Melalui pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning peserta didik dapat menemukan pola dalam situasi yang konkret maupun abstrak.Â
Peserta didik dapat belajar dengan merumuskan strategi tanya jawab dengan menggunakan tanya jawab disini untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan.Â
Pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning membantu peserta didik berdiskusi secara efektif, saling bertukar informasi serta menggunakan pendapat-pendapat orang lain.Â
Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa keterampilan-keterampilan, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui penemuan yang lebih bermakna.
Pada kegiatan pembelajaran olahraga di kelas IV peneliti menerapkan materi pemanasan statis dan dinamis dan teknik dasar-dasar passing dan kontrol bola. Dimulai dengan materi pemanasan statis dan dinamis, model pembelajaran diarahkan pada peningkatan aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar berlangsung secara optimal antara guru dan peserta didik. Interaksi antara guru dan peserta didik yang optimal berimbas pada peningkatan penguasaan konsep peserta didik yang pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Salah satunya dengan menggunakan pemanasan statis dan dinamis. Setelah melakukan pemanasan statis dan dinamis ini, para peserta didik diajarkan teknik dasar-dasar passing dan kontrol bola. Peserta didik kelas IV terlihat jelas jika waktu pembelajaran sepak bola begitu antusias untuk mengikuti. Proses pengajarannya yaitu : 1.) Peneliti mengadakan perkenalan terlebih dahulu sekaligus mempresensi peserta didik. 2.) Peneliti mengarahkan peserta didik menuju lapangan untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu dengan waktu sekitar 10-15 menit. 3.) Setelah pemanasan, peneliti mengajarkan tehnik-tehnik dasar passing dan kontrol bola sekaligus mempraktikkannya kepada peserta didik. 4.) Setelah itu peneliti memberikan variasi latihan passing dan kontrol bola, dan peserta didik mempraktikkannya bersama peneliti. 5.) Setelah pembelajaran selesai, peneliti melakukan game bersama peserta didik, yaitu bermain sepak bola. Peserta didik kita bagi yaitu tim perempuan terlebih dahulu bermain lalu tim laki-laki bermain. 6.) Setelah selesai  jam olahraga peserta didik mulai ganti pakaian seragam untuk melanjutkan mata pelajaran selanjutnya, dan peneliti mulai menutup pembelajaran olahraganya dengan perpisahan manis.
Selanjutnya, pada kegiatan pembelajaran di kelas V peneliti menerapkan materi tentang teks prosedur, penggunaan imbuhan, dan struktur pada surat yang berbasis model discovery learning. Ketika kegiatan belajar mengajar, para peserta didik dengan cermat menyimak materi yang peneliti sampaikan. Peneliti membuka kegiatan belajar dengan memberikan stimulus tentang materi yang akan disampaikan dan menutupnya dengan memberi kesimpulan terhadap materi yang sudah diajarkan. Respon peserta didik ketika kegiatan belajar berlangsung sangat antusias, mereka berebut untuk menjawab pertanyaan yang peneliti sampaikan dan bergantian maju untuk menyampaikan hasil kerja para peserta didik. Bentuk model pembelajaran discovery learning pada kegiatan belajar ini yaitu (1) peserta didik diminta mencari dan mengemukakan hasil data yang diperoleh dari teks yang sudah dibaca sehingga proses pembelajaran atau materi yang telah diteliti oleh peserta didik dapat dengan mudah untuk dipahami dan mudah pula untuk diingat oleh peserta didik, (2) peserta didik diminta mencari kosakata baru yang belum dipahaminya pada teks yang dibaca kemudian diminta untuk menyebutkan artinya sesuai dengan pemahaman mereka, (3) peserta didik diminta membuat teks prosedur sesuai dengan hobi dan pengalaman peserta didik dan kemudian mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas, (4) peserta didik diminta untuk mengamati sebuah surat kemudian diminta untuk memaparkan struktur surat sesuai dengan yang dibaca.
PENUTUP/KESIMPULAN
Dengan penerapan model pembelajaran discovery learning dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia dan olahraga pada sekolah dasar melalui proyek pengabdian masyarakat, hasil evaluasi menunjukkan dampak positif terhadap minat belajar peserta didik. Pelatihan guru dan integrasi metode inovatif secara konsisten meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memperkuat interaksi peserta didik dan pengembangan keterampilan mereka. Model pembelajaran discovery learning membuat peserta didik lebih meningkatkan kemampuannya dalam memecahkan masalahnya secara mandiri dengan mencari dari berbagai macam referensi yang ada dan membuat peserta didik lebih berani dalam mengemukakan pendapatnya di depan umum. Proyek ini berhasil menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis dan memberikan kontribusi berarti terhadap peningkatan minat belajar serta pemberdayaan peserta didik dalam menguasai Bahasa Indonesia dan olahraga di tingkat sekolah dasar.Â
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, dkk.(2006). Bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Depdiknas. Awalluddin, dkk (2010).Statistik Pembelajaran 2 SKS.Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional
Aryani, Y. D., & Wasitohadi, W. (2020). Pengaruh Penerapan Model Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Muatan Ipa Siswa Kelas Iv Sd Gugus Diponegoro. JRPD (Jurnal Riset Pendidikan Dasar), 3(1), 34-40.