Mohon tunggu...
Konstantinus Aman
Konstantinus Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Petani Vanili di Manggarai Bersiap-siap untuk Kaya Raya

14 April 2024   11:49 Diperbarui: 15 April 2024   09:08 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Buah Vanili yang siap untuk di panen (dokumentasi pribadi)

Sehingga, terjadi polarisasi atau pengelompokan di antara mereka sendiri.

Pertama, para petani yang masih sungkan untuk menyambut perubahan atau hal-hal baru dalam hal pembudidayaan. Mereka ini masih menjadi mayoritas.

Kedua, kelompok petani yang sangat berantusias dalam hal perubahan, atau pola-pola termutakhir dalam membudidayakan vanili.

Kelompok pertama masih enjoy dengan pola pertanian yang konservatif. Mereka enggan untuk belajar hal-hal baru. Dan masih menuntut pembuktian dulu baru mengalami perubahan paradigma.

Sedangkan kelompok kedua jumlahnya sangat sedikit. Posisi mereka sangat kontras dengan kelompok pertama tersebut. Mereka inilah yang secara konsisten terus dibina dan didampingi oleh YDBA.

Realitas polarisasi ini berimbas pada pembedaan dalam hal membudidayakan vanili itu sendiri khususnya dalam hal pemasaran.

Kelompok pertama menjadi lahan subur bagi para tengkulak untuk terus mengendalikan pola harga vanili.

Kelompok kedua sudah tak ada ikatan dengan para tengkulak itu sendiri, karena sudah mulai mengenal dan membangun relasi secara intens dengan pola pemasaran yang resmi.

Hal ini tentunya berkat pendampingan yang diikhtiarkan oleh YDBA itu sendiri.

Prospek Harga Terkini

Sebagaimana vanili merupakan salah satu jenis komoditas berkelas elit (tidak dalam artian hierarki) tentunya tak semudah dan semurah yang dimainkan oleh para tengkulak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun