Mohon tunggu...
Rahman Renwarin
Rahman Renwarin Mohon Tunggu... Pembelajar -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Senja Leila

23 Desember 2017   04:52 Diperbarui: 23 Desember 2017   05:07 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Di laci kecilku, Darman.

Sengaja begitu rapatnya kutaruh senja kita.

Tentu saja,

senja dengan burung-burung, perahu yang berlabuh, juga anak-anak berlari menghampiri bulir-bulir ombak di bibir pantai.

"Bukan. Bukan senja yang ini".

"Tunggu lagi. Tunggulah hingga tiba senja yang tepat, Leila anakku".

Dan apakah masih kubisiki rintik hujan pagi :

Teruslah jatuh supaya tak ada lagi senja setiap hari?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun