Di atas Pelupuk Mata semesta butiran-butiran gerimis perlahan merintih
Mengalirkan drama baru pada episode musim yang berganti,
Sebab Ia sangat kesal dengan semusim yang terlewat, tak ada satu pun penonton yang paham, tentang maksud sang sutradara di balik layar musim
ia pun mengunci kembali langit, menjadi layar yang tak layak untuk ditonton lagi.
Tapi, siapa sangka air matanya menjelma gerimis,
Yang akan membasuh riak-riak kering menjadi basah
Hingga jejak-jejak baru  kembali menapaki  rahim suci sang bumi
Lalu keturunannya akan selalu tercatat di atas hamparan bukit yang menghijau dan ladang yang tertanam benih-benih nasib para petani.
NTT, 16/12/2022
Saat gerimis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H