Mohon tunggu...
Amanda Putri Salsabila
Amanda Putri Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberlakuan Kebijakan Ekonomi Merkantilisme Masa Kini: Kebijakan American First

14 Maret 2023   23:52 Diperbarui: 15 Maret 2023   09:53 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan Merkantilisme sebagai sistem ekonomi dimulai pada abad ke-16 hingga abad ke-18 Ketika bangkitnya Bangsa-bangsa Eropa. Merkantilisme merupakan suatu sistem ekonomi yang menunjukkan jika kesejahteraan suatu negara ditentukan oleh banyaknya aset dan modal yang dimiliki oleh negara tersebut. Berdasarkan paham Merkantilisme negara yang berkeinginan untuk maju maka negara tersebut harus melakukan perdagangan dengan negara lain karena dari perdagangan luar negeri dengan memaksimalkan kekayaan negara. Maka bagi merkantilisme, besarnya volume perdagangan internasional menjadi sangat penting.

Merkantilisme mulai mendominasi pemikiran ekonomi politik tahun 1800-an. Menurut merkantilisme, kekuatan dan kekayaan suatu negara menjadi prioritas utama dari pemikiran merkantilisme. Sistem ini menekankan pada keseimbangan perdagangan internasional akumulasi kekayaan negara melalui kegiatan peningkatkan ekspor serta mengurangi impor. Menjaga neraca perdagangan menjadi salah satu fokus utama dari merkantilis. Negara yang menganut sistem ini akan lebih banyak mengekspor barang dan mengurangi impor. Emas dan perak menjadi sumber daya penting bagi mereka, karena logam mulia saat itu digunakan untuk menerima pembayaran serta menjadi tolak ukur kekayaan suatu negara. Oleh karena itu merkantilisme berusaha untuk memaksimalkan kekayaan negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan beberapa kebijakan seperti pemberlakuan tarif, menghambat perdagangan bebas dan membatasi jumlah impor.

Meskipun teori merkantilisme telah tergantikan oleh teori ekonomi lain yang lebih dominan pada masa kini, namun beberapa konsep merkantilisme masih relevan dengan ekonomi saat ini. Berikut merupakan kebijakan atau konsep yang relevan dengan teori merkantilisme saat ini :

  • Proteksionisme, kebijakan ini bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri. Proteksionisme ini dilakukan dengan memberikan hambatan terhadap kegiatan impor dari negara lain seperti menerapkan tarif atau pajak, pemberlakuan kuota dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar peningkatan daya saing produk lokal tidak kalah dengan produk luar negeri dan juga meningkatkan lapangan pekerjaan dalam negeri. Namun, pemberlakuan kebijakan proteksionisme ini dapat memperburuk hubungan perdagangan internasional. Bagi negara-negara dunia kebijakan ini mengundang berbagai pandangan seperti, pemberlakuan proteksionisme akan memperlemah perdagangan internasional dan memberikan efek negatif bagi negara penganut kebijakan dan ada pendapat lain yang mengatakan jika, proteksionisme  dapat memaksimalkan keuntungan bagi suatu negara.
  • Pembatasan Ekspor, Merkantilisme menganggap jika mempertahankan pasokan sumber daya alam dan meningkatkan produksi dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan dalam negeri. Pembatasan ekspor merupakan kebijakan yang dilakukan dengan membatasi jumlah ekspor untuk mempertahankan pasokan dalam negeri. Pembatasan ekspor dilakukan untuk mencegah adanya kelangkaan barang di pasar lokal. Namun, kebijakan pembatasan ekspor ini sering menimbulkan konflik sehingga dapat memperlemah perdagangan internasional.
  • Impor subtitusi industri (ISI), Kebijakan ini kurang lebih memiliki tujuan yang sama dengan kebijakan merkantilisme lainnya yaitu untuk meningkatkan produksi dalam negeri. Kebijakan ini dikembangkan oleh Ekonom asal Amerika Serikat Alexander Hamilton dan John M. Keynes. Dimana ISI muncul akibat tanggapan ekonomi pasca perang dunia kedua serta negara berkembang yang ingin meningkatkan perekonomiannya.
  • Devaluasi Mata Uang, Devaluasi mata uang atau menurunkan nilai mata uang merupakan kebijakan yang dilakukan suatu negara dengan klaim agar dapat memperkuat persaingan produk-produk lokal ke pasar internasional dengan harga yang relatif murah dengan begitu produk akan lebih kompetitif dibandingkan dengan produk negara lain. Namun, tidak semua merkantilisme menggunakan kebijakan devaluasi mata uang, dalam beberapa kasus devaluasi terjadi karena akibat dari pemberlakuan proteksionis dan pembatasan ekspor. Kebijakan devaluasi mata uang oini memiliki kekurangan yaitu antara lain dapat mengakibatkan inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.
  • Subsidi, kebijakan subsidi dilakukan untuk memberikan bantuan kepada industri lokal untuk memajukan produk dalam negeri agar bisa bersaing dalam pasar internasional. Dengan pemberian subsidi, negara dapat mengamankan lapangan pekerjaan dan membantu industri dalam negeri berkembang.

American First

Dalam Pemberlakuan secara nyata dari penjabaran kebijakan diatas adalah Tarif Trump atau yang dikenal dengan "American First" Policy. slogan American First populer pada abad ke 20. Slogan ini pertama kali muncul saat Presiden Woodrow Wilson pada tahun 1915 melakukan kampanye presiden, namun slogan ini menjadi sangat populer saat pada tahun 2016 selama kampanye Donald Trump. Kebijakan American First ini merupakan kebijakan yang menempatkan kepentingan Amerika Serikat diatas kepentingan negara-negara lain dan organisasi internasional. dalam konteksnya, Kebijakan yang diterapkan oleh Trump ini  mengacu kepada proteksionisme dan dianggap sebagai merkantilisme modern. Kebijakan ini (Tarif Trump) dilakukan dengan konteks melindungi industri dalam negeri yaitu dengan meningkatkan ekspor negara Amerika Serikat dan mengurangi impor.

Pada 2018, Trump juga mengeluarkan kebijakan tarif dimana produk baja yang masuk Amerika Serikat akan dikenai tarif sebesar 25% dan untuk produk aluminium akan dikenai pajak sebesar 10%. Kebijakan Tarif Trump ini dilakukan kepada negara Tiongok, Jepang, dan Korea Selatan.

Kebijakan Tarif Trump ini dapat dikalkulasikan sebagai bentuk proteksionisme karena melindungi industri dalam negeri namun dengan cara mencurangi persaingan impor luar negeri. Kebijakan yang diterapkan oleh Trump ini jelas akan memicu konflik. Seperti Akibatnya, Korea Selatan berencana membawa kasus ini ke WTO dan asosiasi pekerja baja dan alumunium di Tiongkok mengusik pemerintah untuk segera melakukan kebijakan sebagai balasan dari kebijakan tarif trump.

Kebijakan Tarif Trump ini dinilai kurang efektif dan menerima banyak kritik dilakukan, tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk melindungi industri dalam negeri namun pada akhirnya kebijakan ini yang mengakibatkan ruginya industri Amerika Serikat serta memicu balasan tarif dari beberapa negara lainnya, hingga hal ini merugikan Amerika Serikat sendiri.

Proteksionisme dan Merkantilisme dalam bidang tenaga kerja yang dilakukan Amerika Serikat dikritik karena memperkuat visa serta imigrasi. Kebijakan ini membuat tenaga kerja asing ke Amerika Serikat dibatasi dan industri dalam negeri kekurangan tenaga kerja yang berkualitas.

Kesimpulannya, kebijakan tarif trump dan proteksionisme lainnya dianggap sebagai merkantilisme modern. Hal ini karena kebijakan tersebut melindungi industri dalam negeri namun kebijakan tersebut dapat memicu konflik dalam perdagangan internasional dan hal tersebut bisa merugikan Amerika Serikat.

Menunjukkan konsep merkantilisme masih relevan dengan ekonomi masa kini. Namun, dalam konteks ekonomi global yang semakin kompleks merkantilisme dianggap tidak bisa menjadi panduan utama dalam mengambil kebijakan ekonomi. Kebijakan ekonomi sendiri dilakukan untuk mencapai kepentingan ekonomi dan perdagangan internasional yang dapat saling menguntungkan serta adil bagi setiap negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun