Mohon tunggu...
amang ikak
amang ikak Mohon Tunggu... -

Berusaha menjadi paman yang baik bagi keponakan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

nyamuk

15 Juni 2011   15:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:29 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“ Heh…saatnya kita beraksi…!!”

“ Males ah…masih ngantuk…!!”

“Ah…ente memang sukanya ngasur doang…”

“ Ini jua baru sore…enakan malam bro…pas mereka asyik terbuai mimpi, baru kita beraksi”

“ Ente ga pernah belajar dari pengalaman…”

“Emang kenapa..??”

“ Kalau malam mereka tidur sudah pake salep pelindung, pake obat bakar, dan yang paling sebel kalau pake sarung yang sebulan ga pernah dicuci itu…weeks…mau munah rasanya”

“ Yah…kamu aja bro yang ketinggalan jaman, nih ane ada alat canggih…”

“ Apaan tuh, giamane makenya..?”

“ Ini namanya masker anti racun asep, jadi kita ga bakalan klepek klepek lagi, kita bisa beraksi meski mereka pasang obat asep”

“ Kalau obat salep..??”

“ Bawa aja popok anakmu, ntar dilap dulu sebelum kita sedot”

“ Lah kalau yang sarung busuk yang sebulan ga di cuci..??”

“ Kita cari mangsa yang ga pake sarung aja bro…eheheh, yang satu ini ane belum ada alatnya..”

“…@#$%&*”“

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun