Mohon tunggu...
Amandea Labitta Putri
Amandea Labitta Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya

semoga menghibur dan membantu

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Bukan Kualitas Produk ? Penentu Kita Membeli Produk Karna Beauty Infruencer yang Lagi NgeTrend dan Naik Daun, Benarkah ?

14 Desember 2024   14:45 Diperbarui: 14 Desember 2024   14:45 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Input Keterangan & Sumber Gambar (Contoh: Foto Langit Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto))

          Pengaruh influencer TikTok terhadap pembelian produk kecantikan di e-commerce sudah menjamur beberapa tahun terakhir, namun sering kali yang dipromosikan oleh influencer tidak mencerminkan realitas produk yang sebenarnya. Banyak influencer yang mempromosikan barang dengan penilaian positif, karna mereka mungkin dibayar untuk melakukannya. 

Hal ini menciptakan persepsi bahwa setiap produk yang dipromosikan berstandar tinggi dan memiliki kualitas yang bagus, padahal kenyataannya bisa berbeda. Mungkin tidak semua influencer seperti itu, tapi kebanyakan mereka mempromosikan produk kosmetik secara berlebihan. Contohnya seperti mengklaim suatu produk kosmetik tidak transfer ke masker atau tisu, namun saat kita tertarik membeli produk tersebut dan mencobanya sendiri hasilnya malah tidak sesuai dengan apa yang dipromosikan oleh influencer tersebut. Pasti beberapa dari kita sering mengalaminya, begitu pula dengan saya. Karena video yang ditampilkan sangatlah menarik dan meyakinkan, akhirnya saya pun tertarik untuk membeli dan mencobanya langsung.

Dari sini dapat kita simpulkan influencer di TikTok memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, terutama di industri kecantikan. Penelitian menunjukkan bahwa influencer dapat meningkatkan niat beli konsumen hingga 60%. Mereka sering kali menggunakan teknik pemasaran yang menarik, seperti tutorial dan ulasan produk, yang dapat membuat produk terlihat lebih menarik daripada kenyataannya.

Meskipun banyak konsumen yang percaya pada rekomendasi influencer karna trik marketing mereka yang sangat menarik, ada risiko bahwa kita mungkin tidak mendapatkan informasi yang objektif. Influencer sering kali menerima kompensasi untuk promosi, yang dapat mempengaruhi kejujuran dalam penilaian mereka. Hal ini dapat menyebabkan konsumen membeli produk yang tidak memenuhi ekspektasi mereka, yang pada akhirnya dapat merusak kepercayaan terhadap influencer dan perusahaan produk.

Jika produk tersebut tidak sesuai dengan klaim yang dibuat oleh influencer, konsumen mungkin merasa tertipu dan berdampak negatif pada reputasi merek produk dalam jangka panjang.

 Kita boleh boleh saja tertarik dengan barang yang sedang dipromosikan oleh influencer. Namun penting juga bagi kita sebagai pembeli untuk tetap kritis serta melakukan riset sebelum membeli produk yang dipromosikan. Lebih baik mencoba langsung tester yang ada di Sociolla, Watsons, BeautyHaul. Pastikan sendiri, apakah sudah sesuai dengan tipe kulit kita serta memastikan kualitas dari bahan bahan produk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun