Mohon tunggu...
Amanullah Fatih
Amanullah Fatih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga (Tenis Meja)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Peran Pesikologi Pendidikan bagi Pembelajaran

4 Desember 2024   10:51 Diperbarui: 4 Desember 2024   11:29 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Psikologi terus mengalami perkembangan dalam artinya. Ini disebabkan karena pengertian tentang jiwa tidak pernah ada kesepakatan sejak dahulu kala. Sifat dan sejarah psikologi dapat dibagi dalam tiga periode yaitu: (1) psikologi pra-sistematik yang setua sejarah manusia dan terdiri dari renungan-renungan yang secara relatif tak tertata yang didasarkan kepada ide keagamaan dan mitologis. 

(2) psikologi sistematik yang berawal sekitar tahun 400 SM dimulai oleh Plato dan berisi renungan-renungan yang teratur secara rasional. (3) psikologi ilmiah yang bermula menjelang akhir abad ke-19 dan mengandung simpulan-simpulan yang factual yang bisa didefinisikan dan merupakan suatu satuan ilmu tersendiri.

Perkembangan itu terjadi secara bertahap dan bersifat mutlak atau harus terjadi. Oleh karena itu pertumbuhan dan perkembangan pada umumnya terjadi dalam diri individu akan terus berlanjut tanpa henti hingga di akhir hayat. 

Perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang yang baru. Dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.

Dalam masa perkembangan kejiwaan seorang anak membutuhkan pertolongan dan bantuan orang lain dan yang paling berperan adalah kedua orang tuanya. Orang tuanyalah yang bertanggung jawab penuh dalam perkembangan psikologi dan eksistensi anaknya. 

Dan tidak menutup kemungkinan peranan pendidik dalam pembentukan psikologi anak sehingga seorang pendidik haruslah dapat mengerti tahapan-tahapan tersebut sehingga melaluinya seorang pendidik dapat memberikan pemaknaan dalam proses pembelajaran sehingga seorang anak dapat memiliki kepribadian yang harmonis dalam perkembangannya.

Faktor-faktor seperti motivasi, sikap, kesehatan fisik, mental, kepribadian, dan ketekunan serta faktor-faktor yang lain turut mempengaruhi dalam peningkatan prestasi. Dan semua faktor tersebut mengarah kepada intelegensi sehingga membuat intelegensi menjadi bagian integral yang penting dalam pendidikan. 

William stern seperti dikutip Kartini Kartono menyatakan Intelegensi sebagai kemampuan pembawaan yang dipergunakan untuk menggunakan secara tepat segenap alat-alat bantu dan pikiran, guna menyesuaikan diri terhadap tuntutantuntutan baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun