Mohon tunggu...
Konstantinus Aman
Konstantinus Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Menyigi Prospek Vanili dan Lilin Beraroma Vanili sebagai Primadona Ekonomi bagi Petani di Kampung

24 April 2024   12:25 Diperbarui: 25 April 2024   07:45 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potret lilin yang sudah berhasil diracik dengan aroma vanili (dokumentasi pribadi)
Potret lilin yang sudah berhasil diracik dengan aroma vanili (dokumentasi pribadi)

Masing-masing lilin yang dihasilkan tersebut dimodifikasi sedemikian rupa seturut dengan perihal kegunaannya oleh konsumen.

Misalnya sebagai teman benderang untuk kebutuhan rohani seperti berdoa, dibuatkan dengan model khusus, untuk bermeditasi atau healing, perjamuan dan lain sebagainya, semuanya dibuatkan secara khusus dengan tampilan yang berbeda. 

Namun tetap memiliki kandungan aroma vanili yang tajam dan menggairahkan.

Semua produk lilin yang ada pun sudah mulai diorder oleh segenap warga kampung  sebagai sarana yang paling nyaman ketika berdoa baik itu di rumah maupun di Gereja.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Hal ini tentunya akan semakin memantulkan keharuman spiritual bagi umat dalam hal berdoa dan mendekatkan diri kepada yang Kuasa.

Oleh karena itu, harapannya berkat vanili dan cahaya lilin beraroma vanili tersebut akan semakin menambahkan semburan aroma kesuksesan dan kesejahteraan hidup bagi para petani khususnya petani vanili, di bawah naungan UMKM dan asupan YDBA Indonesia.

#Salam Petani Vanili

#UMKM Hebat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun