Komunikasi antarbudaya adalah aspek yang sangat penting di era globalisasi saat ini, dimana keberagaman budaya sangat mempengaruhi interaksi sosial. Menurut Edward T. Hall, ahli komunikasi budaya, keberhasilan komunikasi sangat bergantung pada pemahaman konteks budaya setiap individu. Dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia, kemampuan untuk memahami dan menghargai keberagaman budaya adalah salah satu cara untuk menciptakan keselarasan dalam masyarakat.
Mahasiswa, sebagai agen perubahan, memiliki peran strategis dalam masyarakat untuk menyebarluaskan pemahaman tentang bagaimana cara berkomunikasi yang efektif antar individu dari berbagai latar belakang budaya. Dalam rangka mendukung pemahaman tersebut, mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Negeri Jakarta mengadakan kegiatan bertajuk "Beda Budaya? Let's Chill and Talk" dengan melibatkan partisipan dari kalangan Gen Z yang aktif di lingkungan masjid Jami' Syarif Hidayatullah, Kecamatan Johar Baru.
Selain untuk menjalin tali silaturahmi, kegiatan ini juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya komunikasi antar budaya di kalangan remaja, khususnya Generasi Z. Kedatangan mahasiswa PAI UNJ mendapat sambutan baik dari Masyarakat sekitar. Salah satu tokoh masyarakat setempat, Ustad Asep Wahyu, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa PAI UNJ atas inisiatifnya menyelenggarakan kegiatan ini. "Kunjungan dari teman-teman mahasiswa merupakan sebuah kehormatan besar bagi kami, terutama karena acara ini menjadi ajang pembelajaran bersama bagi para generasi muda di Masjid Jami' Syarif Hidayatullah" ujarnya. Ungkapan beliau menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang membawa semangat pembelajaran ke dalam masyarakat.
Kegiatan dimulai dengan pembukaan resmi oleh mahasiswa PAI UNJ, diikuti dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang mengangkat pesan persaudaraan dan kesatuan umat Islam. Pembacaan ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Hujurat: 13 yang menyatakan bahwa manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal.
Setelah pembacaan ayat suci Al-Qur'an, materi disampaikan oleh pemateri dari kalangan mahasiswa PAI UNJ yang mengulas tentang dasar-dasar komunikasi antarbudaya, pentingnya saling menghargai perbedaan, serta tips praktis untuk membangun komunikasi yang efektif. Pemateri juga menyertakan contoh-contoh konkret dari kehidupan sehari-hari, sehingga mudah dipahami oleh partisipan. Â
Dalam mencairkan suasana selepas penyampaian materi, mahasiswa PAI UNJ mengajak partisipan untuk ikut serta dalam sesi ice breaking. Kegiatan ini ditutup dengan doa dan diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama untuk merekam momen penting dan memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat dilihat kembali oleh partisipan dan masyarakat umum.