Mohon tunggu...
Amandha Aurelia Putri Waluyo
Amandha Aurelia Putri Waluyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang yang senang menjalin relasi dengan orang-orang baru, tetapi saya juga menikmati waktu luang saya untuk membaca, yang membantu saya memperluas wawasan dan mendapatkan perspektif baru.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Overtourism Menyebabkan Tingginya Angka Kriminalitas di Bali

2 Januari 2025   23:30 Diperbarui: 2 Januari 2025   23:34 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Antara Foto/Fikri Yusuf

Pulau Bali merupakan destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan sebagai tempat liburan. Bali terkenal kaya akan budaya, keindahan alamnya, dan keramahtamahan penduduk lokal, hal ini membuat Bali mengalami peningkatan jumlah wisatawan setiap tahunnya. Meskipun peningkatan pesat ini memberikan banyak manfaat untuk Bali, peningkatan ini juga membawa tantangan besar, seperti fenomena overtourism. Fenomena ini terjadi ketika jumlah wisatawan melebihi kapasitas yang dapat dikelola dengan efektif. Pengelolaan yang kurang efektif tentu akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat lokal dan lingkungan sekitar. Salah satu dampak negatif akibat overtourism berupa meningkatnya angka kriminalitas yang pastinya akan memengaruhi keamanan dan kesejahteraan lokal. Meningkatnya angka kriminalitas dan overtourism ini memiliki hubungan yang erat karena adanya overtourism di Pulau Bali tentu akan menciptakan kerumunan yang akan mempermudah pelaku kejahatan untuk melakukan aksi mereka tanpa terdeteksi, hal ini terjadi akibat keterbatasan pengawasan yang membuat polisi dan petugas keamanan kesulitan dalam mengelola keadaan dan menghentikan kejahatan di daerah dengan kepadatan tinggi. Kejahatan ini tidak hanya bisa dilakukan oleh para wisatawan lokal dan internasional, tetapi bisa terjadi akibat tindakan yang dilakukan oleh para penduduk lokal serta korban dari kejahatan juga melibatkan wisatawan lokal, internasional dan penduduk lokal. Berbagai kasus kejahatan di Pulau Bali terus menjadi sorotan yang pastinya dapat mengganggu citra pariwisata Bali.

Setelah melakukan penelusuran, meningkatnya angka kriminalitas di Pulau Bali memiliki beberapa alasan di berbagai bidang. Bidang yang pertama adalah ekonomi dan sosial di bidang ini terdapat beberapa poin, yaitu inflasi harga dan perubahan struktur sosial yang dapat memicu ketidakpuasan di kalangan penduduk lokal akibat ketidakstabilan ekonomi dan kesejahteraan yang rendah, tekanan ekonomi dan sosial ini mampu mendorong sebagian orang untuk terlibat dalam kegiatan kriminal sebagai cara untuk mengatasi kesulitan finansial. Tindakan seperti ini sering terjadi di Pulau Bali yang biasanya dilakukan oleh para turis asing ketika perekonominya mulai sulit sehingga memilih untuk melakukan tindakan kriminalitas agar ditangkap dan dikembalikan ke negaranya tanpa mengeluarkan biaya untuk kembali ke negara asalnya. Selanjutnya di bidang terorganisir, dalam bidang ini Bali menjadi sasaran bagi kelompok kriminal  yang memanfaatkan pariwisata untuk melakukan tindakan melanggar hukum, seperti pembunuhan dan penyelundupan barang haram yang telah di organisir, di bidang ini juga terdapat tindakan pemalsuan dan penipuan yang dilakukan oleh kelompok kriminal dengan memanfaatkan situasi untuk menipu wisatawan yang tidak memahami aturan dan kondisi lokal  melalui pemalsuan tiket, dokumen, tur, akomodasi, dan barang-barang berharga, hal ini biasanya dilakukan oleh oknum lokal. Bidang yang terakhir, yakni psikologis dan sosial wisatawan. hal ini berkaitan dengan informasi sebelumnya, yaitu tindakan kriminalitas dapat memberikan pengalaman negatif dari korban kejahatan yang dapat memengaruhi mental wisatawan karena trauma dan sejenisnya. Alasan-alasan inilah yang membuat overtourism meningkatkan angka kriminalitas di Pulau Bali sehingga mampu mengubah persepsi wisatawan yang belum pernah mengunjungi Pulau Bali menjadi negatif.

Overtourism dan meningkatnya angka kriminalitas merupakan tantangan yang besar sehingga kita perlu solusi untuk melawan tantangan besar ini untuk meminimalisir angka kriminalitas demi terciptanya Pulau Bali yang aman, damai, dan tenteram bagi para wisatawan dan penduduk lokal. Selain itu, di samping adanya alasan overtourism yang dapat meningkatkan angka kriminalitas tentu harus diiringi dengan solusi sebagai langkah strategis untuk mengatasi hal ini. Untuk mengatasi overtourism di Bali, pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi diperlukan untuk mengurangi dampak buruknya dan sekaligus mendorong pariwisata yang berkelanjutan. Upaya solusi dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu peningkatan kapasitas penegakan hukum untuk menangani kasus kriminal di Pulau Bali. Kedua, dapat dilakukan melalui program kesadaran untuk wisatawan dan penduduk lokal, yaitu kesadaran bagi wisatawan tentang keamanan pribadi dan bagaimana menghindari menjadi korban kejahatan serta bagi penduduk lokal tentang dampak pariwisata dan bagaimana beradaptasi dengan transformasi sosial dan ekonomi. Solusi yang terakhir, yakni regulasi wisatawan dengan memaksimalkan seleksi para wisatawan yang masuk ke Pulau Bali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun