Setahun yang lalu, masa-masa terkhir diPurwokerto banyak Cukla amannusa habiskan ditempat itu...Conter HP&Servis STELKENDO, sebuah rumah di JL. Madrani yang dikontrak sahabatnya sampai 5 tahun untuk menjalankan usaha Celluler, sebuah rumah tiga kamar lengkap dengan ruang tamu serta dapur dengan ruko rolingdor menghadap tepi jalan Madrani dimana ratusan rumah kost berderet sepanjang jalan itu . Tempat laki-laki Muda itu menghirup secangkir Teh hangat pagi hari di teras rumah kontrakan sambil memandang perempuan-perempuan cantik lalu lalang bersama sahabatnya hingga jalanan Madrani sepi. Menjelang jam 5 sore acara ngeteh sesen dua dilanjutkan lagi..perempuan-perempuan cantik itu masih lalu lalang...kebanyakan pulang kuliah atau sekedar ke warung membeli makan, wajahnya sudah tidak secerah waktu berangkat tadi pagi..tapi tetap cantik.
Mereka perempuan perempuan beruntung pikirnya , ditakdirkan untuk menjadi pusat perhatian dan penuh pesona..., kadang Ia merasa dunia begitu kejam menggolongkan perempuan hanya pada pilihan cantik..dan tidak. Rutinitas duduk-duduk ngopi di depan kontrakan tidak pernah berubah...berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan hingga alaki-laki itu mulai bosan memandangi wajah dan body mereka, lebih banyak menikmati segelas teh hangat dan membayangkan kehidupan mereka ketimbang wajah mereka.
Kecantikan adalah anugerah sekaligus musibah....sejak takdir menentukan kamu cantik, saat itu juga seribu ancaman akan menantangmu. Lingkungan sosial akan selalu memanjakan perempuan-perempuan seperti itu, sejak SD hingga di bangku kuliah... mereka selalu menjadi prioritas dalam segala hal..segala kesulitan akan mudah hanya karena kamu..cantik, inilah mengapa sebagian dari mereka cenderung egois, angkuh..sekaligus lemah. Karena segala hal tentang mereka selalu dipermudah oleh lingkungan sosialnya..terutama kaum laki-laki, mereka tidak biasa menghadapi tantangan dan sekedar jawaban “ Tidak”. Jadi ketika sebuah kondisi memaksa mereka untuk bertahan sendiri secara frontal golongan ini cenderung gampang down, frustasi dan lemah.
Awalnya Lelaki itu lebih Tertarik pada perempuan yang berkarakter cantik dan cerdas.. baginya mereka lebih bisa bertahan dan kuat. Masa SMA hingga kuliah adalah masa paling berbahaya...mereka tidak pernah membayangkan bahwa hampir sebagian besar laki-laki disekelilingnya punya potensi untuk berfikir..”Kapan saya bisa menidurinya!” dan hanya untuk alasan itu laki-laki bisa melakukan dan mengorbankan apa saja..ini adalah pertarungan psikologis domba-domba dan serigala.....karena setelah laki-laki mampu menaklukan perempuan..mereka hanya bisa menghindar, tidak bisa melawan.
Dahulu Lelaki muda itu mungkin juga seorang petualang brengsek, metode yang Ia gunakan sederhana...kenali medan, pahami psikologinya, lakukan serangan!, yang lain mungkin lebih canggih dan kaum laki-laki mewariskan ilmunya turun temurun hingga metode ini akan terus berevolusi menjadi lebih kejam dan mematikan dari generasi ke generasi.....entahlah bagaimana dengan mereka kaum Perempuan??
Ia yakin sebagian dari mereka bukan Murahan..hanya bodoh, tidak berdaya didominasi laki-laki... rela melakukan segalanya hanya untuk alasan cinta, menjunjung tinggi cintanya melebihi harga dirinya kemudian dicampakan...mereka hanya bodoh, bodoh dan lemah karena tidak pernah berani melawan...hanya menghindar, seumur hidup hanya menghindar dan lari dari kenyataan bahwa mereka sebenarnya kuat.
Lambat laun seiring bergelas-gelas kopi yang Ia hirup di depan teras kontrakan cara berfikirnya yang sederhana mulai berubah , lelaki itu cenderung menyukai perempuan-perempuan cantik yang lemah..bukan yang cerdas dan kuat. Entahlah karena Ia merasa lebih mampu membodohi mereka, atau karena Ia merasa kuat sehingga mampu melindunginya.....atau justru karena Lelaki itu masih seorang brengsek..!
Persetan dengan Valentine!!....pikirnya. ini bukan soal kasih sayang, ini bukan soal cinta dan mencintai..ini pembodohan! entahlah, mungkin 14 februari tahun ini tidak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumya, laki-laki seperti setan! Dan akan lebih berbahaya pada moment-moment seperti ini...
Sekarang Lelaki muda itu begitu jauh...tidak lagi bisa kembali menikmati segelas Teh hangat di pinggiran Jl. Madrani bersama sahabat-sahabat lama...Tidak bisa lagi memandang perempuan-perempuan cantik disana sampai muak seiring malam menjelang. Waktu telah mencerai-beraikan banyak hal...kebersamaan, persahabatan, keluarga..bahkan segala yang indah. Sekarang lelaki itu hanya bisa sebatas mengingat, berfikir dan bertanya kedalam hatinya...”Apakah mereka masih tetap Bodoh...??” semoga TIDAK!
GO TO HELL WITH FUCK VALENTINE!!!
Tanjung Pinang 14 Februari 2012