Kurikulum ialah seperangkat rencana yang menuntun peserta didik dalam proses belajarnya yang memuat tujuan, materi, dan metode pembelajaran yang dirancang dengan cermat untuk mengantarkan peserta didik pada pencapaian pendidikan yang diharapkan. Kata "kurikulum" berakar dari bahasa Latin "currere" yang berarti "berlari". Hal ini melambangkan ibarat sebuah jalur yang harus dilalui para peserta didik dalam proses belajar mereka, yang khusus dirancang untuk mengantarkan mereka menuju tujuan pendidikan yang ingin diraih.
Kurikulum pada tahun 1994 adalah kurikulum berbasis kompetensi (KBK). KBK merupakan suatu pendekatan dalam pendidikan yang menekankan pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang praktis. Dalam kurikulum berbasis kompetensi, setiap peserta didik didorong untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang dapat diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak mereka. Proses penyampaian materi pelajaran harus disesuaikan dengan konteks peserta didik, seperti kemampuan mereka, lingkungan belajar, sumber daya yang tersedia, norma-norma yang berlaku, serta integrasi dan aplikasi berbagai keterampilan yang diperlukan.
Sama halnya dengan pendapat seorang lulusan pada kurikulum KBK. S (44) mengatakan bahwa KBK menekankan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan mendorong mereka untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Jadi, tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan kemampuan peserta didik secara holistik dan relevan dengan kebutuhan dan tantangan yang ada dalam kehidupan mereka sehari-hari. Maka setiap guru menjelaskan konsep dan materi pelajaran secara detail, dan siswa diharuskan menghafal dan memahami informasi tersebut. Jadi, tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan kemampuan peserta didik secara holistik dan relevan dengan kebutuhan dan tantangan yang ada dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Lain halnya dengan Kurikulum KTSP, Kurikulum KTSP adalah singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Ini adalah suatu pendekatan dalam penyusunan kurikulum di sekolah yang memberikan kebebasan bagi setiap sekolah untuk menyesuaikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa di sekolah tersebut. Kurikulum KTSP juga memberikan kesempatan bagi guru untuk lebih fleksibel dalam metode pengajaran dan penilaian, sehingga dapat lebih menyesuaikan dengan gaya belajar siswa. Hal ini membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan efektif.
Seorang lulusan Kurikulum KTSP, F (23) mengatakan hal yang serupa dengan pernyataan diatas. F memberikan pendapat bahwa pada kurikuljm ini guru fokus pada pengembangan kompetensi siswa, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai. Pembelajaran lebih berorientasi pada praktik dan aplikasi. Kurikulum ini menerapkan sistem penilaian yang lebih beragam, seperti penilaian kinerja, penilaian portofolio, dan penilaian proyek. Guru juga berperan sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak sekali perbedaan antara Kurikulum 1994 atau KBK dengan Kurikulum KTSP. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal pendekatan pembelajaran, struktur kurikulum, penilaian pembelajaran, peran guru, serta dampak dan tantangannya. Maka jika kita ringkas lebih detail, perbedaan utama adalah Kurikulum 1994 lebih terpusat dan berorientasi pada penguasaan materi. Sedangkan Kurikulum KTSP lebih memberikan otonomi dan fokus pada pencapaian kompetensi peserta didik. Kurikulum KTSP juga lebih menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
