*sapu-sapu sarang laba-laba* terakhir kali posting disini entah abad keberapa. Ini baru kebangun lagi dari mati suri. Jadi sebenarnya postingan ini sudah ada di blog saya, tapi tetiba pengen di re-post disini hihi *apasihMan. jadi yasudahlah ya, sebelum saya harus kembali ke realita belajar demi midterm besok, langsung saya klik saja tombol publish ini. Saya baru selesai rapat saat mendapat informasi kali ini. Penyebabnya adalah ka Meita yang tiba-tiba menjelaskan kehidupan kuliahnya hari ini. Ceritanya kakak yang setingkat di atas saya ini ambil mata kuliah Biologi Manusia—mata kuliah yang kemungkinan akan saya ambil semester 7 nanti sebagai Supporting Course, haha. Singkat cerita, salah satu dari bab mata kuliah ini adalah tentang CINTA. Jadi ada kuliah tentang CINTA sodara-sodara. Entah kenapa jadi keinget adegan-nya Rahul, Anjali, dan Tina di Kuch Kuch Hota Hai zaman Neolitikum itu -_-“ Bagi orang seperti saya, yang tiap harinya disuapin nama latin dan realita fakta dalam bentuk data, mana ada mata kuliah yang bicara CINTA. Jadi mau nggak mau sebagai manusia normal adanya, saya penasaran seperti apa kuliahnya. Dan ka Meita pun mulai cerita… Kalau jatuh cinta itu ternyata bukan dari mata, bukan hanya perkara hati, tapi ternyata otak kita sebabnya ! Jujur saya baru tau. i mean..im not into phsycological thingy..so, yaaa… maafkan kenorakan saya. Jadi, saat kita jatuh cinta ada bagian di otak kita yang menurun kerjanya, nama bagian ini adalah Amygdala. sering denger juga sebenarnya (itu tuh bagian yang mirip kacang almond jaman SMA sering dijelasin), tapi baru tau kalau gara-gara melemahnya bagian ini, mayoritas orang yang jatuh cinta bakal nekat melakukan apa saja. Karena amygdala ini adalah bagian yang mengontrol rasa takut. Jadi kalau jatuh cinta, rasanya ga ada yang menakutkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H