Mohon tunggu...
Amanda Syafira Iskandar
Amanda Syafira Iskandar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 23107030129

love things related to art and books.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Istana Maimun: Permata Bersejarah di Tengah Kota Medan

18 Juni 2024   20:02 Diperbarui: 18 Juni 2024   20:08 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu ikon budaya dan sejarah paling terkenal di Medan, Sumatera Utara, adalah Istana Maimun. Istana ini di pusat kota menunjukkan kemegahan Kesultanan Deli dan mencatat banyak peristiwa penting dalam sejarah Medan. Istana Maimun, yang dikenal dengan arsitekturnya yang megah dan desain interiornya yang memukau, menarik ribuan pengunjung setiap tahun untuk menikmati kemewahan masa lalu dan mempelajari lebih banyak tentang sejarah Kesultanan Deli.

Sejarah Istana Maimun
Pembangunan Istana Maimun dimulai pada 26 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 1891 selama pemerintahan Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Sultan Deli yang memerintah dari tahun 1873 hingga 1924. Nama "Maimun" diambil dari nama istri Sultan Ma'mun Al Rasyid yang berarti keberuntungan dan kebahagiaan.

Istana ini dibangun oleh arsitek Italia, yang menggabungkan gaya arsitektur Melayu, Timur Tengah, dan Eropa. Hasilnya adalah sebuah struktur megah yang memancarkan kemewahan dan keanggunan sekaligus mencerminkan berbagai budaya yang pernah singgah di Medan.

Arsitektur Istana Maimun
Istana Maimun dibangun di atas tanah seluas empat hektar, dengan luas sekitar 2.772 meter persegi dan terdiri dari tiga puluh kamar yang tersebar di dua lantai utama. Taman yang indah di sekeliling istana menambah kesan megah dan elegan.
Bangunan utama istana terdiri dari tiga bagian utama: ruang induk, sayap kiri, dan sayap kanan. Bagian paling luas dan megah adalah ruang induk, yang digunakan untuk menyambut tamu dan mengadakan acara penting. Singgasana Sultan adalah titik fokus di ruang ini. Kepala singgasana terbuat dari kayu berukir dengan lapisan emas dan kain sutra yang indah.
Perpaduan gaya yang mencerminkan pengaruh arsitektur Melayu, Timur Tengah, dan Eropa adalah ciri khas Istana Maimun. Setiap sudut Istana dihiasi dengan ornamen yang menunjukkan hal ini. Sementara pilar-pilar yang tinggi dan langit-langit yang menjulang menunjukkan pengaruh arsitektur Eropa, ukiran kayu yang kompleks dan jendela-jendela berlapis kaca patri menunjukkan pengaruh arsitektur Timur Tengah. Sebaliknya, atap melengkung dan penggunaan warna-warna cerah mencerminkan tradisi Melayu.

Interior Istana Maimun
Istana Maimun sangat indah di dalam dan di luar. Di dalam istana, perabotan kuno menunjukkan kemewahan dan keanggunan masa lalu. Lampu gantung kristal Italia, cermin besar Perancis, dan karpet Persia yang indah menambah kesan mewah dan elegan.
Di dalam istana juga terdapat banyak foto dan dokumen bersejarah yang menggambarkan kehidupan di istana selama masa kejayaan Kesultanan Deli. Koleksi ini mencakup berbagai jenis senjata tradisional, seperti keris dan tombak, serta berbagai perhiasan dan pakaian adat yang pernah digunakan oleh keluarga Sultan.

Peran Sosial dan Budaya
Istana Maimun tidak hanya menjadi tempat tinggal Sultan dan keluarganya, tetapi juga memainkan peran penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Medan. Istana ini sering digunakan untuk acara besar seperti upacara penobatan Sultan, perayaan hari besar, dan pertemuan penting dengan tamu dari dalam dan luar negeri.
Istana Maimun masih memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Medan hingga saat ini. Pameran seni, pertunjukan tari tradisional, dan acara keagamaan adalah beberapa acara yang sering dilakukan di istana ini. Istana ini menjadi tujuan utama wisatawan dalam dan luar negeri Medan setiap tahun.

Perlindungan dan Pelestarian
Istana Maimun, salah satu bangunan bersejarah paling penting di Medan, harus dijaga dengan baik. Untuk menjaga keaslian dan keindahan istana ini, pemerintah dan berbagai kelompok bekerja sama. Bangunan dan harta benda di dalamnya dirawat melalui renovasi rutin, perbaikan struktur, dan pembersihan.
Selain itu, Istana Maimun memiliki berbagai fasilitas modern untuk membuat pengunjung nyaman, seperti area parkir yang luas, toilet yang bersih, dan pusat informasi. Istana ini mempertahankan gaya klasik dan bersejarah di dalamnya meskipun memiliki fasilitas modern.

Dengan menjaga dan melestarikan Istana Maimun, kita tidak hanya menjaga bangunan bersejarah, tetapi juga menghormati warisan budaya dan nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya. Istana Maimun adalah bukti nyata dari kekayaan sejarah dan keragaman budaya kota Medan, yang harus kita jaga dan lestarikan untuk masa depan. Sebagai permata bersejarah di tengah kota Medan, istana akan terus memancarkan kemegahan dan keanggunannya, menginspirasi kita untuk masa lalu yang sukses dan menginspirasi kita untuk masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun