Sebagai salah satu kota yang berpredikat pariwisata, pesona kota Labuan Bajo sejatinya semakin berubah dari waktu ke waktu.
Jika sebelumnya, yang tampak hanyalah sebuah pemukiman semata, kini hampir di segala sisi telah dihiasi oleh bangunan-bangunan megah berupa hotel, villa, ataupun restoran-restoran ternama.
Juga penataan ruang kota yang digencarkan oleh pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun lokal telah secara masif membuka spot-spot wisata baru juga infrastruktur jalan raya dalam kota yang tiada henti dibangun.
Hal ini memang menjadi prioritas dari pemerintah demi kenyamanan serta kemudahan dalam memobilisasi para wisatawan yang berkunjung.
Dengan begitu, keseimbangan antara keindahan alam seperti pantai, gunung, laut, pemandangan bawah laut, pesona unik dari setiap pulau-pulau kecil sekitar Labuan Bajo serta hewan purba Komodo yang masih eksis di pulau komodo dengan keteraturan penataan kota semakin terjaga dengan baik.
Akan tetapi, satu masalah klasik yang terus menerus mengganggu kemolekan wisata Labuan Bajo adalah persoalan sampah yang masih menghiasi hampir di seluruh spot wisata yang ada.
Dua hari yang lalu, saya coba menjelajah beberapa spot wisata yang ada.Â
Mulai dari wisata pantai seperti yang paling terkenal yaitu pantai Pede hingga menikmati panorama sunset dari atas Bukit Silvia.
Selama dalam perjalanan menuju pantai Pede, benak saya sudah tak sabaran lagi untuk bercumbu dengan suasana pantai yang asri yang banyak dipenuhi beraneka macam pepohonan rindang.