Mohon tunggu...
Putu Amanda Ayu Ramantari
Putu Amanda Ayu Ramantari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa Aktif Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Reinkarnasi dalam Agama Hindu

21 April 2022   15:29 Diperbarui: 21 April 2022   15:41 9000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"bahuni me vyatitani janmani tava carjuna, tany aham veda sarvani na tvamvettha parantapa"

Artinya:

Banyak kelahiran-Ku di masa lalu, demikian pula kelahiranmu Arjuna. Semuanya ini Aku mengetahuinya, tetapi engkau sendrii tidak, wahai Arhuna.

-Bhagawadgita IV.5

Reinkarnasi merupakan suatu fenomena unik yang sulit untuk memahami. Masyarakat Hindu Bali dalam hidup beragama berpedoman pada ajaran Weda yang merupakan inti ajaran agama Hindu yaitu Panca Sradha atau lima kepercayaan yang mendasari kehidupan dalam Agama Hindu. Lima kepercayaan tersebut meliputi Brahman, Atman, Karma Phala, Punarbhawa, dan Moksha. Masyarakat Hindu di Bali percaya dan yakin bahwa reinkarnasi yang diajarkan dalam kitab suci Veda itu benar-benar ada, selalu terjadi dan di alami oleh hampir semua manusia.

Reinkarnasi dalam agama Hindu disebut dengan Punarbhawa. Punarbhawa berasal dari kata punar yang berarti kembali dan bhawa berarti menjelma atau lahir. Punarbhawa adalah kelahiran kembali, berulang kali menjelma di Cradha Mayapada. Reinkarnasi dalam ajaran agama Hindu merupakan sesuatu hal yang ditunggu karena berhubungan dengan Karma Phala yang kita perbuat di kehidupan masa lalu. Akan tetapi reinkarnasi ini juga harus dihindari karena merupakan penghambat dari tujuan Agama Hindu yaitu Moksa yang merupakan kebebasan atma dari ikatan duniawi dan kembali bersatu dengan Brahman.

Reinkarnasi terjadi pada saat seseorang meninggal dunia, rohnya (jiwatman) melepaskan badan jasmani (stula sarira) menuju surga atau neraka. Lamanya roh berada disetiap alam ini tidak sama, tidak dapat ditentukan lamanya, tergantung dari banyaknya baik-buruk karma yang dibawa oleh Atman. Apabila karma baiknya lebih banyak, maka setelah mati atmanya akan tinggal lebih lama di surga untuk menikmati kebahagiaan. Setelah itu karma buruknya akan menarik atman untuk menjelma kembali ke dunia melalui proses kelahiran dengan menggunakan badan jasmani yang baru.

Bagaimana kelahirannya nanti tergantung dari karma wasananya. Kalau ia membawa karma baik, ia akan lahir menjadi orang yang berbahagia, berbadan sehat dan berhasil cita-citanya. Sebaliknya kalau ia membawa karma buruk, ia akan lahir menjadi orang yang menderita. Oleh karena itu reinkarnasi ini adalah kesempatan untuk memperbaiki diri agar dapat meningkat ke taraf yang lebih tinggi.

Proses reinkarnasi terjadi karena kesadaran sang roh untuk masuk kebentuk kehidupan baru sesuai karma, dan sang roh dalam kehidupan dapat merubah karma sampai sang roh suci berada pada titik kesempurnaan Moksa. Reinkarnasi memiliki nilai positif untuk menuntun umat manusia dalam menjalani kehidupan dan melakukan kebaikan sampai mendapatkan kesempurnaan yaitu Moksa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun