Mohon tunggu...
Amanda Widyanti
Amanda Widyanti Mohon Tunggu... -

a girl with a mind.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Salam Rindu Untuknya

30 November 2011   07:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:01 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bersama dengan deraian gerimis kusahkan segenggam salam

Untuk yang berdiri di ujung sana, yang pelukannya meluruhkan segala duka

Dalam sambutan pagi sinar mentari berkeriapan,

Kubiarkan rindu yang melambung menyesaki bumi

Sekali lagi, kutitipkan lewat pelukan angin, kukatakan ‘aku merindukamu seperti Sahara merindukan hujan’

Lirih, biar saja serpihan udara yang membawanya hingga kau dengar dari bisikan daun kering

Kudengar juga setiap detik rindumu lewat belaian udara

Bersama kemeriahan bintang di ujung langit sana

Iya, aku mendengarnya

Bunda, terlalu banyak sudah kata bernama rindu yang kutitipkan pada hujan, angin, bahkan sekedar dalam bisikan di ujung hati sini

Iya, kau juga merasakannya, bukan ?

Sekedar suaramu di pagi hari kini bermakna lebih dari sepucuk nafas yang memenuhi rongga dada

Sesederhana pertanyaanmu tentang hariku kini bermakna lebih dari hidup yang berjalan bersamaku.

Bunda, ah, aku sudah hilang kata.

Kubiarkan sekali lagi udara dan hujan memeluk rinduku untukmu.

A.

Bogor, 2 November 2011

seperti di posting di : http://www.mandawdyt.worpdress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun