Mohon tunggu...
Amanda SalwaAfni
Amanda SalwaAfni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

UIN Gusdur Pekalongan Prodi Komunikasi Dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lingkungan Sehat untuk Pertumbuhan Ekonomi

30 November 2022   19:20 Diperbarui: 30 November 2022   19:25 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia sebagai negara berkembang tentunya memiliki ikatan erat antara lingkungan sehat dan pertumbuhan ekonomi. Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang tidak ada pencemaran lingkungan baik udara maupun airnya, masyarakat yang mematuhi peraturan lalulintas. Diperlukan lingkungan yang sehat untuk pertumbuhan ekonomi karena jika sudah pertumbuhan ekonomi bagus maka akan lebih mudah untuk masyarakat peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya.

Menurut PP No.60 Tahun 2014, kesehatan lingkungan yaitu upaya untuk mencegah gangguan kesehatan dari factor lingkungan yang bertujuan untuk mewujudkan kaulitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi maupun social. Lingkungan hidup dibedakan menjadi dua. Pertama, lingkungan hidup internal yaitu suatu proses yang terjadi dalam tubuh manusia juga berguna untuk melakukan penyesuaian diri dengan perubahan dan keadaan diluar tubuh untuk kelangsungan hidupnya. 

Kedua, lingkungan hidup eksternal yaitu segala sesuatu yang berupa benda mati serta dapat membawa pengaruh dalam kehidupan manusia, ada tiga komponen dari lingkungan hidup eksternal ini yaitu lingkungan fisik meliputi air, udara, tanah, cuaca dll. Lingkungan biologis meliputi tumbuhan, hewan, virus, bakteri dll. Lingkungan social meliputi kebiasaan, gaya hidup dll.

Salah satu daerah di Kota Pekalongan yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi cukup bagus yaitu buaran. Buaran memiliki tingkat ekonomi yang bagus, karena sebagai tempat produksi hingga jual beli batik melalui media offline dan online yang dimanfaatkan oleh remaja sebagai ladang untuk mencari tambahan uang saku. Namun di sisi lain, penerapan lingkungan yang sehat di daerah tersebut masih kurang terlihat. Sangat disayangkan, dengan bagusnya pertumbuhan ekonomi ini merusak lingkungan sekitar dengan pembuangan limbah batik ke sungai. 

Pencemaran air terjadi karena pembuangan limbah batik maupun rumah tangga ke sungai secara langsung tanpa adanya filterisasi, selain itu juga kebiasaan masyarakat yang menjadikan bantaran sungai sebagai tempat untuk buang air besar, hal ini menyebabkan turunnya kaulitas air sungai.

Selain pencemaran sungai, daerah ini juga terkenal dengan ke-ruwetannya. Setiap melewati daerah ini, kerap kali pengendara yang ugal-ugalan tanpa memakai helm dan tentunya dengan barang bawaan yang berlebihan, juga tidak menaati rambu lalu lintas. Daerah ini seperti tidak memiliki rambu lalulintas warna merah, selain membahayakan diri sendiri juga membahayakan orang lain. 

Dengan tidak menaati peraturan lalulintas, menyebabkan pencemaran udara dan kemacetan serta hal-hal lain yang tidak diinginkan. Pencemaran udara sudah sangat normal terutama di kota-kota besar, pencemaran ini bisa disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, gas buangan dan pembakaran sampah sembarangan, hal ini menyebabkan perubahan ekosistem.

Berdasarkan hukum kaulitas, pertumbuhan ekonomi yang bagus seharusnya didukung dengan lingkungan yang sehat. Lingkungan yang sehat tercipta dari perilaku manusia itu sendiri. Mulai dari menjaga ekosistem lingkungan sekitar. Ciri dari lingkungan yang sehat yaitu tidak adanya pencemaran sungai dan penyumbatan saluran aliran air yang menyebabkan banjir. 

Perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya lingkungan sehat, seperti mengurangi pencemaran udara dan sungai. Dengan begitu lingkungan yang sehat akan tercipta di daerah buaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun