saya gunakan untuk menunaikan tugas mata kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jangan Remehkan Anxiety Disorder

2 Desember 2020   13:37 Diperbarui: 2 Desember 2020   13:38 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Anxiety Disorder memiliki arti gangguan kecemasan yang berlebihan. Pada umumnya anxiety yang berarti kecemasan dirasakan oleh orang umum seperti kita. kecemasan itu biasanya muncul ketika kita memasuki kelas atau kantor baru, tampil untuk pensi sekolah dan ketika pengambilan raport. Pada penderita anxiety disorder gejala yang dirasakan yaitu kecemasan berlebih, gemetar, hingga menangis bahkan mual dan muntah. Penyebab perasaan cemas biasanya karena perasaan takut salah, perasaan takut ketika ditinggalkan, dan perasaan takut tidak bisa. Gangguan kecemasan ini termasuk pada gangguan sosial, emosional dan perilaku.

Kecemasan dan kekhawatiran berlebih yang dirasakan oleh penderita anxiety disorder ini menyebabkan mereka kesulitan untuk mengatur pikiran dan perasaannya. Tidak jarang seseorang yang memiliki gangguan kecemasan ini merasa takut untuk ditinggal orangtua, teman, guru dan bahkan pengasuhnya. Hal ini dapat sangat mengganggu terhadap kehidupan sosial hingga akademiknya. Mereka akan memiliki sedikit teman dan akan terganggu ketenangannya ketika ujia sekolah ataupun praktek.

Cara mengatasi anak dengan gangguan kecemasan ini adalah langkah pertama kita harus menghindarkannya dari keramaian atau kerumunan, dan memindahkannya ke tempat yang membuatnya merasa nyaman dan aman. Selanjutnya kita dapat menenangkannya dengan cara menepuk halus punggung dan tanyakan bagaimana perasaannya. Gangguan kecemasan ini dapat disembuhkan dengan cara terapi ke psikolog, atau mengkonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun